Ricky turun dari motornya dan menatap ke arah Yujin tajam. Yujin jelas kalah soal umur plus tinggi badan, tetapi ia tetap tak gentar.
"Kamu ini apaan, sih." Ucap Ricky meremehkan.
"Gak tau, tuh! Aku pulang jalan, ya, dadaah!!" Seru Kyujin. Ia hendak berlari namun lengan panjang Ricky mampu menangkap handle ransel gadis mungil itu, mencegahnya untuk kabur. "Kim Ricky, lepasin!!"
"Kamu pulang sama aku. Gak usah rewel." Dengan sedikit repot, Ricky berusaha menyeret Kyujin dan mengambil helm yang satu lagi.
"Gak mau!!"
"Apa aku gendong?"
"NGGAKK!!! Aku mau melata aj—AAH!!" Kyujin berteriak heboh saat helm yang dipegang Ricky berakhir di kepalanya—tentu dengan tidak elok. "Han Yujin, bantu aku!!"
"Ah—iya, iya."
Yujin hendak memisahkan keduanya, namun Ricky malah merangkul tubuh Kyujin yang jelas kalah besar. Gadis itu meronta-ronta, Hao juga kelimpungan, karena tenaga Ricky benar-benar tak dapat diremehkan.
Bayangkan saja Kyujin yang mungil dipeluk begitu erat, wajahnya bisa saja tenggelam ke dalam dada bidang Ricky.
"Dasar anak SMP, bocah ingusan gak usah belagu!" Ejek Ricky.
"Dasar anak SMA, cuman kakak gak usah belagu!!"
"LHO—WOI!!"
"Yoooo wes beeeen duwe ipar seng galaak~!!" Yujin melarikan diri sambil bernyanyi dengan nyaring. Ia kabur ke arah parkiran sepeda.
"HEH, WOI!! SINI KAMU!! BEDEBAH!!"
Kyujin yang awalnya terperangkap dalam rengkuhan Ricky akhirnya dapat meloloskan diri. Ia menatap menyalang ke arah sang kakak.
"Jangan katain Yujin!!"
Ricky menatap yang lebih muda, tak percaya apa yang baru saja ia dengar. Setelah menghela napas sedikit ia akhirnya mengalah. Syukur juga Kyujin mau pulang dengannya.
Saat di jalan, Kyujin memilih untuk duduk diam sambil mengamati kendaraan yang berlalu. Cukup wajar bagi mereka untuk sedikit terjebak kemacetan pada jam-jam itu.
Agaknya pikiran Kyujin sedang kosong, karena ia sendiri setengah tidak sadar soal lengannya yang dengan nyaman merangkul perut kakaknya.
Mendapat perlakuan itu, Ricky merasakan jantungnya berdegup kencang.
"Kyujin, kamu ngapain?" Bisik Hao memperingati.
"Mas Ricky, gak papa?" Tanya Kyujin tiba-tiba.
"Y-ya?"
"Nggak, cuma jantung mas Ricky rasanya kayak dug dag dug dug mau kabur, mas gak papa?"
Oh, radha gak peka. Batin Ricky penuh rasa syukur.
"Aku gak papa."
"Nanti kita ngomong, ya. Ada yang pengen aku kasih tau."
Ucapan Kyujin membuat Ricky merasa tegang, sekujur tubuhnya membeku di tempat—sampai-sampai mobil di belakangnya membunyikan klakson menandakan jalan sudah mulai lancar.
Setibanya di rumah, Kyujin melepas helm dengan heboh dan membuka pintu tanpa sedikitpun kelembutan.
BRAK!
"Heh, kasian pintunya." Tegur Ricky.
"Aku punya adek sekarang!!"
"Hah—mama papa bilang sesuatu ke kamu?" Ricky melebarkan matanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Guardian Devil ㅣ Kim Gyuvin-centric
Fanfictionsebuah drama ambur adul, acak random dan gaje tentang Zhang Hao; devil yang diutus untuk membimbing jalan hidup seorang manusia yang tak kalah gaje. yok disimak! . Kyujin menatap kagum dua opsi yang terpampang di hadapannya, bersinar dengan aksen wa...