Pandangan Mata Yang Tidak Biasa

15 0 0
                                    

- ( 08 Agustus 2017 )

" Sejuknya pagi boleh hilang

tapi tidak dengan rasaku padamu "

Disuatu pagi ..... Ditemani segelas kopi dan semilir angin yang berhembus seakan memaksaku untuk bersantai sejenak, menikmati hidup yang tidak santai lagi. Aaahhh rasanya malas untuk melakukan sesuatu, hanya ingin rebahan dan memandangi langit yang sedang redup.

Tidak lama berselang air pun turun dari langit menetes tepat dimukaku, tanpa sadar hujan pun turun tanpa aba-aba, Aku pun bergegas untuk masuk kedalam rumah kemudian tibalah di suatu tempat yang empuk dan berasa ada ribuan magnet ditempat itu yang membuat daya tarik yang besar terhadap diriku. Yaaa,,,, nama tempat itu adalah Kasur untuk para kaum rebahan pasti itu tempat ternyaman selain hati kamu,,,, anjayyy .

Hari ini hari Pertama masuk sekolah jadi saya bersiap untuk pergi bekerja tidak seperti orang-orang yang sedang rekreasi, dan dari sinilah cerita ini akan di mulai.

" Kriiiiiinnngggggg,,,, bel sekolah pun berbunyi, oiya kita lupa kenalan saking asiknya melamun hahahaha,,,,,.

Kenalin Nama Saya Akbar " Muhammad Akbar Jaelani " lahir di bumi dan akan kembali ke bumi, saya lahir dari keluarga yang mungkin masih bisa dibilang sederhana, profesi Saya sebagai Tenaga Pendidik di sebuah istitusi sekolah dasar, sedikit penjelasan tempat saya bekerja. Disebuah sekolah yang sangat jadul dengan motif lama dan sekerang sekolah itu sedang di bongkar atau di bangun ulang dengan gaya bangunan modern dan sekarang sekolah saya menumpang di sekolah orang lain jadi selama pembangunan sekolah saya masuk siang sampai sore entah sampai kapan sekolah itu selesai dibangun,,,, udah ah kenalannya segitu aja.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12:30 WIB. Saya melihat disekitar sekolah banyak orang dan siswa yang berlalu lalang, namun ada satu perempuan yang membuat pandangan ini hanya tertuju padanya,

" Njjriiit Cakep banget" kata saya dalam hati, namun mata ini terus terjutu pada satu perempuan itu, sampai lupa kalo ini sudah bel masuk.

" Astagfirullah udah masuk " sambil bergegas jalan menuju kantor, dan menyiapkan peralatan untuk mengajar, sesampainya di kantor, banyak perbincangan terjadi, ternyata hari ini adalah hari dimana pengenalan siswa baru terhadap sekolah yang biasa disebut dengan MPLS ( Masa Pengenalan lingkungan Sekolah ), itu berlaku untuk siswa yang baru masuk.jadi hari ini kerjaan ku hanya memandanginya sampai pulang, " wah seruu bangeet gak sih, mantap ".

Pada hari itu saya cuma melihat dia aja, tidak memgerjakan apapun, pandangan saya hanya tertuju padanya. Bentuk tubuhnya itu yang exotik mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki sempurna, ngomong-ngomong saya belum tau Namanya siapa tinggal dimana dan apa maksud dia ada disitu, saya hanya memandanginya saya karena kagum.

Trak trek trak trek suara sepatu mendekati saya, " woy ngelamun aja lo " sahut seorang dari arah belakang, " eh elu jal ada apa tumben banget kesini " jawab saya kepadanya, " gabut banget di kantor gua bar, gak ngapa-ngapain ", sahut Rijal, Dia temen kantor saya, dia kerja bagian Tata Usaha atau TU, orangnya humoris tapi kalau sudah gabut ya begitulah dia, gabut itu bahasa sekarang bisa kita artikan dengan bosan.

Hembusan angin menemani sore kita berdua di roof tof sekolah yang sedang ramai orang di bawah, setelah mengobrol dengan Rijal saya pun kembali mencari sosok perempuan yang indah tadi, namun sepertinya dia sudah pulang, saya sudah mencari kesana kemari namun sudah tidak ada jejaknya.

Setelah mencari dia saya pun bergegas menuju kantor untuk membereskan perlengkapan saya lalu pulang, " kriiiiiiinnnnnggg " jam bel pulang pun berbunyi memacu tubuh saya untuk segera pulang, " ddreeeeennnnnn suara motor pun berbunyi ", kedua tangan saya berpegangan kepada stang motor dan gaaaasss kita pulang, Sejuknya senja di temani pemandangan awan yang berwarna jingga, hembusan angin yang terasa dikulit merayap disepanjang perjalanan saya, masih terbayang perempuan yang tadi dilihat dan banyangin itu mengikutiku sampai kerumah.

Kita Bercerita Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang