Bab 1

210 17 0
                                    

Disuatu sore yang hangat, aroma masakan lezat menyelimuti kediaman besar rumah keluarga Caskey yang saat ini nampaknya sedang dipenuhi oleh kegembiraan. 

Tuan Caskey, ayah Gawin, dan Nyonya Perawat, ibu Krist, yang sudah lama bersahabat akhirnya memutuskan untuk makan malam bersama guna memperkuat hubungan mereka yang semakin dekat. Kedua Duda dan Janda itu berniat untuk menggabungkan dua keluarga tersebut menjadi satu. 

Gawin, dengan tinggi badannya yang mencolok, sibuk membantu mengatur meja makan. Walaupun Gawin cenderung pendiam, dia berusaha tersenyum ketika dia melihat Nyonya Perawat dan Krist datang ke rumah. Gawin merasa campuran rasa gugup dan harapannya yang tinggi mengingat ini adalah pertemuan pertama mereka.

Di sisi lain, Krist tiba dengan sikap percaya diri, meskipun sebenarnya raut wajahnya mencerminkan ketidaksetujuan ringan. Dalam pandangan pertama, Gawin dapat merasakan kehadiran Krist yang sangat menarik, meskipun aura tegas yang dimilikinya terkadang membuat Gawin sesekkali merasa canggung. 

Keduanya tidak dapat menghindari kontak mata yang singkat, tetapi bermakna. Gawin berusaha menenangkan diri dan menghilangkan rasa canggung yang ia miliki, sementara Krist merasa penasaran dengan pria blasteran Amerika-Thailand yang berdiri tegap di depannya itu.

Ketika semuanya sudah siap, kedua keluarga pun duduk di meja makan yang penuh dengan hidangan lezat. Gawin menyaksikan bagaimana Krist dengan cerdik menggoda Nyonya Perawat dengan lelucon sarkastiknya, meskipun Gawin biasanya cenderung diam dalam kerumunan, dia tak bisa menahan senyum ketika melihat interaksi antara Nyonya Perawat dan Krist. 

Waktu berlalu dengan percakapan yang semakin hangat di antara para dewasa. Gawin dan Krist mulai berinteraksi secara tidak langsung, memberikan sedikit senyuman dan tatapan singkat satu sama lain. Meskipun terlihat agak dingin dari luar, Krist sebenarnya cukup terkesan dengan tinggi badan dan penampilan Gawin yang sebenarnya terlihat sangat tampan itu.

Pada akhir makan malam, setelah melewati beberapa jam yang penuh keceriaan dan tawa, saatnya bagi kedua keluarga untuk mengakhiri pertemuan makan malam tersebut. Gawin dan Krist secara tidak sengaja berada di dekat pintu, saling menatap sejenak sebelum membuka mulut.

"Kamu ternyata nggak seburuk yang aku bayangkan," Krist berkata dengan nada mengejek, tetapi senyuman kecil tak sengaja melintas di bibirnya.

Gawin hanya mengangkat bahu dengan senyuman malu-malu. "Terima kasih? Aku pikir kamu juga nggak seburuk itu," katanya dengan suara lembut yang cukup khas baginya.

Sebelum mereka bisa melanjutkan percakapan lebih jauh, Tuan Caskey dan Nyonya Perawat datang menghampiri mereka. "Kami senang bisa merayakan malam ini bersama," kata Tuan Caskey, sementara Nyonya Perawat mengangguk setuju.

"Kalian berdua harus lebih akrab, sebagai saudara tiri baru," tambah Nyonya Perawat dengan senyuman penuh kasih sayang.

Krist dan Gawin bertukar pandangan singkat, kemudian Krist bergumam, "Mungkin nanti kita harus berbagi rahasia."

Gawin memiringkan kepalanya dan menggoda, "Tunggu dulu, kita kan baru bertemu. Jangan langsung buka-bukaan begitu."

Krist tertawa, dan Gawin pun ikut-ikutan tersenyum. Pertemuan pertama ini mungkin telah melibatkan beberapa tekanan yang canggung, tetapi ketika mereka berdua mulai berbicara dengan lebih santai, sedikit demi sedikit rasa nyaman mulai menyatu.

Beberapa minggu setelah pertemuan pertama mereka, Krist dan Nyonya Perawat resmi pindah ke rumah keluarga Caskey. Tentu hal ini dilakukan setelah beberapa hari sehabis Tuan Caskey dan Nyonya Perawat selesai mengurus acara pernikahan mereka.

Hubungan yang terjalin antara kedua Gawin dan Krist pun juga terasa semakin dekat semenjak mereka kembali bertemu di pesta pernikahan kedua orang tuanya.

[ GawinKrist ] - STEP BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang