2 • The Booroh, Charlie, & Nirkabel

31 4 0
                                    

Grisella POV

Aku berjalan kaki sembari bersenandung menuju rumah keluarga Weasley atau yang disebut "The Booroh (?)". Entahlah, tadi Father menyebutnya begitu.

Dery tadi sudah diantar Father ke tempat si gigi ronggang. Sedangkan aku tidak perlu diantar karena jarak manor keluargaku dengan The Booroh ini tidak terlalu jauh.

Dari manor, aku hanya perlu berjalan lurus mengikuti jalan setapak lalu belok kanan, jalan sedikit dan sampai. Kalau jalan lebih jauh lagi akan sampai ke rumah keluarga Lovegood. Tapi tujuanku kan bukan ke rumah keluarga Lovegood.

Ngomong-ngomong manor kami bisa dibilang cukup aneh karena dikelilingi ilalang, rawa-rawa, dan hutan khas Ottery St Catchpole. Ya, Ottery St Catchpole, keluarga kami adalah satu-satunya keluarga penyihir yang mendirikan manor disana (orang kaya hehehe).

Sesampainya di The Booroh, aku menaruh keranjang berisi roti dan biskuit di sampingku lalu mengetuk pintu bagian atas.

The Booroh ini juga aneh sekali, pintunya terbagi dua di atas dan di bawah.

Tak lama kemudian pintu bagian atas terbuka menampakkan laki-laki remaja bersurai merah berantakan dengan mata menyipit seperti baru bangun tidur.

"Oh.. Hey, Grisella." Sapanya sambil menguap.

"Hai, Charlie!" Sapaku balik.

Setelah itu kami terdiam di tempat saling menatap beberapa saat. Di posisi ini aku bingung ingin melakukan apa karena belum dipersilahkan masuk dan Charlie yang terlihat masih mengumpulkan nyawa.

"Apa yang kau lakukan disana? Masuklah." Charlie yang sepertinya sudah terkumpul nyawanya mulai membukakan pintu bagian bawah. Membiarkanku masuk ke dalam rumah sambil menenteng keranjangku.

Aku kemudian menyodorkan keranjang tersebut ke arah Charlie dengan tersenyum.

"Ini ada sedikit buah tangan dari Ibuku."

Charlie menerimanya dan membalas senyumanku. "Terima kasih, Grisella."

"Ngomong-ngomong, ada apa berkunjung sepagi ini?" Tanyanya setelah mempersilahkanku duduk di sofa.

Aku mengerutkan dahi. Pagi dia bilang? Ini sudah pukul 11, bahkan 15 menit lagi pukul 12 siang.

"Eee.. aku ingin bertemu dengan Bibi Molly." Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"Kau mencari Mom?"
"Mom sedang pergi bersama Ginny dan si kembar ke tempat bibi kami, Bibi Muriel"

"Benarkah?" Aku mendesah kecewa.

"Iya, Ron juga pergi bersama Dad ke Diagon Alley. Di rumah ini hanya ada aku, Percy dan Bill."

Mendengar jawaban dari Charlie membuatku jadi bimbang sekarang. Ibu mereka sedang tidak ada di rumah, begitu pula Ron dan Ginny. Bahkan si kembar yang biasa kuajak bermain juga tidak ada.

Apa aku pulang saja?

Namun di manor pun aku sendirian, ya meskipun ada Loppy (peri rumah keluarga kami) tapi Loppy sudah tua dan tidak ramah jika diajak bermain. Seharusnya aku ikut saja dengan Dery ke tempat si gigi ronggang itu. Tiba-tiba aku menyesal tidak ikut.

"Lagipula kenapa kau mencari Mom? Biasanya kau mencari Ron, Ginny, atau si kembar." Tanya Charlie.

"Eh, itu. Hehehe... Aku ingin belajar menyanyi dengan bibi Molly"

"Belajar menyanyi dengan Mom?" Charlie menatapku bingung.

"Iya, kudengar dari Father, bibi Molly penggemar berat Celestina Warbeck. Aku kemarin melihatnya di Diagon Alley menyanyikan lagu You Stole My Cauldron But You Can't Have My Heart. Itu lagu yang sangat bagus!" Jelasku antusias. "Aku ingin menyanyikannya tapi aku tidak bisa mengingat nadanya. Karna itu aku ingin belajar nadanya dengan Bibi Molly."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗖𝗔𝗡𝗧𝗔𝗡𝗧𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang