1 INFORMASI

3 0 0
                                    

****


Perang, apakah manusia tidak bisa bertemu satu sama lain?. Kenapa harus ada peperangan?. Bukan hanya dari luar saja, bahkan dari dalam negeri itu sendirinya terjadi peperangan yang sangat mengerikan. Apakah kau ingin mengetahui, perang seperti apa yang terjadi di dalam negeri itu?.

Perang antara bangsawan dengan kaum yang hidup dibawah garis kemiskinan. Rakyat yang hidup menderita karena dijadikan budak oleh penguasa, serta meminta pajak yang sangat tinggi, hingga memberikan tekanan hidup yang sangat tinggi bagi mereka semua. Inilah kisah kejam yang yang terjadi di sebuah kerajaan besar. Mau tahu jawabannya?. Simak dengan baik bagiamana kisah itu terjadi nantinya.

Di halaman istana.

Saat itu dharmapati sedang bersama beberapa prajurit yang selalu berjaga-jaga di istana, karena takut adanya penyusup yang akan membuat kerusuhan nantinya.

"Saat ini kita sedang direndahkan oleh beberapa penjahat busuk, yang menganggap mereka adalah pahlawan bagi rakyat miskin!." Suaranya terdengar sangat keras. "Kita harus tetap waspada! Dan ada kemungkinan dia akan masuk ke istana ini!." Teriaknya lagi. "Kalian tidak boleh lengah! Tetaplah waspada dengan kondisi sekitar!." Amarahnya yang membuncah membuatnya menyampaikan pesan dari atasannya dengan cara yang menggebu-gebu.

"Siap! Jalankan!." Jawab mereka semua.

"Bagus, dengan penjagaan yang seperti ini, aku harap penjahat busuk itu tidak akan berani masuk ke dalam istana ini." Dalam hati dharmapati Salera sangat kesal dengan itu.

Saat ini mereka semua sedang ketakutan, karena kelompok yang dibuat oleh Arya Sena untuk menghabisi para petinggi istana yang koruptor. Termasuk Raja yang tidak pernah mendengarkan rintihan para rakyat yang tercekik akan pungutan pajak yang sangat tinggi. Mereka ingin memberontak pada negara, ingin menegakkan keadilan yang mereka inginkan. Ingin bebas dari cengkraman para pemerintah yang memperbudak mereka dengan sesuka hati.

Sementara itu di dalam istana.

Prabu Maharaja Kanigara Rajendra sedang berdiskusi dengan Patih Palasara Mada. Sebagai seorang Raja, tentu ia tidak akan membiarkan para pemberontak rusuh di negara yang dipimpinnya.

"Sudah berapa lama mereka melakukan pemberontakan itu?." Prabu Maharaja Kanigara Rajendra telah kehilangan kesabarannya.

"Sudah hampir satu purnama ini mereka bergerak, mereka yang telah membunuh beberapa dharmapati, serta senopati yang bertugas di setiap desa." Jawabnya.

Prabu Maharaja Kanigara Rajendra terdiam sejenak memikirkan apa yang dikatakan patihnya. "Apakah kamu sudah tahu apa yang menyebabkan mereka memberontak? Mengapa mereka tidak puas dengan apa yang saya lakukan selama ini?" Itu tanda tanya bagi Raja.

"Menurut informasi yang hamba dapatkan, itu karena mereka merasa diperlakukan dengan tidak adil, serta mereka merasa diperas setiap hatinya hanya karena prajurit meminta pungutan pajak setiap hari untuk pembangunan istana baru, padahal itu semua demi membantu saudara-saudara mereka yang bekerja untuk membangun istana baru itu gusti prabu." Patih Palasara Mada menjelaskan alasannya?.

“Lalu bagaimana dengan pendapat orang- orang tentang grup mereka yang bergerak seperti itu? Saya yakin kelompok mereka punya nama panggilannya.” Prabu Maharaja Kanigara Rajendra ingin tahu lebih banyak tentang itu.

"Julukan yang diberikan pada mereka adalah pendekar kegelapan." Patih Palasara Mada seperti sedang menunjukkan bagaimana kemarahan yang ia rasakan pada saat itu.

"Pendekar kegelapan?." Prabu Maharaja Kanigara Rajendra terkejut.

"Benar gusti prabu. Hamba telah memastikan itu." Jawabnya. "Menurut informasi yang hamba dapatkan, saat ini mereka bergerak atas nama keadilan rakyat yang dipungut pajaknya dalam jumlah yang sangat besar." Lanjutnya.

PENDEKAR KEGELAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang