3. Beside You

562 110 23
                                    

"Tzu, ingat, cobalah untuk menenangkan Sana. Kalo ada apa-apa, tolong buka pintunya dan biarkan kami masuk." Nayeon mewanti-wanti seperti layaknya eomma yang menasihati anaknya ketika ingin berangkat sekolah.

Si yang paling muda mengangguk paham dan memindai satu persatu membernya yang lain.

"Udah siap?" Jeongyeon menanyakan untuk konfirmasi.

"Ne, aku siap eonni," angguk Tzuyu mantap.

*CEKLEK!

Pintu lorong di kamar JeongMo dibuka oleh Jeongyeon. Tzuyu agak ragu. Tapi usai melihat sorot mata penuh harap dari para membernya, Tzuyu jadi merasa yakin untuk melangkah.

"Semangat!" Dahyun berucap tanpa suara.

"Selamat ber enak-enak," imbuh Chaeyoung dengan air mata buayanya.

"Tolong tabok Satang sekali untukku," kini Momo, yang ikut gemas akan sikap sahabatnya.

Tzuyu menutup pintu, dan . .

dengan sengaja menguncinya!

Ya, Tzuyu cuma ingin memastikan tidak akan ada yang bisa menganggu momentnya untuk sekarang.

Langkah Tzuyu mendekat ke arah pintu satunya. Untungnya pintu itu tidak terkunci dari Eonni's Room. Dengan hati-hati Tzuyu memutar kenop. Sangat pelan karena Tzuyu tidak berkenan jika ada suara sekecil apapun yang timbul apalagi sampai membuat Sana terkejut.

Ketika pintu sepenuhnya terbuka, kamar besar ini terlihat gelap. Sana pasti tidak kepikiran untuk menyalakan lampu atau mungkin Sana sengaja? Terserah, Tzuyu tidak peduli.

Tzuyu hanya fokus mencari keberadaan gadis Osaka itu. Samar, Tzuyu mendapati suara isak tangis Sana di balik selimutnya yang menutupi seluruh badan.

Dalam sekejap, Tzuyu mendekat dan kakinya berlutut di tepi ranjang Sana. Tzuyu meraih selimut tersebut, menariknya pelan hingga Tzuyu bisa melihat keberadaan Sana yang meringkuk membelakangi.

"Sana eonni?" suara lemah-lembut Tzuyu berhasil menyerap ke pendengaran Sana.

Gadis itu terkejut. Sana bingung darimana Tzuyu bisa masuk ke kamarnya? Tapi Sana segera sadar, rupanya ada satu pintu yang memang tidak sempat dia kunci; pintu lorong.

Alih-alih terlarut dalam keterkejutannya, Sana justru memilih untuk berbalik badan dan lekas melebur ke pelukan Tzuyu.

"Tzuyu-ya hiks .. " Gadis itu meratap. Setiap isak tangisnya membuat rasa nyeri berlubang pada hati Tzuyu. Hal inilah yang membuat Tzuyu jelas terpukul mundur ketika dua tahun lalu. Tzuyu bertengkar hebat dengan Sana; di kamarnya mengenai Elkie dan Dahyun.

T a p i . .

Rasa nyerinya lebih buruk dari kala itu. Rasa nyeri ini lebih mencekik. Tzuyu sendiri tidak tahu, kenapa?

"Ini sakit Tzuyu-ya .. s-sakit," parau Sana sesegukan. Tzuyu menepuk-nepuk punggung belakang Sana dengan kasih sayang. Mengusapnya lembut untuk menenangkan.

"Uljima, jangan pedulikan mereka. Aku tau kau hanya berusaha menjadi dirimu sendiri, merekanya aja yang salah kaprah," ujar Tzuyu menghibur.

"Sakit."

"Arayo. Jebal uljima, eonni."

"Inikah yang saat itu kau rasakan? B-bagaimana kau bisa bertahan?"

Tzuyu tersenyum masam. Dia sendiri tidak tahu bagaimana caranya bisa bertahan di masalalu kelam itu. Bagi Tzuyu, itu hanya cerita lama yang menjadi titik baliknya membentuk karakter Chou Tzuyu yang sekarang. Tzuyu tidak ingin mengingatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Like A Fool Season 2 [Twice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang