8(delapan)

9 4 0
                                    

***
Tit
Tit
Tit

Crklek

"Jovan!" Terdengar suara teriakan seorang perempuan saat telah menyelinap masuk

"Jovan" wanita itu dengan lancang membuka pintu kamar, bertepatan dengan seseorang yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan celana bokser kecil di pinggangnya.

Gadis itu mendekat

"Apa apaan ini"
Jovan menangkis tangan wanita yang akan menyentuhnya

"Brani banget Lo main masuk aja ga izin"

"Jov apa maksud kamu, jangan ngomong gitu" gadis itu terus berusaha memegang Jovan

"Lu siapa anjing!" Dia dorong wanita itu

Akhh..

Gadis itu terjatuh ke lantai namun tekatnya masih sangat kuat dia kembali berdiri langsung ia dekap kuat lelaki itu

"Cukup!" Teriak Jovan

"Nga nga kamu harus dengerin aku dulu " wanita itu masih saja berusaha memeluk Jovan.

Lelaki itu terus mendorongnya dan di tarik paksa keluar kamar.

"Keluar sendiri atau gua seret Lo keluar!" Jovan masih dengan teriakannya

"Ga Jovan aku mau ngomong sebentar aja ya plis, aku mohon" mohon Lila

"Cukup Lila"

Tangan Jovan akan meraih Lila yang terduduk hendak membawa keluar tapi Lila berontak

"Plis,,,aku mohon, aku udah ga sanggup lagi kaya gini" mohonnya lirih

"Kenapa Lo yang ga sanggup, bukannya Lo sendiri yang buat semua jadi gini"

"Aku beneran ga ada hubungan apapun sama dia, aku minta maaf aku sayang sama kamu Van hiks" akhirnya pertahanan wanita itu runtuh dia menangis dalam rengkuhan Jovan

"Apa,, sayang Lo bilang, kalo memang Lo sayang sama gue kenapa ga langsung datang pada hari itu kenapa baru sekarang kenapa!" Tangan Jovan mengguncang tubuh lila

Lila hanya diam mendengar penuturan Jovan

"Kenapa diam, itu buktinya kamu ga bisa tinggalin Dimas kan"

"Aku ga bisa tinggalin dia karna dia masih sakit waktu itu" Lila masih menangis

"sepeduli itu Lo sama dia, asal Lo tau gua juga sakit pada hari itu tapi kenapa Lo ga datangin gua Lo malah milih jagain selingkuhan kamu itu"

"Itu hanya sebagai wujud rasa bersalah aku sama dia, dia babak belur karna aku Jovan"

"Ohh gue baru sadar sekarang seharusnya gue ga nunggu Lo beberapa hari ini, gue udah bodoh nunggu orang yang ga sayang lagi sama gue"

"Aku sayang sama kamu aku ga mau kita kaya gini lagi aku minta maaf"

"Hiks kita bisa balik kaya dulu lagi kan Van"
Kika memeluk Jovan namun tak di balas sang empuh

"Atas dasar apa" ucap Jovan
Lila mendongak melihat Jovan

Jovan singkirkan pelukan Lila
"Lo mau jelasin semuanya kan, oke sekarang jelasin"

"A, aku mau bilang, kalo aku ga ada hubungan apapun sama Dimas"

"Aku ga peduli apa hubungan Lo sama Dimas yang gua butuh sekarang alasan apa yang membuat lo khianati gua"

"Aku yang bodoh karna ga pernah merasa cukup sama kamu, aku ngerasa kamu itu jarang perhatiin aku kamu selalu bersikap dingin sama aku, saat aku butuh kamu kamu selalu bilang ga bisa, dan sialnya Dimas yang selalu ada di saat aku butuh, kamu ga pernah tanyain gimana keadaan aku bahkan di saat orang tua aku mau cerai pun kamu ga ada buat hibur aku, kamu selalu sibuk sama teman teman kamu dan kerjaan kamu, kamu benar benar ga punya waktu lagi untuk aku"

"Dan sekarang aku nyesel udah lampiasin semuanya ke Dimas"

Jovan diam, ternyata ini yang menyebabkan wanita itu berpaling darinya, apakah dia sejahat itu

"Kayanya kita memang harus break"

Lila terenyit kaget saat kata pisah terucap di mulut Jovan

"Ga ga aku ga mau aku bakal perbaiki semuanya" air mata Lila kembali terurai

"Gue yang ga bisa jadi apa yang kamu mau, jadi tolong jangan lagi cari Dimas dari diri aku"

"Jovan hiks kamu apa apaan, aku ga mau putus" tangis Lila sambil memegang tangan Jovan

"Kamu bisa sama Dimas setelah ini"

Jovan sadar akan sikapnya pada Lila selama ini, mungkin gadis itu lelah bersamanya, dia juga tidak bisa menjadi yang gadis itu harapkan

"Aku nyesel ga akan aku ulangi, aku mohon"

"Lila, maafin aku yang buat kamu kecewa"
Jovan mengusap kedua air mata nila yang keluar tanpa henti

"Kamu bisa bahagia sama Dimas"

Lila menggeleng hebat langsung di dekap Jovan, Lila tak pernah menangis sebelumnya di depan Jovan, pun sangat jarang di peluk pria itu.

Mungkin inilah bukti kalau cinta itu menyakitkan.

Ibaratkan sama dia itu sakit tapi kalau ga sama dia itu jauh lebih menyakitkan.

***

Lila sudah berada di rumahnya sekarang,tadinya dia menolak untuk di antarkan Jovan tapi Jovan tetap memaksa.

Sebelum keluar dari mobil Lila sempat berpesan pada Jovan agar setelah ini mereka bisa terus berhubungan baik Lila tidak mau ada jarak di antara mereka, setidaknya mereka masih bisa berteman baik setelah ini, dan itu juga di setujui oleh Jovan sendiri

***

Haikal dan era sangat sibuk sekarang mereka sudah sampai di Jakarta dan sudah berada di kediaman mereka

Aera terlihat sibuk membereskan semua barang barang miliknya dan juga milik Haikal, pria itu tidak di izinkan oleh aera untuk membantu karena masih agak lemas

Era putuskan untuk membawa pulang suaminya, setelah berdebat panjang lebar bersama Haikal akhirnya berhasil juga untuk mengajak Haikal pulang, dengan bantuan Nala juga tentunya

Dia akan lebih nyaman mengurus Haikal di rumah dari pada di Jakarta kemarin karna di rumah tidak ada pekerjaan yang harus dia selesaikan jadi lelaki itu tidak terlalu kepikiran yang bisa membuat dirinya lambat sembuh.

Aera sudah selesai menata baju baju Meraka pada rak lemari, kini ia beralih menatap Haikal yang dari tadi duduk anteng di ranjang kasur memperhatikan era beberes, dia benar benar tidak bergerak dari sana.

"Kenapa bengong aja " Aera mendekat
"Lapar ya?" Tanya aera

Haikal mengangguk

"Istirahat aja dulu di sini biar aku siapin makan dulu di bawah ya" Aera mengusak kedua pipi Haikal .

Haikal mengangguk lalu langsung melingsirkan tubuhnya berbaring di atas kasur untuk istirahat.

Era tersenyum melihat suaminya
"Nanti aku bangunin kalo udah selesai"
Usai, era telah beranjak pergi menuju dapur

***

"Haikal ayo makan" era membangunkan Haikal

Di meja makan
"Aku cuma buat sayur ini dulu ga papa ya"

Haikal mengangguk

Sungguh Aera merasa sangat senang akhir akhir ini karena bisa terus dekat dengan suaminya, dia merasa hubungannya bersama Haikal akan menuju titik terangnya semoga saja semua ini bisa bertahan lama














Masih ad yang mantengin cerita ini ga yaa
Ayo dong kasih aku suport
Jangan lupa vote💚

wana be Your [HAIKAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang