***
Pagi ini Haikal sedang santai di teras rumah dekat kolam renang sambil di temani ubi rebut yang Aera sajikansedangkan Aera sedang belanja sayuran di depan komplek bersama tetangga yang lainnya.
Biasanya era selalu belanja bulanan untuk keperluan dapur tapi hari ini kebetulan sayur sedang habis jadi terpaksa era belanja di tukang sayur di temani ibu2 komplek, sebenarnya era sangat malas keluar rumah apalagi jika sudah ketemu ibu ibu komplek rasanya kuping Aera sangat panas bukan tidak suka tapi era tidak nyaman selalu di tanya soal hubungannya dengan Haikal dan pertanyaan tentang anak.
Tentu saja itu selalu menjadi pertanyaan banyak orang mengingat ia dan Haikal sudah 2 tahun menikah
Era sangat sering ditanyakan soal anak, siapa sih yang tidak mau cepat punya momongan pastinya era juga selalu berusaha tapi apalah daya jika Haikal saja sangat jarang menyentuhnya,padahal Aera tak pernah menggunakan Kb.
Era kembali ke rumah dengan wajah masamnya Haikal melihat mimik wajah era yang cemberut pun paham dengan apa yang sudah terjadi dengan era jadi dia memutuskan untuk mendekat
Haikal yang sudah akan melangkah di batalkan karna ada getaran telpon di kantongnya jadi dia memutuskan mengangkatnya dulu, dia lihat ternyata dari temannya, Nala
"Hallo na"
" HAIKAL BANTUIN GUE INI JOVAN BERANTEM SAMA ORANG!" teriak Nala di seberang sana
Haikal menyerngit kaget dengan yang di sampaikan Nala, ga banyak tanya lagi Haikal langsung minta alamat tempatnya sama nala.
Sebelum pergi Haikal melihat ke era sebentar sepertinya era masih bersedih, dia ingin mendekat tapi saat ini temannya membutuhkannya jadinya dia langsung pergi saja tanpa berpamitan pada era.
***
Saat itu Nala sedang bersantai sambil melihat lihat berkas kantor dirumahnya tiba tiba terganggu karna mendapat telpon dari lila yang memohon minta tolong, terpaksa dia tinggalkan pekerjaannya yang berantakan di rumah, dan berakhir di tepi jalan raya seperti ini.
Saat sampai dia sudah dikagetkan dengan Jovan yang membabi buta menghajar orang serta Lila yang berusaha melerai mereka berdua sambil berteriak menangis
Nala langsung bergegas turun dari motornya dan langsung melerai memisahkan Jovan dari pria itu
"Jovan udah " tangan wanita itu mencoba menghentikan Jovan yang masih berontak di dekapan Nala yang menahan.
orang yang di hajar Jovan sudah babak belur
Jovan juga tidak mendengarkan nala yang juga ikut menenangkanya, dia masih mengumpat pada laki laki yang dia dapati bermesraan bersama kekasihnya
"BRENGSEK LO ANJING!!,BERANI BERANINYA LO HIANAT DI BELAKANG GUE" umpat Jovan
"DAN LO!" jovan menunjuk Lila
"keliatan juga busuk Lo akhirnya JIJIK BANGET GUEIAT MUKA LO LILA""LO TAU KAN KALO DIMAS ITU REKAN GUE dan,, DAN DENGAN ENAKNYA LO BEDUA ADA MAIN DI BELAKANG GUE" masih dengan teriak Jovan pada Lila.
Lila benar benar takut sekarang
Sedangkan Dimas hanya diam tidak menimpali kemarahan Jovan padanya dan lila.
Nala terus berusaha melerai tanpa mengatakan apapun dia hanya diam tak menimpali perkataan Jovan yang sedang sangat marah
dia bisa mengerti dengan situasi Jovan saat ini, nala harap Haikal cepat sampai agar bisa cepat membantunya
"Jovan..." Lila hendak mendekat pada Jovan namun segera di tahan oleh nala
"Lila mending Lo bawa Dimas pergi dulu biarin Jovan tenang dulu sama gue" potong Nala saat Lila mencoba mendekati jovan
Lila yang juga melihat gurat kemarahan pada Jovan akhirnya mundur dan membawa Dimas pergi.
Haikal baru sampai saat Lila dan Dimas sudah pergi, dia melihat Jovan yang sudah terduduk putus asa bersandar di tiang trotoar, Haikal mendekat dengan bingung
"Ini kenapa?" Tanya Haikal bingung
"Nanti aja nanyanya kal, mending bawa Jovan pulang sama Lo dulu ntar mobil jovan biar gue yang urus" jawab nala
"Gue bisa pulang sendiri "menolak, Jovan bersuara
"Ga baik nyetir dengan kondisi Lo yang sekarang, udahlah Lo nurut aja dulu sama kita,ga usah ngebantah!" mutlak Nala tak bisa di bantah
Jovan tak menjawab, haikal langsung membopong tubuh jovan yang sedikit babak belur menuju mobilnya,dan Nala juga ikut menyusul mereka setelah dia menelpon seseorang untuk membawa mobil jovan.
Di perjalanan tidak ada sama sekali percakapan di antara keduanya, sengaja Haikal tidak bertanya apapun supaya Jovan bisa mendinginkan pikirannya,haikal menuju apartemen milik Jovan karna tak mungkin dengan kondisi begini Jovan kembali ke bengkelnya.
***
Di apartemen sudah ada Nala yang datang bersama dengan reno, tadi sebelum menelpon Haikal Nala menelepon Reno terlebih dahulu karna tak di angkat jadinya dia menghubungi Haikal.Mereka sedang memperhatikan Haikal yang cekatan mengobati luka pada jari jari dan pelipis Jovan yang sedikit memar.
"Lo udah kayak orang gila Van kalo gini" bicara Haikal desela sela sedang mengobati luka Jovan.
"Gimana ga gila gue"
"Tu orang bedua enak enakan selingkuh di belakang gue"
"Najis bnget mata gua liat mereka peluk pelukan"
"Gue kaget bnget waktu Lila nelpo, gue pikir kalian bedua yang lagi berantem" ucap Nala
"Gimana tu jadinya si Dimas"tanya Reno
"Tadi sih udah babak belur banget dibuat Jovan"
"Untungnya Dimas ga terlalu ngelawan sama ngebela diri, kalo iya mungkin udah mati di tangan Jovan" sambung nala lagi
"Guys kayanya gue harus pulang duluan deh" ucap Haikal setelah melihat notifikasi dari handphonenya, terdapat pesan masuk dari aera
"Buru buru amat" ucap reno
"Orang tua gue di rumah, tadi juga pas pergi gue ga sempat bilang sama era" jawab Haikal
"Jadi lu datang tadi ga pamit dulu" tanyak Nala lagi
"Tadi buru buru gara gara Lo nelpon gue"
"Alamat berantem lagi nih" sambung Reno lagi
"kalian juga pulang sana, gue mau sendiri" kata Jovan
"Yaudalah gue duluan ya" sambung Haikal tergesa gesa pergi
"Hati hati kal" ucap Reno kepada Haikal yang tergesa gesa
"Yoi" jawab haikal
Setelah Haikal pergi yang lain juga ikut pamit pulang dari apartemen Jovan
***
Sepertinya orang tuanya sudah pulang melihat tidak ada lagi mobil terparkir di halaman rumah
Haikal membuka pintu kamar langsung di buat kaget saat melihat Aera
"Ra "Panggil Haikal
Hallo guys balik lagi
'Bab ini pendek dulu ya soalnya kehabisan ide maklum masih pemula'
Jangan lupa vote ya guys💚
KAMU SEDANG MEMBACA
wana be Your [HAIKAL]
Random"Cuma kamu, skarang aku cuma punya kamu by," "Jika usai selanjutnya harus kemana?" . . . .