Bagian Pertama: Kisahku

76 15 17
                                    

(Cerita ini akan mengisahkan seorang siswi berusia 17 tahun di sekolah menengah atas bernama Keisya Zakiyah Putri, seorang anak kaya raya yang berusaha keluar dari zona over protektif orangtuanya).

****

Suasana di pagi hari yang cerah menunjukkan sekitar pukul 06:30 WIB, Keisya terbangun dari tempat tidur dan melihat hpnya.

"HAH? Serius udah jam segini? OH MY GOD!", ucap Keisya dengan kagetnya.

Melihat hal tersebut, Keisya langsung bergegas masuk ke kamar mandi dan segera bersiap untuk pergi ke sekolahnya mengingat pagi ini ia akan melaksanakan simulasi ujian akhir sekolah. Keisya melakukan segala aktivitas paginya secara terburu-buru dikarenakan pukul 07:20 WIB gerbang sekolah akan segera ditutup.

****

Di ruang makan, terlihat orangtua Keisya sedang menyantap hidangan sarapan mereka pagi ini. papa Keisya bernama Heru Bramanta, seorang pengusaha sukses di kota Jakarta. Papanya memiliki berbagai cabang kantor perusahaan yang tersebar di beberapa titik di daerah pulau jawa sedangkan mamanya bernama Ratih Suriani seorang mantan pegawai bank yang kini telah mengundurkan diri karena merasa tidak membutuhkan pekerjaan lagi mengingat suaminya merupakan pengusaha yang sukses.

"Pagi maa, paa." Dengan terburu-burunya Keisya langsung turun dari lantai dua rumahnya dan izin kepada orangtuanya untuk langsung bergegas ke sekolah.

Orangtua Keisya yang melihat anaknya terburu-buru mengatakan pada Keisya "Keisya, kamu gak sarapan dulu sayang? Makanan kamu udah disiapin bibi loh ini?" ucap mamanya.

Keisya dengan sigap langsung bersiap-siap mengambil tas sekolahnya sambil berkata kepada mamanya "disekolah aja deh ma, Keisya udah telat nih, bentar lagi ada simulasi ujian akhir sekolah".

Mama dan papa Keisya seketika langsung tersenyum bangga kepada anaknya yang selalu memperioritaskan pendidikan untuk masa depannya. Yaps, dari dulu Keisya sudah dididik oleh orangtuanya untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Orangtuanya sangat over protektif dan selalu mengekang Keisya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak mereka senangi. Hal ini bertujuan agar Keisya tidak salah melangkah dan membuat hidupnya menjadi rusak.

"yaudah kamu hati-hati di jalan ya, jangan lupa sarapan nanti disekolah, bilang juga sama pak manto bawa mobilnya hati-hati jangan ngebut-ngebut" ucap papa Keisya.

"iyaa papa, mama sama papa jangan khawatir aku bakalan baik-baik aja kok". dengan senyuman Keisya langsung salim dan mencium pipi mama dan papanya.

****

Keisya langsung berangkat ke sekolah dengan diantarkan oleh supir pribadinya bernama manto yang telah lama bekerja di rumah pak heru, papanya Keisya sejak ia masih kecil.

"ayo pak manto, kita berangkat, aku udah telat nih" ucap Keisya kepada manto.

"iya non, ayo saya sudah siapkan mobil untuk nganterin non Keisya" ucap manto.

Keisya pun pergi ke sekolah bersama manto dengan huru hara jalanan kota jakarta yang sering macet, berharap ia masih sempat untuk tepat waktu datang ke sekolahnya. Sekitar pukul 07:15 WIB, Keisya tiba di sekolah. Sekolah Keisya merupakan sekolah yang cukup populer dan cukup terkenal di kota Jakarta. ya, nama sekolah itu 'SMA KARYA CIPTA BANGSA'.

Sesampainya di gerbang sekolah akhirnya tepat disaat-saat terakhir pintu gerbang sekolah akan ditutup Keisya dengan terburu-burunya langsung keluar dari mobil dan masuk ke halaman sekolah hingga beruntungnya hal itu masih sempat ia lakukan sehingga Keisya tidak jadi terlambat masuk.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang