Bagian dua.

343 36 3
                                    

"Ayah!" Areum yang sedang duduk di kursi makannya memanggil sang Ayah, "Areum punya kakek sama nenek nggak?"

Nasi goreng kimchi yang sedang Minho buat hampir saja terjatuh saat ia mendengar pertanyaan Areum.

"Kok Areum tanya itu? Kakek Minhyuk dan Nenek Sana kan Kakek Nenek Areum?"

Areum menggeleng pelan, perlahan ia mengaduk menu sarapannya. "Tapi Ayah panggil kakek, Om. Orangtua Ayah kemana?"

Minho selalu sadar jika suatu hari nanti, Areum akan mulai bertanya soal ini.

"Ada," Jawab Minho, "tapi, Ayah sama Ibu nya Ayah nggak tinggal disini. Mereka rumahnya jauh, jadi kalau kita mau kesana harus punya waktu yang lama."

"Tapi Ayah kerja ya? Kakek sama Nenek nggak kangen aku ya, Ayah? Selama ini yang jenguk aku cuma Kakek Minhyuk sama Nenek Sana aja."

Minho tersenyum, ia menggigit bagian dalam bibirnya untuk menahan tangis. Ayah dan Ibu nya mana mungkin akan menjenguk Areum, jika mereka pun sudah menganggap Minho telah tiada, kan?

"Sayang," Minho mengusap kepala putrinya, "abisin sarapannya ya? Nanti telat ke sekolah."

Areum mengangguk, ia bisa merasakan jika ada suasana sedih yang tiba-tiba muncul pada Ayahnya.

Areum turun dari kursinya dan memeluk Minho. "Ayah, maafin Areum ya? Maaf kalau pertanyaan Areum bikin Ayah sedih. Areum nggak papa kok kalau memang Areum nggak punya kakek sama nenek. Kan ada Ayah, ada kakek Minhyuk sama nenek Sana juga. Terus ada Om Jiji, Om Jeje, aunty Lily sama aunty Haewon juga hehe. Areum bahagia kok meskipun cuma punya Ayah. Ayah Areum adalah Ayah terbaik!!"

Minho memeluk Areum, menghirup aroma menenangkan dari putrinya tersebut. Diusianya yang baru menginjak tujuh tahun, Minho melihat putrinya telah di dewasakan oleh keadaan. Dan hal itu membuatnya semakin merasa bersalah.

"Ayah, makan yuk? Kan hari ini Ayah janji anter aku sampai sekolah."

Minho tersenyum, merapikan kembali rambut panjang putrinya yang cantik.

"Iya, nanti Ayah antar Areum ya."

...

"Kakek! Aku punya teman baru loh disekolah, dia cantik dan baiiiik sekali." Suara Gaeun mengambil alih sunyi nya ruang makan.

"Oh ya?" Tanya Kakek, "lebih cantik mana sama cucu kakek?"

Seungmin yang berada disana pun ikut tersenyum, tau jelas siapa yang sedang diceritakan oleh putrinya.

"Namanya Lee Areum, Kek. Wajahnya cantik sekali, Gaeun juga cantik, tapi Areum lebih cantik hehe."

Kakek melirik kearah Seungmin, dan Seungmin mengangguk.

"Areum anaknya Minho, Pap. Aku ketemu lagi sama Minho."

Sang Kakek tampak terkejut, "Minho? Minho anaknya Junho dan Yoona?"

Seungmin mengangguk, "Gaeun, kalau sarapannya sudah, boleh cek tas dikamar ya? Papa mau ngobrol sebentar sama Kakek."

Gaeun mengangguk, kemudian ia meninggalkan sang Papa dan Kakek yang sibuk berbincang.

"Bulan lalu aku ketemu sama Om Jun dan Tante Yoona, mereka marah sekali ke Aku, Pap."

"Apa yang bikin mereka marah? Tapi, sejujurnya ini sedikit aneh. Nggak ada yang tau alasan kenapa mereka pindah. Begitu pula dengan Minho, kan?"

Seungmin menghela napasnya, "Pap, aku pernah tidur bareng Minho saat hari kelulusan dulu."

Wajah kakek terlihat bingung, "tidur maksudnya?"

Rewrite The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang