Happy Reading
.
.
.
.
Abad ke 18, tahun 1788.Kapal layar Kerajaan dengan bendera hitam bergambarkan tulang serigala itu tengah menghadapi sebuah badai besar di depan sana, tidak ada cara untuk memutar haluan saat petir menyambar hampir mengenai ujung kapal.
Para awak di dalamnya saling menguatkan diri jika terjadi sesuatu yang tak di inginkan malam ini, meski tau kematian mereka sangat dekat.
Siapa yang tidak tau tentang legenda nyanyian merdu nan memabukkan milik Siren di tengah laut, terciptanya badai tanpa sebab seperti sekarang adalah ulah siapa lagi jika bukan ras mereka.
"PERKETAT PENGAWASAN PANGERAN! JANGAN BIARKAN MAKHLUK ITU MENYENTUH ANAKKU SEUJUNG RAMBUT PUN!" Pria paruh baya berusia 40 tahun itu berteriak sangat keras ketika melihat satu sosok makhluk yang mereka cari-cari.
Kapal kerajaan bernama 'Wolf Bones' yang di pimpin oleh Kaisar Richard Colin Van Leeuwen, kini berada di tengah-tengah laut samudra Atlantik untuk membunuh Siren yang telah menyebabkan para pelaut kerajaan Ethermoor menghilang tanpa jejak.
Hal ini adalah bentuk dari pembalasan dendam sang Kaisar pada salah satu Siren yang telah membuatnya hampir gila dulu, ketika dia beranjak dewasa dan bertemu salah satu dari ras mereka.
Kehidupan yang sebelumnya begitu damai tak bisa Kaisar Richard dapatkan, terlebih saat tau bahwa dia hanya di jadikan sebagai alat oleh makhluk itu.
"Apa yang terjadi!? Kenapa tidak ada yang melindungi Ayahku!?" Iris kecoklatan itu bergetar ketakutan ketika tidak ada satupun yang menjaga Ayahnya di sana. Sedangkan dia benar-benar di lindungi sebegitu ketatnya.
Sementara Kaisar Richard siap dengan panah yang telah di beri racun untuk membunuh Siren tersebut, mata bulatnya menajam seiring dengan kedatangan makhluk itu.
Berharap kali ini bidikannya tepat sasaran agar dapat memuaskan rasa dendamnya yang menumpuk, juga demi kesejahteraan rakyatnya yang berada di pesisir.
Suara gemuruh hujan dan petir yang saling bersahutan di atas sana tidak membuat fokus sang Kaisar buyar sedikit pun, tubuhnya berputar mengikuti kemana saja Siren itu berenang.
Lantas, Kaisar Richard melepaskan anak panah yang telah dia tahan.
"AYAH!!!"
Teriakkan keras dari Pangeran ketika anak panah itu malah berbalik mengenai sang Kaisar membuat para awak kapal bergegas menghampiri, ceceran darah di lantai akibat pendarahan yang di alami Kaisar Richard tepat di bagian leher membuat mereka panik luar biasa.
Bahkan sampai melupakan tugas mereka untuk menjaga sang Pangeran yang kini terjun ke lautan, berusaha mengejar Siren yang telah mencelakai Ayahnya.
.
.
.
TBC
Siapa yg nungguin ini?
Yg minta Happy end awas aja gak votment ya biar update nya cepatVote 80 comment 20
Terimakasih sudah singgah membaca♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Alétheia: The Seirínes (Vol. 2)
FantasíaBerburu? Pertarungan? Rantai makanan? Pelaut? Dan Siren... .... BxB Jeongharu Vol. 2 (versi dari Athána) © Jumparklagi