Tetesan air yang jatuh dari langit,menandakan bahwa akan datang musim hujan sebentar lagi. Dibalik jendela kamar,seorang gadis berkulit putih dengan rambut kecoklatan tengah mengamati tetesan air yang mulai memenuhi jendela kacanya. Teringat akan peristiwa masa lampau yang membuatnya menarik sudut bibir tipisnya
'' tumbuhlah menjadi gadis yang tidak gampang menangis,aku benci melihatmu menangis karena aku tidak selalu ada disampingmu untuk mengusap air mata ini'' Ara mengusap lembut air mata yang jatuh bersamaan dengan turunnya hujan
''aku tidak bisa janji untuk tidak menangis,tapi setidaknya aku akan mengingat bahwa kamu tidak suka melihatku menangis'' Dala mengatakan sambil menatap netra coklat terang tenang tersebut
Kilatan kilas masa lalu membuat cendala,gadis yang mengamati hujan dibalik jendela kamar tersebut tersenyum. Sudah 15 tahun ia merindukan netra coklat terang meneduhkan tersebut. Entah apa yang bisa ia lakukan,pertemuan tidak jelas tersebut sudah membuat hatinya terpaku pada sosok laki-laki pemilik netra colat terang tersebut.
'' sudah lama sekali hati ini tetap menunggumu,padahal aku mungkin tau bahwa kita tidak pernah bisa bertemu,apa ini takdirku untuk mencintai seseorang tanpa bisa bertemu dan memilikinya?'' gumam candala merenung dengan lesu dibalik jendela,ia bingung dengan perasaannya sendiri
Tak terasa hujan kian mereda,cendala terkejut dengan tepukan keras pada bahunya.
'' apakah kamu tidak ingin pulang? sudah waktunya kita berganti shift dan mengistirahatkan diri bukan?'' tanya aruni,teman sedari bangku menengah pertama hingga bekerja
Aruni adalah teman yang sangat candala sayang,mengingat merka sudah sangat lama berteman. aruni juga mengetahui tentang ara,lelaki yang sahabatnya cintai sedari kecil.
'' ah,sudah waktunya pulang ternyata,mari bersiap lalu laporan dengan shift selanjutnya'' jawab cendala bangkit dari duduknya,dengan menyambar jaket rajutnya
saat tengah menyusuri lorong rumah sakit tempatnya bekerja,candala sempat menghentikan langkahnya menatap seorang dengan setelan jas,berperawaka tinggi dengan hidung mancung ,mirip Ara tengah melewatinya. Namun hal tersebut langsung ia tepis dalam pikirannya. Terbawa suasana flashback akan hujan dibawah jendela tadi membuatnya berpikiran bahwa ia telah berpapasan lagi dengan lelaki yang sangat ia rindukan.
namun apakah yang ia lihat tadi bukanlah salah,nyatanya Ara pemilik mata teduh itu memanglah melewati candala tepat didepannya. Namun mengapa ara tidak mengenali candala? apakah ara sudah lupa dengan candala?
akankah mereka bertemu kembali? menjalin kisah cinta yang lebih dari sekedar teman main?
stay tuned untuk kelanjutan ceritanyaa guyss!!!
jangan lupa yaa,like and coment kaliann buat penyemangattt aku nuliss kisah cinta cendala dan nara
kurleb kayak gini ya gaiss,kalian bebas visualin kayak gimanaa,cuma pikiran mimin tertuju sama mas junhooo wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Candala
Teen FictionJika bertemu denganmu sebelumnya adalah ketidaksengajaan,apakah pertemuan selanjutnya bisa disebut takdir ? - Amara Candala Mungkin jika aku memilih mengabaikan pertemuan selanjutnya,akan terasa lebih baik untuk kehidupan dan perasaannya,aku tetap b...