ShanChikGre

3.6K 107 2
                                    

Sepasang kekasih yang tengah asik memandang langit malam. Tidak ada percakapan yang terjadi, hanya suara angin dan tenangnya alam yang ada.

Dengan diam yang terjadi sangat lama itu salah satu diantara mereka sedang bergulat dengan pikirannya sendiri.

"Apa ini waktu yang tepat untuk memutuskan semua?" Tanya wanita itu pada dirinya sendiri
"Apa aku bisa tanpanya? Apa keputusan ku sudah benar? Tapi dia sangat berarti untukku."
"Tuhan tolong kuatkan aku"

Ya sangat banyak pertanyaan yang muncul dalam pikiran orang ini.
Tak selang berapa lama akhirnya orang ini pun angkat bicara.

"Chik" Ucap orang ini yang bisa kita sebut namanya adalah SHANI

"Ya kenapa sayang?" Jawab CHIK sang kekasih dari Shani

"Emm kayanya hubungan kita cukup sampai disini" Ucap Shani sedikit berhati hari dan memerankan suaranya

Tidak ada jawaban dari sang kekasih membuat Shani ragu dengan pernyataannya. Apakah dia sudah membuat keputusan yang tepat?

Akhirnya Shani kembali berbicara.

"Chiko aku serius, aku gabisa sama kamu. Aku mau kita selesai sampai sini aja" Ucap Shani sekali lagi dengan nada serius tetapi aga bergetar

"Ya, terus" Jawab Chiko sangat santai membuat Shani bingung apa yang harus dia lakukan selanjutnya

"Gaada, aku cuma mau kita selesai aku mau kita pu-tus" Ucap Shani mengucapkan kata putus dengan nada yang sedikit melemah

"Hemm, oke. Ada lagi yang mau kamu omongin?" Tanya Chiko

"Chiko kita gabisa bersatu" Ucap Shani

"Ya, lanjutkan apapun yang mau kamu ucapin Shani. Aku akan mendengarkan nya sampai selesai" Ucap Chiko yang sekarang tengah menghadap kepada Shani dan mata coklat nya yang tertuju pada mata Shani.

"Aku gabisa Chiko, aku nyerah" Ucap Shani sambil mengalihkan pandangannya karena dia tidak sanggup bila harus terus menatap Chiko.

Diam, itulah yang sedang terjadi sekarang. Setelah Shani mengucapkan itu dia hanya diam memandangan langit enggan untuk melihat kepada Chiko.
Dan Chiko pun, dia hanya diam dan terus memandang kekasihnya? Ah mungkin masi kekasihnya karena Chiko bahkan belum mengiyakan kalau mereka putus.
Tidak mau terus seperti ini akhirnya Chiko pun mulai berbicara.

"Udah? Apa kamu sudah menyelesaikan semua ucapan yang mau kamu sampaikan?" Tanya Chiko

Anggukan lah yang gadis itu lakukan sebagai jawaban atas apa pertanyaan Chiko.

"Oke, sekarang waktunya aku bicara" Ucap Chiko sambil menggengam tangan Shani

"Liat sini sayangg" Ucap Chiko lembut bahkan sangat lembut

Diapun membuat Shani mengubah pandangannya yang tadinya dia memandang langit sekarang dia menghadap kepada Chiko.

"Liat aku, aku disini" Lanjutnya sambil memegang dagu Shani dan membuat Shani benar benar menatap dirinya

"Hai, aku gatau apa yang kamu maksud. Tapi kalau aku ada salah aku minta maap ya sayang, aku gamau kalau kaya gini. Apa aku ada salah sama kamu?" Ucap Chiko lembut dan gelengan yang dia dapatkan dari kekasih nya itu

"Kalau kamu cape, kamu boleh cerita. Tapi tidak dengan membuat hubungan kita berhenti, aku sayang sama kamu Shani. Dan aku sangat tidak mau kalau kamu membuat keputusan sendiri seperti ini" Lanjutnya

Sekarang Chiko sedang berusaha untuk memberi Shani kenyamanan, dia memeluk Shani. Pelukan yang benar benar hangat dan sangat nyaman.

"Aku tau kalau itu bukan dari hati kecil kamu yang berbicara, aku takut Shani saat kamu mengatakan itu tapi aku percaya kalau yang kamu ucapkan bukan lah keinginan kamu." Ucap Chiko sambil mengucap puncak kepala Shani, sedangkan gadis itu sepertinya tengah menahan tangis nya dengan memeluk Chiko sangat erat.

"Sebentar, tunggu disini dan pegang jaket aku untuk menaruh kepalamu disitu. Aku akan sampai sini lagi dalam 5 menit, 5 menit saja Shani jadi tunggu lah sebentar" Ucap nya buru buru pergi dan meninggalkan Shani.

Benar saja 5 menit bahkan sekarang belum 5 menit tapi orang itu sudah berada lagi di sana, sedangkan Shani dia masi nyaman menenggelamkan kepala nya di jaket sang kekasih.

"Sini taro kepalamu di bahuku, dan ini kopi untuk kamu. Untuk kali ini aku kasi kopi kesukaan kamu, tapi jatah minum kopi kamu minggu ini sudah habis ya sayang" Ucap Chiko memberikan segelas kopi kepada Shani dan mencolek hidung Shani dengan sedikit candaan yang dia buat

"Oke biar kamu tenang, kamu minum dulu kopi nya. Abis itu cerita semuanya sama aku ya sayang?" Ucap Chiko

Laki laki itu benar benar bisa membuat kekasihnya tenang, buktinya sekarang Shani tengah meminum kopi yang dia bawakan dan bisa dia lihat bahwa kekasihnya sudah mulai rileks.

"Jadi apa masalahnya?" Tanya Chiko sambil ikut meminum kopi itu dan melihat pemandangan didepan nya

"Gracia" Jawab Shani mampu membuat Chiko menoleh kepadanya, tapi dia hanya menoleh tidak mengeluarkan kata kata apapun

______________________________________

Hallo gess saya kembalii, masi lumayan ada semangat buat up cerita ini karena masi ada yang baca ternyata walaupun ceritanya b aja.

Makasi yang uda vote dan komen.

Mau nanya serius plis ini mah, kalian lebih suka cerita yang ketikan kaya gini apa yang gambar kaya sebelum sebelumnya? Komen ya ges

Cerita ini masi ada 1 bagian lagi jadi jangan lupa vote biar gua up lagi buat part selanjutnyaa

Oneshot? Jkt48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang