Menikah

55 0 0
                                    

HAPPY READING

"Abi mau kemana? Abi jangan pergi, jangan tinggali Zei sama Ummi" ucap Zeihan yang berlutut memegang kaki sang Abi. Abi membangkitkan Zeihan hingga berdiri dengan posisi saling menatap.

"maafin Abi nak, Abi harus pergi, Abi sama ummi udah gak bisa sama-sama lagi."

"tapi kenapa bi, bukannya Abi sama ummi selama ini baik-baik aja" ucap Zeihan yang terisak

"suatu hari nanti kamu akan tahu nak, maafin Abi yah. Kamu jaga Ummi baik-baik jaga diri kamu baik-baik yah nak. Abi pamit." Ucap Abi dengan memeluk sang putri.

Abi Fajar pun meninggalkan rumah dan putri yang sangat dicintainya. Namun Zeihan yang masih belum menerima keadaan ini berlari mengejar Abinya, Ummi pun ikut berlari mengejar sang putri untuk mencegahnya. Zeihan yang terus berlari dan Abi melihat sang putri dari kaca mobil hanya mampu menangis dan terus merasa bersalah. "maafin Abi Zeihan, semua salah Abi" ucap Abi Fajar dalam hati.

Ummi mendapati Zeihan yang terjatuh di jalan dengan tangisan yang memuncak, Ummi memeluknya.

"Abiii......."teriak Zeihan.

*********

Zeihan terkejut dan terbangun dari mimpi yang selama ini mengganggunya. Sudah begitu lama dia menahan diri untuk tidak bertanya tentang apa yang terjadi pada lima tahun yang lalu. Saat itu Zeihan masih duduk dibangku SMA , seharusnya dia berhak tahu apa yang terjadi pada kedua orang tuanya yang memutuskan untuk berpisah, namun hingga detik ini Ummi tidak pernah memberitahunya dan Zeihan juga tidak pernah tahu dimana sang Abi berada. Sejak perpisahan itu Zeihan selalu berusaha untuk mencari Abinya. Di kantor, di pesantren dan tempat-tempat biasa yang sering di datangi Abinya, namun dia tetap tidak menemukannya.

Kini Zeihan beranjak dari tempat tidurnya karna sekarang sudah menunjukkan pukul 03:00 pagi seperti biasa Zeihan selalu tidak ingin kehilangan waktu tahajudnya.

Pagi ini Zeihan dan Layla berada dikampus seperti biasa tepatnya mereka masih berada di perpustakaan. "kak Zei kanapa? Kok kayak banyak pikiran gitu, lagi ada masalah kak?" tanya Layla yang melihat Zeihan begitu lesu.

"gak kok, aku gak apa-apa" jawab Zeihan dengan senyum dan lanjut untuk menulis catatannya "kamu itu gak bisa bohongin aku kak, kita udah lama sahabatan aku tau banget kamu itu gimana. Lagi ada masala apa si cerita aja loh, apa masalah yang kemaren yang mau dijodohin itu?" tanya Layla dengan senyum candanya

"apaan si, kenal juga enggak"

"yah kan bisa kenalan kak, lagian laki-laki itukan anak dari sahabat Ummi"

"ihh udah deh La, aku gak mikirin itu aku mikirin Abi, tadi pagi aku mimpi lagi." Ucap Zeihan sedih.

"kenapa kakak gak tanya sama Ummi aja,bertahun-tahun kakak pendam sendiri. Pasti ummi bakal jawab kak"

"aku gak mau bikin Ummi sedih, aku pernah nayak tapi ummi malah pergi dan tiba-tiba nangis"

"yang sabar yah kak, suatu saat ini nanti pasti kamu bakal ketemu sama Abi, nanti aku bakal bantu cari deh, kan temen aku banyak" ucap Layla dengan senyum sumringahnya dan hal itu membuat Zeihan juga ikut tersenyum.

"makasi yah Layla, kamu memang sahabat aku yang paling the best" jawab Zeihan dengan mengacungkan jempol likenya serta mencubit pipi Layla.

Zeihan melihat jam tanganya yang sudah menunjukan pukul 08:45, yang artinya sebentar lagi kelas akan dimulai. Zeihan dan Layla masuk keruang kelas dan menunggu sang dosen. Akhirnya sang dosen pun datang dan betapa terkjutnya Zeihan dan Layla. Ternyata dosen yang masuk adalah laki-laki yang bertemu dengannya kemarin tentu saja Zayn. Zayn yang melihat wanita itu pun juga terkejut namun dia hanya mengabaikannya saja, karna dia harus fokus untuk materi kelasnya.

Cinta Untuk ZeihanWhere stories live. Discover now