Kau sangat besar

355 30 3
                                    

     Hari ini merupakan hari yang paling dinanti-nantikan oleh siswa-siswa baru di sekolah terkemuka tersebut. Ratusan calon siswa telah bersiap-siap dengan penuh semangat untuk menghadapi ujian seleksi yang akan menentukan apakah mereka berhak diterima atau tidak.

Di tengah kegembiraan dan kecemasan para calon siswa, kepala sekolah beserta jajaran atas Ethereal SHS memberikan sambutan pembukaan di aula utama sekolah. Mereka menyampaikan harapan dan doa terbaiknya kepada semua siswa baru, mengingatkan mereka tentang pentingnya belajar dengan tekun dan berkontribusi positif kepada sekolah.

Setelah sambutan para petinggi Sekolah, Seorang gadis dengan tubuh tegap menaiki podium, mengambil microphone dan mulai berbicara.

"Selamat siang semua, ada beberapa hal yang perlu kusampaikan, mengenai sistem dan penerapan kasta para hybrid yang sebelumnya masih diterapkan."

Kalimat pembuka yang cukup memancik riuh dilapangan, karena tahun-tahun sebelumnya, tidak pernah ada pembicaraan resmi mengenai penerapan kasta hybrid di sekolah, mengapa gadis ingusan ini malah tiba-tiba ingin memberikan aturan baru?.

"Yah, tolong tutup nulut kalian dan dengarkan baik-baik!" Tegas Kenzia mengambil atensi seluruh mata yang ada disana.

"Tak ada perlindungan lebih terhadap kasta atas, tak ada diskriminasi untuk kasta lemah, dan ku tekankan, Satu-satunya hal yang bisa menyelamatkamu disini, adalah nilai dan sikapmu. Aku tidak akan peduli dengan clan, kasta atau siapapun kalian, selama aku menginjak tanah sekolah ini, akan ku robek mati hybrid manapun yang mencoba mencari masalah disini." Ancam Kenzia, mata tajamnya menyorot salah satu manusia serigala yang kini menyandarkan tubuhnya pada pagar belakang, menyeringai menatapnya.

  Dan setelahnya, Para petugas Sekolah mengumumkan nama-nama siswa yang diterima. Sorak-sorai kegembiraan dan tawa riang segera mengisi ruangan ketika nama-nama siswa yang beruntung itu terucap. Tapi, tak semua calon siswa beruntung pada hari ini. Beberapa wajah tampak sedih dan kecewa karena mereka tidak mendapat tempat di sekolah ini. Namun, Pihak sekolah memberikan kata-kata semangat kepada mereka dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan menemukan kesempatan yang lain.

     Sementara itu Kenzia yang tengah berjalan mengelilingi bagian sekolah lain, dikejutkan dengan kedatangan rubah yang tempo hari ia bantu.

"K-kak! sebentar, tolong beri aku waktu!" mohonnya sembari mencoba mengatur nafasnya.

    Selama lima menit keduanya hanya berdiri diam, Felix yang masih terengah-engah, dan Kenzia yang nampak kebingungan.

"Ok! aku ingin berterimakasih!" Teriak Felix sembari menyodorkan sapu tangan bergambar anak serigala kepada Kenzia.

"Untuk?" tanya Kenzia sembari mengambil sapu tangan itu, lalu mengendusnya.

'aromanya masih menempel disini' fikir Kenzia.

"Dua hal! Minggu lalu kakak membantuku masuk gedung, dan untuk kebijakan yang baru saja kakak tetapkan, aku akan sangat merasa tertolong untuk bersekolah disini," ucap Felix sembari membungkuk berulang kali.

"Itu bukan apa-apa, Minggu lalu kau terlihat akan menangis, dan aku tidak ingin terganggu dengan itu, dan untuk kebijakan yang tadi, itu kesepakatanku bersama ibuku, bukan hal besar." Kenzia mengantongi sapu tangan itu, sembari mencoba melihat kearah lain, tatapan Felix terlalu menggemaskan, jangan sampai ia kelepasan dan menggigit bibir penuh itu.

"Dan satu lagi, kita seumuran, jangan panggil aku kakak, panggil namaku saja, kenzia." Kenzia mengulurkan tangan kanannya.

"eh?! ah! sebentar!" Felix menggosok tangannya berulang kali, mencoba menghilangkan debu yang mungkin menempel disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seducer Fox Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang