Prolog

39 8 0
                                    

Disclaimer by Kohei Horikoshi

Story by reeshizen

"Saya tidak mengambil keuntungan semata dari fanfiksi ini. Semata-mata hanya untuk kesenangan belaka."

***

TIDAK salah lagi.

[Name] membuang napasnya perlahan, mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Ia lakukan kurang lebih tiga kali hingga benar-benar tenang dan dapat berpikir jernih. Kepalanya terangkat sambil memfokuskan pandangan pada seseorang di balik jendela. Di balik jendela rumah sakit di lantai tiga, [name] menyaksikan beberapa temannya pergi dari rumah sakit. Sekitar sepuluh menit sebelumnya, mereka menjenguk [name] yang baru saja sadar dari kondisi kritis.

Belum lama ini, U.A. kembali diserang oleh aliansi penjahat. Penyerangan terjadi ketika kamp pelatihan musim panas sedang berlangsung. Penyerangan terjadi begitu mendadak dan ketika mereka dalam kondisi lengah. Pertempuran tidak dapat dihindari, termasuk [name] yang bertarung habis-habisan dengan penjahat. Alhasil, penyerang tersebut memberikan dampak yang membuat U.A. terpukul karena sempat kehilangan salah satu siswanya karena diculik dan beberapa siswanya yang mengalami kondisi kritis, termasuk [name].

[Name] ingat sekali terakhir ia bertarung ketika mencoba bertahan diri dari serangan penjahat. Pertarungan tak terhindarkan terjadi beberapa kali dengan penjahat yang berbeda. Di pertarungan terakhir [name] mendapatkan luka parah sehingga menyebabkan dirinya tak sadarkan diri selama beberapa hari. Jika saja di detik-detik terakhir tidak ada yang membantunya, kondisi [name] mungkin sudah berada di ambang kematian.

Sebelum menutup mata, sekilas [name] menyaksikan siluet seseorang yang memanggilnya. Siluet lelaki berwarna rambut ganda disertai dinding es memanjang di hadapannya. Kesadaran [name] memudar begitu ia ingin memanggil namanya. Jika saja ia dapat melawan penjahat tersebut, [name] tidak akan seperti ini. Jika saja Todoroki tidak membantunya segera mungkin, kondisi [name] bisa lebih parah lagi.

[Name] mendengkus kesal mengingat kejadian tersebut. Cukup memalukan karena lelaki tertampan di kelas 1-A menyaksikan dirinya tak berdaya. Meski begitu, [name] tak menampik bahwa dirinya bersyukur diselamatkan oleh Todoroki.

Sambil memegangi dadanya, [name] menyadari perasaan aneh yang melingkupi dirinya sejak tadi. Lebih tepatnya, begitu Todoroki serta teman-teman kelas 1-A yang lain menjenguknya. Sejak mereka masuk, pandangan [name] tidak bisa bohong karena terus memperhatikan Todoroki. Meski berusaha fokus dengan sambutan teman-teman yang lain serta berbagai topik yang mencakup Midoriya belum sadarkan diri atau Bakugo yang masih belum ditemukan, [name] sulit memalingkan pandangan dari Todoroki.

Aneh. Sudah beberapa bulan mereka menjadi teman sekelas, tetapi perasaan yang ia rasa aneh ini baru tiba. [Name] merenung, mungkinkah ia menyukai Todoroki? Sebuah perasaan yang ingin terus melihatnya, mengetahui kabarnya, dan terus memikirkannya. Jika berdasarkan perasaan tersebut tidak salah lagi, [name] tertarik dengan Todoroki.

Ini membingungkan. Berbeda dengan perasaannya, logika [name] terus menyangkal bahwa yang ia rasakan hanyalah perasaan tertarik semata. [Name] membaringkan tubuhnya pada ranjang rumah sakit. Kepalanya pusing karena pikiran rumitnya. Belum lagi kondisi U.A. yang kacau sehabis diserang penjahat. Bisa-bisanya ia masih tertarik dengan seseorang di situasi sulit.

[Name] berharap begitu semua kondisi abnormal kembali normal, perasaannya juga tidak menjadi abu-abu.[]

16/08/2023

So Iconic [Todoroki Shouto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang