3

14 1 0
                                    

" SIM gua mati masa."

" Kubur."

"Terus habis dikubur?."

"Ya tergantung... Kalo agama di SIM lu islam berarti tahlilan kalo kristen berarti gak usah tahlilan gak papa."

"Kalo atheis?."

"..........."

Now playing no comment by bunda corla

Renjun memandang sahabatnya itu seperti melihat manusia yang datang dari dimensi lain.

" Tapi serius, males gua ngurusnya na."

" Ya gak usah diuruslah, ribet amat. Paling lu uring-uringan gak bisa naek mobil, naek angkotdah lu, desel-deselan kaya yang ngantri naksir gua."

Renjun memandang jaemin kasihan

sudah tidak tertolong-batin renjun

"Najis banget sumpah, temen gua kenapa gak ada yang bener."

" Tapi ren."

"Hm?." Cowok itu hanya menoleh sembari menaikkan satu alisnya.

" Gua mau jujur sama lu."

"Kenapa lu?."

"Gak jadi."

Setelah mendapatkan tatapan mematikan dari renjun, jaemin akhirnya terkekeh dan melanjutkan ucapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan tatapan mematikan dari renjun, jaemin akhirnya terkekeh dan melanjutkan ucapannya.

" Mark sama jeno keliatan kaya lagi pusing banget lu ngerasain kagak?."

Renjun sempat diam sampai dia memilih mengaduk es jeruk yang dia pesan dan mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya.

"Ada proker BEM yang kayanya bakal mentah gara-gara duit anggarannya dikorupsi si fiko."

"Fiko kadep kesmas itu?."

"Hooh, gua juga kurang tau ya, ini prokerkan niatnya buat pengabdian masyarakat juga, jadi aslinya hima juga harus ikut berpartisipasi. Cuman sampe sekarang gua gak denger tindak lanjut apapun lagi dari BEM, gua mau nanya ke mark sama jeno juga mereka kayanya masih mikir solusi jadi yahh, gitulah."

" Bisa-bisanya duit buat pengmas ditilep anjing. Masih mahasiswa udah belajar korupsi."

Renjun diam, dia hanya tersenyum miring karena dia lebih dari tau manusia-manusia bajingan tidak lahir tanpa proses.

Cerita SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang