Happy reading!!!
Sabila menatap tangan kanan Asher yang sedang di gips, tangan pemuda itu cedera dan harus di gips. Raut wajah Sabila murung, ia tidak suka melihat Asher sakit.
Tangan kiri Asher mencoba untuk mengelus pipi moci Sabila pelan, "Enggak papa sayang, nanti sembuh, jangan sedih gini." Kata Asher lembut.
Jari-jari panjang pemuda itu mengelus dagu Sabila. Ia tahu pasti Sabila sebenarnya ingin marah-marah namun gadis itu tahan karena melihat nya sedang keadaan seperti ini. Sabila yang notabenya itu pemaaf dan mudah kasihan, membuat Asher cukup lega.
Lirikan mata Sabila membuat kedua alis Asher naik. "Sabila pulang." Gadis itu beranjak dari kasur Asher.
"Loh? Kamu ninggalin aku sendirian disini? Mommy belum balik kesini sayang."
"Sabila harus mandi, tadi sempet ganti baju aja. Lagian Sabila masih marah ya sama kakak, jangan mikir Sabila lupain gitu aja." Ucap gadis itu ketus.
Asher terkekeh, sangat lucu kalau saja tangannya tidak patah mungkin sekarang ia sudah mengusali Sabila dengan gemas. "Iya, aku bandel."
"Emang iya! Banget banget!" Tukas Sabila kesal.
"Cium dulu baru pulang." Tahan Asher, ia menggapai lengan Sabila.
"Enggak mau!"
"Yaudah enggak pulang berarti." Balas Asher, ia tetap kekeh menahan tangan Sabila.
"Lepas, enggak ada cium-cium."
"Nanti temen-temen aku pada mau kesini." Ucap Asher, menanti respon Sabila.
"Terus?" Jawab Sabila acuh.
"Ya rame, kayaknya ada cewek yang semalem duduk disebelah aku, dia minta nomor aku, tadi juga kirim chat katanya dia mau jenguk, enggak papa kan." Kata Asher.
"Nanti juga jam makan siang, kamu kan enggak ada aku nanti minta dia ya suapin, aku enggak bisa makan." Lanjutnya sengaja memanasi Sabila.
"Terus terus gitu terus, mau kamu berduaan aja disini juga terserah kak. Sabila capek, sana." Gadis itu langsung melepaskan tangannya dari cekalan Asher.
Tanpa melihat wajah Asher lagi Sabila berjalan cepat menuju pintu ruangan meninggalkan Asher sendirian.
Asher yang melihat itu hanya terkekeh, ia kembali memejamkan matanya untuk lanjut tidur karena kepalanya juga dari tadi sakit.
•
•
•
Bagas menarik tas Lara pelan membuat sang empuh menoleh.
"Sendirian?" Sapa Bagas, ia sekilas mengusap kepala Lara.
Lara bergumam. "Kamu?"
"Sama, yang lain udah pada dikelas." Jawab Bagas.
Bagas memperhatikan wajah Lara yang nampak murung pagi ini, senyumnya tidak seceria biasanya. "Kamu kenapa?" Tanya Bagas.
Lara berhenti berjalan di ikuti Bagas, keduanya berdiri dikoridor yang masih sepi. "Kamu tau aku gimana kan Gas? Aku enggak suka yang menye-menye, mendem sendiri, dan aku orangnya enggak kepoan."
![](https://img.wattpad.com/cover/313081486-288-k843407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabila untuk Asher [UPDATE REVISI]
Teen Fiction❗Wajib follow terlebih dahulu❗️ ²⁰²² Fiksi - Romansa [ 𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶 +16 ] RANK #1-sabila #1-asher #1-devil #1-teenfiction #1-teenlit #1-polos #1-romantis #1-lugu #1-posesif #1-boyfriend #1-manja #1-agresif #1-cemburu #1-humoris #1-family #1-fun