24. Kembar ?

145 7 1
                                    

"Apa ini Phi Zayn ?"

*****

Setelah mata kuliah English for Communication selesai, Leo duduk termenung bersandar pada pohon besar tempat dirinya biasa nongkrong, selama kuliah ia tidak bisa fokus.

"Jelas banget ini Phi Zayn, apa bukan ya ?" Kalimat tanya ini terus berputar di fikiran Leo.

Ting !!!

"Apa aku bisa menemuimu nanti malam ?" -Pesan singkat dari Zayn-.

"Panjang umur, apa dia akan membicarakan berita ini ? Benar, lebih baik kita tak perlu bertemu lagi. Gue harus bertanggung jawab, jangan sampai gara - gara gue karir Phi Zayn jadi hancur," Monolog Leo membalas pesan itu dengan mengatakan 'iya'.

.

.

Tepatnya pukul 8 malam Rey berjalan pulang sendirian, ia mengitari kota Lat Yao sebentar sambil menghirup udara malam yang dingin.

Bisa - bisanya keluar padahal dia lagi gak sehat, kondisinya sedikit flu bahkan sampai mengenakan dua lapis masker menutupi hidungnya yang dingin.

Untuk pulang ke asrama, Rey pilih menaiki bis mini sambil menunggu, matanya menatap spanduk besar terpampang pada tiap tembok di jalan.

Perayaan ulang tahun Zeenith Chitsawangdee.

"Heuhh.... Sekarang masih tanggal 5, semua orang udah ngerayain ulang tahun dia 2 hari sebelumnya, kenapa makin sering gue liat gue makin benci sama lo ?" Monolog Rey masih terus menatap spanduk Zayn yang sangat banyak.

"Semua orang tiap ngeliat gue pasti nyebut nama elo, ini gak adil lo tetap Zayn sedangkan gue Rey yang selalu diingat sebagai Zayn. Gue benci kenapa harus punya muka mirip kayak elo."

.

.

.

Di tempat lain Leo datang terlambat untuk menemui Zayn ditaman Wat Phraya Kai  pukul 10 malam tapi ia baru sampai 15 menit kemudian, kebetulan situasinya tak begitu ramai jadi Leo bisa langsung tau Zayn yang berdiri sendirian di dekat danau.

"Maaf phi h-hhh hhh... aku terlambat," Leo terengah - engah sambil mengatur nafasnya kembali.

"Nggak masalah, aku juga baru sampai. Kau mau ke suatu tempat ? Ayo pergi bersama," Ucap Zayn.

Dari nada bicaranya tak ada rasa khawatir, walau muka tertutup masker tapi Leo bisa merasakan.

"Ehhmm Phi Zayn--"

"Kenapa ? Kamu ada saran kita mau kemana ? Kebetulan hari ini jadwalku kosong."

Dalam benak Leo ia khawatir memikirkan masalah skandal itu, "Phi Zayn mari kita tak bertemu seperti ini lagi," Ucapnya lirih namun bisa terdengar jelas oleh Zayn.

Mata Zayn yang tadinya berbinar senang karena sudah lama tak bertemu Leo berubah sedih, "Maksudnya ?"

"Ya kita nggak perlu ketemu kayak gini lagi, udah cukup. A--aku akan menemuimu seperti biasa dimana semua GALASY menemuimu di fanmeet, konser dan lainnya, terima kasih kamu selalu menyempatkan waktu bertemu denganku, aku tidak mau melewati batas dan aku tak mau merepotkanmu jadi... itu saja aku pamit," Leo menunduk lalu memberi wai  kemudian memalingkan tubuhnya pergi.

"Tunggu," Zayn menggenggam lengan kanan menghentikan langkah Leo.

"Tunggu," Zayn menggenggam lengan kanan menghentikan langkah Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello ! My Lovely Anti Fan [EarthMix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang