Before We Start

50 5 0
                                    

Hai semua! Kembali lagi dengan saya, Zena!

Ada pembuka dan sekaligus curhatan saya sebelum melaju ke cerita.

Sudah lama sekali saya tidak menulis, terakhir sepertinya 2020 dan itupun juga sudah tidak aktif di Wattpad. Seperti sudah di fase malas, sepi, dan tidak ada waktu. Karena di real life (RL) cukup sibuk, bahkan sekalipun ada libur juga buat mengetik itu benar-benar nggak mood. Belum lagi beberapa teman saya di Wattpad satu per satu menghilang dan mulai tidak aktif. Seperti ada rasa kesepian dan sedih. Beberapa masih ada yang saling kontak, beberapa banyak yang lost contact. Jadi, mau mengetik di Wattpad juga rasanya sudah malas, seperti kehilangan rekan sejawat.

Baru-baru ini saya membaca Wattpad kembali karena sedang menaruh minat untuk membaca fanfik dari berbagai fandom dan animasi. Semenjak mendapat liburan semester, saya juga mulai menonton anime kembali. Sudah lama tidak mengikuti anime dan ternyata banyak anime-anime terbaru, bahkan anime lama yang mendapatkan season baru.

Saya senang dapat kembali ke hobi saya, meski mood saya tidak seperti zaman sekolah yang mampu maraton menonton anime hingga berpuluh-puluh bahkan ratusan episode. Mayoritas anime yang saya tonton itu juga anime lama yang mendapat season terbaru, seperti Boku no Hero Academia.

Terakhir ingat banget hanya menonton sampai S3, sisanya nggak mengikuti, tahu-tahu sudah S6 saja. Agak kaget sudah sebanyak itu, tapi senang juga banyak episodenya. Tidak hanya menonton, saya juga kembali fangirling salah satu hasbu alias husband 2D saya. Siapakah? Todoroki Shoto adalah jawabannya.

Sekitar 1-3 tahun sudah lama tidak menonton, begitu menonton ternyata saya masih setia mencintai orang yang sama. Todoroki Shoto adalah salah satu yang saya cintai sampai sekarang. Saya senang ternyata dia mengalami character development yang begitu baik.

Pikiran halusinasi atau halu saya juga semakin berkembang semenjak menonton. Karena pusing kalau dipikirkan saja, saya coba terapkan saja ke bentuk tulisan fanfik. Hitung-hitung untuk asupan sendiri dan meramaikan fanfik BNHA/MHA dengan reader insert.

Sejujurnya tipe anime-anime seperti BNHA ini buat saya kesulitan untuk dibuat fanfik. Tipe anime yang memiliki universe atau world building tersendiri dan tidak relate dengan kehidupan sehari-hari seperti biasanya, membuat saya membayangkan karakter OC atau reader turut serta dalam plot cerita aslinya. Namun, jika benar-benar mengikuti cerita aslinya saya merasa aneh dan bersalah. Seperti tidak ingin menambah variabel lain dan rasanya kurang puas mengingat manga dan anime-nya belum selesai. Membuat celah agar karakter yang diinginkan masuk secara natural itu susah.

Sementara, ingin dibuat dengan alternate universe rasanya kok sayang ya, seperti saya tidak ingin lepas dari universe aslinya. Jujur saja, saya masih terpaku dengan universe asli alih-alih membuat fanfik dengan AU lain.

Akhirnya daripada pusing, saya memutuskan membuat fanfik yang memang ringan, tidak benar-benar berkaitan dengan plot cerita asli, tetapi masih di universe asli. Haha, rumit sekali, padahal menulis fanfik tinggal sesuai keinginan kita saja ya, 'kan?

Hanya saja saya tidak bisa begitu. Semakin dewasa saya, semakin jarang menulis. Daripada menyusahkan sendiri kemudian saya tidak tertarik, lebih baik membuat fanfik yang mudah selesai. Menyadari bahwa fanfik-fanfik yang saya tulis sebelumnya ada yang belum selesai dan saya juga sudah kehilangan minat.

Namun, sekali lagi, setiap orang bebas menentukan dengan cara mereka menulis atau membuat cerita. Prinsip saya untuk saya, begitu juga dengan prinsip kalian untuk kalian.

Omong-omong karena sudah lama menulis, saya merasa kemampuan menulis saya menurun. Entah apakah bisa sama seperti dulu atau malah berbeda. Saya berharap kalian nyaman membacanya dan saya terbuka akan kritik dan saran.

By the way, tulisan nama Shoto yang benar itu Shouto atau Shoto, ya? Saya jadi bingung sendiri buat menulis, haha.

Fanfik yang saya bawakan masih tipe ringan dengan tema romansa anak remaja U.A. di tengah kesibukan belajar menjadi pahlawan. Menggunakan nama [surname] [name] alias reader insert. Akan tetapi, penampilan fisik, kemampuan quirk, serta kepribadian saya sendiri yang menentukan. Saya agak kurang nyaman jika memakai banyak istilah seperti [hair colour] dll.

Sebetulnya untuk plot juga terinspirasi dari salah satu lagu dari grup yang saya sukai, yakni ICONIC - aespa. Ayo, yang penasaran mari dengar di akun resmi aespa di YouTube atau Spotify, hehe.

Tidak heran judul di buku juga sama karena plot cerita saya terinspirasi dengan makna lagu tersebut. Apakah ini sama dengan song fiction? Mungkin saja. Saya tidak mengikuti persis per lirik, hanya garis besarnya saja lalu saya tambahkan dengan bumbu-bumbu yang saya susun. Plotnya sudah saya rancang juga, semoga rencana mengetik tidak terhambat.

Sekian dari saya, saya harap kalian dapat menikmati ceritanya!

Terima kasih.

reeshizen
13/08/2023

So Iconic [Todoroki Shouto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang