12 : Berharga dan Pantas

1K 133 7
                                    


Udah Rabu aja nih, waktunya updateeee🤪





Kini, seperti malam-malam sebelumnya, Keira tengah asik berkutat dengan ponselnya diatas kasur miliknya sembari menunggu Waru yang tengah mandi di kamar mandi kamarnya.

Tak lama, suara pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok Gigi disana. Gigi sedikit mengintip kedalam ruang.

"Kenapa, Gi?"

"Si bocil mana?"

"Masih mandi"

Gigi hanya mengangguk dan mulai masuk. Ia ikut bergabung bersama Keira duduk diatas kasur.

"Masih lama ga, si Waru?"

"Bentar lagi kali, udah daritadi kok dia mandi"

Gigi mengangguk sembari menunggu Waru diatas kasur Keira.

"Tumbenan lo Gi, tiba-tiba akrab banget sama Waru. Ada kejadian apa?"

Gigi yang tengah memperhatikan kuku tangannya seketika tersenyum kikuk. Lucu bukan, kalau ia bilang hanya karna Waru menganggapnya keren, walau nyatanya memang itulah alasannya. Perhatian berbentuk pujian dari Waru lah yang membuatnya jadi luluh seketika.

"Emm, kalau gue liat-liat Waru anaknya asik kok. Gak senyebelin yang gue kira, yaa walau rada idiot"

"Hush, sembarangan kalo ngomong"

"Ya kan memang Kei, tingkahnya kayak anak linglung. Tapi ternyata baik, dia ga aneh-aneh dan gue juga cukup nyaman"

Keira mengangguk seadanya dengan mata yang masih fokus pada layar ponselnya.

Cklek!

Pintu kamar mandi akhirnya terbuka dan menampakkan sosok Waru disana dengan tubuh ringkihnya yang dibalut handuk.

"Waru sudah selesai mandiii" ucapnya riang.

"Eh, kak Gigi!" Waru sedikit kaget dengan kehadiran Gigi disana, namun akhirnya berakhir dengan ia menyapa sosok itu.

Gigi hanya tersenyum memperhatikan Waru yang terlihat menggemaskan seperti anak anjing yang baru saja dimandikan.

"Pake bajunya dulu sana, baju kotornya taruh di keranjang biru ya" tukas Keira yang langsung dihadiahi anggukan oleh Waru.

Waru meraih baju piyama berwarna kuning dengan hiasan gambar anak bebek yang telah disediakan Keira tadi dan segera mengenakannya. Sebenarnya, piyama kuning itu merupakan hadiah pemberian dari tantenya di hari ulang tahun Keira tahun lalu. Namun Keira enggan memakainya karna menurutnya itu terlihat norak dan kekanakan.

Sedangkan ketika ia memberi pakaian itu pada Waru tadi, gadis itu justru terlihat senang bukan main dan tak henti-hentinya memandangi piyama itu hingga membuat Keira bingung dengan tingkahnya.

"Bagus! Waru suka bajunya!" Begitulah ucap si gadis Januari berulang kali tiap matanya memandang piyama kuning bercorak anak bebek tersebut.

Waru mulai berjalan ke sudut ruang mencoba mencari tempat terbaik memakai bajunya tanpa harus dilihat oleh dua orang yang sedang bersamanya didalam kamar itu.

Pandangan Gigi tak luput dari tiap gerak-gerik Waru yang terlihat sedikit canggung hingga kesulitan melesakkan piyama ke dalam tubuh mungilnya itu.

"Gi" bisik Keira.

Gigi segera menatap Keira dengan mata yang menyiratkan tanda tanya.

"Kenapa?" Balas Gigi dengan berbisik juga.

(Un)happy | Completed✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang