~~~~~~~***~~~~~~~~~****~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~***~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~
" Sam..."
" Aku gak tau, aku harus seneng ngeliat kamu bahagia, atau harus sedih kita gak bisa main bareng kaya dulu lagi." Ia tersenyum sedih
" Yang aku tau, aku gak suka lihat kamu nangis. Aku rela ngelakuin apa aja, ngebeliin kamu es krim sebanyak mugkin, atau apapun, asalkan kamu gak nangis."
" Kenapa??"
" Karena, kalau kamu sedih, aku juga sedih." Ia menempelkan telapak tangan kananya pada dada kirinya." Di sini, jadi sakit."
Lalu diraihnya kedua tanganku, dan ditatapnya mataku lekat - lekat.
" Aku gak mau kamu sedih Rose..."
Ia tetap sama dengan Samudra yang dulu, Samudra yang aku kenal sejak kami berumur 6 tahun, Samudra yang selalu mengkhawatirkanku, menjagaku, dan mengatakan ' JANGAN NANGIS, ROSE...' atau ' AKU BELIKAN ES KRIM YA ?? ' untuk membuatku berhenti menangis.
Sekarang aku sadar, kalau selama ini aku melakukan kesalahan yang tak termaafkan, karena aku telah mengabaikannya selama 2 setengah tahun terakhir ini, walaupun aku tak berniat demikian. Aku hanya terlalu sibuk dengan cinta pertamaku, Yadwi.
Lambat laun aku semakin jauh dari Sam, frekuensi pertemuan kami berkurang, akhirnya benar - benar tak saling berbicara dan mengabaikan. Seseorang yang selalu ada di sampingku, yang selalu mengkhawatirkanku, yang selalu menjagaku, Seseorang yang ternyata sangat kubutuhkan, Seseorang yang ternyata punya tempat di hatiku, bahkan menempati posisi yang lebih penting dari Yadwi, pacar pertamaku.
" Bego..." tangisku semakin keras
"Eh??" kali ini dia benar - benar kebingungan.
Kulepaskan kedua tangan yang ia genggam untuk menutup wajahku dan menangis sejadi - jadinya.
~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~~~***~~~~~~~~***~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Love
Short StoryTakdir tidak memasak seseorang.. Takdir tidak dipaksa seseorang.. Ucapkanlah cinta itu tanpa paksaan & tanpa dipaksa.. Ucapkanlah cinta itu dengan rasa tulus tanpa beban.. Bersabar tunggu waktu yang tepat