Kisah

61 5 3
                                    

~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~


Sore ini, kulihat secercah warna jingga cerah di langit melalui jendela kelasku. Indah, tapi tak begitu kusuka, menurutku warnanya membuat hati sedih bersendu. Ku berjalan dari kelas, melewati koridor menuju halaman depan.

Tak terlalu kuperhatikan jalan maupun orang - orang di sekitarku yang berhamburan ingin segera pulang ke rumah masing - masing, setelah kegiatan ekskul maupun karena pt <pelajaran tambahan>.

Tiba - tiba, aku merasakan diriku menabrak sesuatu enath itu tembok atau bukan, namun yang kurasakan sekarang hanyalah ada sebuah tangan yang menahan pinggangku agar tidak jatuh ke tanah. Lalu tangan itu membantu membenarkan posisiku hingga aku berdiri dengan normal lagi.

"Rose??" sosok familiar didepanku memberi ekspresi penuh tanya, suaranya begitu lembut & perhatian.

"Ah, Sam..." nadaku lemah, mungkin ekspresiku sangat buruk sekarang.

"Kamu mau pulang?" seakan membaca pikiranku, ia tau bahwa aku tak ingin membicarakan tentang hal yang akhir - akhir ini ditanyakan orang padaku, tentang yadwi.

"Iya, mungkin jalan kaki. Aku ngga bawa mobil hari ini."

"Mau aku anter??"

"Tapi aku lagi pengen jalan kaki."

"Aku temani??"

"Mobilmu??"

"Aku telfon orang buat ngambil." ia menatapku lekat - lekat "Ya??"

"Hmm.. iya deh."

Lalu kami berjalan, diam, namun sama sekali bukan diam kikuk


~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~

Say LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang