Donghae pov,
Malam ini aku masih memikirkan sikap kibom tadi siang. Dia sedikit dingin, yah walau tidak sepenuhnya, tapi aku bisa merasakan ada yang aneh dengannya.
Semilir angin malam menusuk hingga ke tulangku. Diatas atap dorm menikmati sinar bulan rasanya begitu sepi dan tenang.
"Dalnim"
Satu kata terlintas diotakku. Disaat seperti ini, kenapa dia yang muncul dipikiranku? Aku sedang memikirkan kekasihku, namun bayangannya selalu melintas tanpa bisa kukendalikan.
Tubuhku tersentak saat tiba-tiba seseorang memakaikan sebuah jaket padaku. Kubalikkan tubuhku menghadapnya.
"Disini dingin, nanti kau sakit"
Aku terkejut mendapati dia yang seakan tidak ada masalah setelah pembicaraan kita tadi siang. Dia bilang ingin menjauhiku dan menjaga jarak denganku, tapi kenapa sekarang dia disini seolah memperhatikanku dan bersikap hangat padaku? Aku tidak paham dengan seseorang yang kini sedang menatapku. Apa dia ingin memperbaiki hubungan kami yang sempat canggung? Apa dia berubah pikiran?
Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirku. Dia mengedarkan pandangannya menatap jauh keatas langit. Sementara aku masih terus menatapnya, bingung.
"Lee donghae...! Apa aku boleh menjadi seseorang yang egois?"
Jujur otakku tidak dapat mencerna kata-kata nya. Aku hanya diam karna tidak tahu harus berkata apa!
"Aku pikir, semua akan baik-baik saja saat aku bisa jauh darimu. Tapi sepertinya aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah mencoba beberapa hari ini, dan kau tahu aku hampir gila menahannya"
Pandangannya masih menatap jauh kelangit. Aku hanya menundukkan kepala menjadi pendengar yang baik.
"Aku putuskan, untuk merebutmu dari kibom. Aku tidak perduli bila aku akan terluka nantinya, setidaknya aku tidak akan menyesal karna aku sudah berusaha mencobanya"
Ada perasaan bahagia disini, dihatiku. Tanpa sadar aku tersenyum. Kami bisa dekat seperti biasanya itu akan lebih baik daripada harus berjauhan.
Tangan itu terulur meraih wajahku memaksaku menatap manik indah miliknya. Aku gugup, susah untuk menelan ludah. Jika kuperhatikan sangat dekat seperti ini, dia memang tampan. Sangat tampan. Garis rahang yang tegas, hidung yang mancung, bibir tebal dan sexy, juga mata berkelopak satu yang tanpa kusadari selalu membuatku malu bila sedang mengintimidasiku, seperti saat ini.
"Aku tidak peduli donghwa hyung menyuruhku menjauhimu, begitupun dengan kibom bila nantinya dia akan membeciku. Ini hidupku tidak ada seorangpun yang bisa mengaturnya selain aku. Bukankah aku sudah bilang aku ingin menjadi orang egois!"
Benarkah ini dia? Belum pernah aku mendengar dia berkata serius seperti ini sebelumnya. Dia terlihat gantle dimataku saat ini. Tegas dan sangat manly. Astaga...apa yang aku pikirkan? Aku sudah menjadi milik orang lain, jangab mengagumi pria lain, harusnya aku ingat itu.
"Donghae, maaf, kau tahu perasaanku, dan aku tidak memerlukan ijin darimu atau yang lainnya untuk mencintaimu, kau paham?"
Hah terus terang aku sangat bingung, aku ingin katakan "jangan" tapi sepertinya semua sistem sarafku tidak bisa diajak kompromi. Bagaimana ini? Sepertinya aku terhanyut dengan tatapannya dan semua yang dia katakan.
"Hyukkkk...."
Baru aku ingin membuka mulutku tapi terhenti karna benda kenyal lebih dulu menyapu bibirku. Hyukjae menciumku? Ah mencium bibirku tepatnya, ini kedua kalinya bibir kami bertemu setelah tadi siang aku yang mencium bibirnya karna suatu hal. Syiiitttt aku tidak bisa menghentikannya saat dia menekan tengkukku dan memperdalam ciumannya. Menyesap bibir atas dan bawahku bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND (boy x boy)
FanfictionEunhae x kihae eunhyuk x donghae kibum x donghae ini hanya fabric, tidak real! walau ada beberapa kejadian yang nyata, tapi selebihnya adalah pemikiran abal saya! saya harap kalian suka!