Chapter 1

27 3 2
                                    

Cerita Ini hanyalah merupakan
Fiktif dan tidak ada kaitannya
dengan dunia realife. Hanya sedikit  referensi dari kehidupan halu author.

Aku tidak memiliki orientasi seksual seperti anak laki-laki pada umumnya alias belok, karena ini teman-temanku yang paham sering mengolok-olok ku homoseks.

Pada hari selasa aku ada kelas olahraga disekolah, kebanyakan anak laki-laki bermain bola dan melihat anak perempuan senam. Sedangkan aku melihat instruktur senam nya yang sexie.

Pada hari sebelumnya yaitu pada hari senin, biasanya akan ada upacara bendera. Kebetulan kelas IX.2 sedang menjadi petugas upacara. Kelas ku ada di barisan paling kiri karena kelasku adalah kelas terakhir.

Disaat tengah upacara aku malah salah fokus ke anak tegap, badan bagus, dan berkacamata itu. Aku melihatnya sangat tampan. Kurasa aku menyukainya, tapi sayang aku tak mengenalnya, belum.

Eidina yaitu sahabat dekatku yang merupakan seorang fujo (yaoilovers/gaylovers) paham sekali dengan keadaanku ini karena aku sering cerita kepadanya.

Aku memang sering cerita tentang isi pikiranku ke temanku tapi rasa tertarik ku dengan anak itu sangat berbeda. Aku biasanya hanya tertarik tapi apa aku telah jatuh cinta? Oh tuhan ini mengejutkan.

Saat pergi ke kantin sekolah anak berkacamata tersebut lewat dan aku salting tak bisa berkata-kata sehingga menghentikan antrian kantin, bahkan penjaga kantin menegurku. Tidak! Dia meliriku. Aku mengalihkan pandangan ku.

Saat jam istirahat telah selesai, akupun masuk kekelas sambil mengemil sisa makanan yang aku beli tadi walau sedikit kesal karena rupanya aku membayar dua kali lipat.

Bel pulang sudah berbunyi aku langsung keluar kelas kemudian menggunakan sepatu di rak sepatu didepan kelas, kemudian menuju gerbang sekolah. Saat kutelpon pak supir ku ternyata mobil yang kugunakan untuk pergi dan pulang sekolah mogok. Aku pun pulang berjalan kaki.

Karena uang jajan ku masih ada sisa aku pun beli minuman dingin di kedai dan duduk di pondok dekat gerbang sekolah. Anak itu datang, kurasa mukaku memerah. Dia bertanya kepadaku..,,..
"ga dijemput?"
"ga", jawabku
"naik gih, mau ga?"
"oke lah." aku menerima tawaran

Aku gamau pulang jalan kaki walau ini bukan yang pertama kali haha.
Saat kunaiki motornya ternyata dia sangat wangi dan bahu nya sangat besar.

Bersambung...
capek ngetik coy.

                      

the boys in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang