"BAAKA!-"
Jduggg
"Ittai!!!-" seorang pemuda bersurai kuning tampak memegangi kepalanya yang telah dipukul oleh sahabat merah muda nya
Sementara sang pelaku kekerasan tersebut tampak kesal dengan pernyataan si pemuda
"Kau ini bodoh sekali sih Naruto! Aku kan sudah bilang!!! KATAKAN PERASAANMU PADANYA!-" ucap sosok gadis bersurai merah muda itu, tampak urat yang menyerupai seperti persimpangan jalan didahi lebarnya
Sementara si pemuda yang kini tengah di omeli habis-habisan oleh sahabat wanita nya itu hanya menunduk ciut, wajahnya sudah babak belur karena pertarungan nya dengan Toneri, namun saat ia sadar dari koma dan mencari-cari sosok wanita yang ia harapkan malah tak terlihat, bahkan batang hidung nya pun tak terlihat
Malah saat Naruto mengedarkan tatapan matanya keseluruh ruangan, ia malah menemukan ke-tiga sahabat tim nya yang sedang menetap nya dengan pandangan berbeda-beda
"Sudahlah jelek, lagi pula saat itu keadaannya juga tidak mendukung untuk mengungkapkan perasaan nya. Naruto pun pasti bingung jika harus mengungkapkan perasaan nya disaat ia merebut mempelai wanita dan menggagalkan acara pernikahan orang-" ujar sosok pemuda berkulit pucat- - - Sai, seperti biasa, ucapannya selalu menohok, bahkan Naruto sudah membuat rencana tentang bagaimana ia harus mencuci mulut yang setajam kunai itu agar tak terlalu tajam
Si wanita yang tengah kesal sambil mencak-mencak seketika terdiam setelah mencerna apa yang dikatakan pemuda mayat hidup itu barusan
"Hn... Dobe, setelah kondisimu baikan, ada laporan yang harus kau dengar-" kini si pria dengan gaya musafir nya itu ikutan nimbrung pada obrolan, meski sebenarnya apa yang ia katakan sangat tidak nyambung dengan obrolan ketiga kawannya itu
Semua mata kini tertuju pada si pemuda musafir itu, sebelum akhirnya pemuda itu menghela nafas lelah dan mengendikan bahunya tanda acuh tak acuh
"Intinya Uzumaki Naruto! Dengarkan aku! Kau harus segera mengatakan perasaanmu pada Hinata! Atau jika kau siap Hinata dengan orang lain-"
"Tidak mauuu!!! Sakura-chan!!! Kenapa kau tega sekali padaku?-" sela Naruto dengan wajah yang cemberut
"Makanya! Kau harus segera beritahu perasaanmu pada Hinata, atau kau akan menyesal nantinya-"
Dheg!!!
Semua perkataan Sakura kini berputar-putar di dalam kepala kuningnya, Naruto sadar, jika putri Hyuga itu sangat banyak orang yang menginginkannya sebagai istri dan Naruto pun sadar jika ia terlambat barang sedikit saja, maka tak ada kesempatan kedua baginya seperti kemarin di bulan ia masih bisa mendapat kesempatan, namun… ini di bumi dan perkaranya pun beda
Naruto tampak merenung, hingga ketiga sahabat nya itu memutuskan untuk bubar dari ruang rawat nya
"Apakah aku pantas untukmu Hinata-" gumam Naruto bermonolog
Pemuda pirang itu kini mengalihkan atensinya kearah jendela kaca yang memamerkan pemandangan kota konoha yang kini sudah banyak perubahan, siluet senja sudah sedari tadi menghilang dari retina matanya
Dalam keheningan, terdengar suara lembut Hinata dalam indra keempat pemuda itu
'Naruto-kun'
Entah itu alam bawah sadarnya, atau suara yang tertinggal dalam memori ingatannya tentang seorang gadis pemalu dan kikuk yang dulu jika bertemu dengannya selalu memerah pipinya
Dulu Naruto pikir, pipi Hinata memerah karena kulit seputih susu itu yang memang sensitif, hingga membuat si empunya kesulitan menyesuaikan suhu disekitarnya, namun, setelah misi ini, Naruto sadar dan sangat sadar akan semua kesalahan dan asumsi tidak benar tentang gadis Hyuga itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Byakugan No Hime
Fanfiction"Hal yang paling aku sesali adalah, aku yang tak mampu memilikimu hime" 🍂 "Pada dasarnya, waktu terus berputar, dunia pun semakin tua pun kita yang hanya manusia biasa, semakin tua dan semakin jenuh" 🥀 "Aku tau rasa ini tidak seharusnya hadir, a...