Curiga

92 7 1
                                    

Netra sebiru saffier itu terbelalak ketika melihat sosok yang dia yakini telah meninggal kini malah ada! Didepan matanya! Dan...

***

"Apa kau kesini untuk menemui hokage?-" suara lembut itu mengalun seiring irama angin yang berhembus pelan menerpa helaian surau hitam milik seorang pria

Sosok pria dan wanita yang tengah berhadapan itu kini dipeluk oleh angin lembut, seolah alam tengah membelai dua cucu adam dan hawa itu

Sosok sang pria mengulurkan sebelah tangannya dan mengelus pucuk kepala indigo milik si wanita

"Tidak! Aku kemari bukan hanya untuk bertemu rokudaime, tapi juga dirimu-" ucap sosok pria itu sembari memamerkan seulas senyum

"Bagaimana dengan....-" wanita itu tampak ragu untuk melanjutkan ucapannya, ia pean menggigit bibir dalam mulut nya

Kepekaan sang pria lantas membuat si wanita tersentak dengan ucapan yang terlontar dari bibir si lawan bicara nya itu

"Aku juga berniat menemui adikku dan calon adik iparku-" lanjut pria itu

Hening, tak ada yang bersuara sampai

"Keluarlah Naruto, aku tau kau disini-"

Dheg!

Sontak saja sosok pria kuning itu menampakan dirinya didepan dua cucu adam itu

"Na-naruto? Kau disini? Sejak kapan?-" semua pertanyaan wanita itu di abaikan oleh sosok pria itu yang kini matanya tengah menilik keseluruhan tubuh satu sosok pria dihadapannya

"Uchiha... Itachi?"

"..."

"..."

"ASTAGA!!!" seketika itu Naruto segera menghambur memeluk sosok pria yang ternyata adalah kakak dari sang sahabat

Wajah nya berseri, matanya berbinar, dan jangan lupakan senyumnya yang merekah

Sementara sosok pria yang dipeluknya hanya balas dengan sebuah senyuman, bukan senyuman terpaksa, tapi senyuman tulus

"Lama tak bertemu, Naruto-"

Keduanya kini mengurai pelukan mereka, kemudian Naruto melirik kesebelah mereka, tepatnya pada sosok wanita yang sedari tadi ia cari, kejar dan sosok itu hampir ia lupakan karena sosok lain yang menjadi fokusnya

"Hinata... Aku mencarimu kemana-mana" ujar Naruto masih dengan cenguran nya

Hinata terkejut dengan pernyataan dari pria kuning dihadapannya itu

"A-aku? Kenapa?-" dengan alis mengkerut dan wajah lugu yang kebingungan membuat dua sosok pria itu merasa gemas seketika

"Ada yang perlu ku bicarakan padamu-" ujar Naruto semampu tangannya meraih tangan mungil wanita itu

"Ada apa? Kau ingin bicara apa?-" lagi suara itu mengalun merdu, namun dengan ekspresi yang lucu

Naruto pun bingung ingin menjawab apa, ia pun tanpa sadar menggaruk belakang kepalanya

"Ehem... Apa kalian lupa sesuatu-" Itachi berdehem cukup keras hingga menyadarkan dua sosok di depannya itu yang malah tampak sepasang pujangga cinta

"Ano... Apa Itachi-nii akan pergi kekantor hokage? Atau kau ingin bertemu Sasuke? Atau... Tunggu... Tunggu... Bukankah Itachi-nii sudah... Sudah... Tiada! Lalu bagaimana kau bisa hidup lagi... A-apa kau ini ha-"

"Naruto..." suara Hinata menghentikan ceroscosan mulut si pria kuning

Sementara Itachi hanya tersenyum tipis

"Pertama-tama, kau benar, aku sudah mati, dan kini aku hidup kembali, tapi aku bukanlah hantu ataupun edo, kedua, kau benar lagi, aku berniat untuk menemui rokudaime hokage dan tentunya adik ku, ketiga... Alasan aku bisa hidup kembali... Kau... Bisa tanyakan langsung pada putri byakugan-" jawab Itachi menanggapi semua pertanyaan Naruto dengan sabar

Sementara si biang pertanyaan itu sekarang tampak melongo, tampak tak percaya

Ia mengirek telinga nya, memastikan tak ada yang tersumbat, lalu ia juga mencubit pipi dan tangannya memastikan ini bukan mimpi ataupun genjutsu

"Ittaiii-" setelah ia mencubit lengannya diakhir kecengoannya akhirnya ia sadar

"Aku... Tidak bermimpi?-"

Pria itu kini menatap Hinata yang kini berada di sebelahnya, menatpanya binggung

"Sekalipun ini mimpi, atau genjutsu dugem tsukuyomi, aku berharap kau mau menjadi istri dan ibu dari anak-anakku-"

Blushhh

Rona merah muda bertengger tanpa permisi di wajah seputih susu itu

"Na-naruto!!! Apa yang kau katakan! Memalukan!!!-"

Brakkk

Dhuakkk

Pukulan dan tinjuan Hinata yang sukses membuat Naruto terkapar di tanah

Bukannya meringis, si pemuda malah tersenyum bahagia

Itachi yang melihat adegan picisan itu hanya menggeleng-geleng kepalanya

"Otou-tou... Kau hebat karena mampu bertahan di antara anak-anak ini... Kuharap calon adik iparku tak terlalu sama" batin Itachi miris melihat keabsrudan dua sahabat adik kesayangan nya itu

Choice Of Byakugan No HimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang