Semalam bersama dinginnya gelap
Bibirku kelu
Tak mampu merangkai kata
Anak yang terombang-ambing
Kukarangkan bahuku agar tak hancur di terkam waktu
Mohon, kuatkan aku
Jiwa ini hampir tenggelam
Engkaulah sumber sukacitaku, penjaga dan benteng perkasa
Cairkanlah hatiku yang beku.
Betapa diamnya dunia, juga kefanaan
Sang Abadi
Aku bagai mayat yang hidup
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen Nasai
PoesíaMaaf. 1 kata Biarkan aku menulis sedih Agar puisi ini yang menanggung pedih Angin bahkan tak berpihak padaku Haruskah aku membujuk hujan Agar ia bersedia membasahi mataku