Chapter 11

648 48 3
                                    


Hari senin tiba begitu cepat. Rasanya begitu malas menerima kenyataan untuk kembali ke rutinitas biasa setelah melewati akhir pekan yang menyenangkan. Namun, apa yang hendak dikata, yang namanya manusia pasti membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Entah itu untuk diri sendiri ataupun untuk keluarga mereka yang menunggu di rumah.

Memang benar, uang bukanlah segalanya tapi segalanya butuh uang bukan? Dan untuk mendapatkan itu, mereka perlu bekerja keras.

Seperti saat ini contohnya, baskara masih merangkak naik secara perlahan ke cakrawala, jam di tangan masih menunjukkan pukul 08.00 pagi, tapi suasana gedung pencakar langit milik Wang Corp telah dipenuhi oleh para pekerja yang hilir mudik.

Beberapa devisi mulai melakukan morning breafing untuk pembagian tugas masing-masing terkait goal yang akan dicapai.

Hal ini memang telah menjadi agenda wajib yang perlu dilakukan untuk mensinergikan karyawan, meningkatkan awarennes karyawan pada perusahaan dan yang paling penting adalah untuk menyatukan tujuan antara atasan, bawahan dan sesama bawahan.

Ketika persepsi telah sama, maka tak akan ada lagi celah yang dapat menimbulkan perpecahan di dalamnya. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan Wang Corp.

Dengan menyamakan tujuan, atasan dan bawahan jadi tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar tujuan perusahaan tercapai dan terhindar dari miskomunikasi.

"Oke, Saya rasa briefing untuk pagi ini kelihatannya sudah cukup, yah. Yang penting dan harus selalu diingat adalah selalu berusaha yang terbaik, sebab usaha yang terbaik pasti tidak akan pernah mengkhianati hasil. Jadi, bila kita mau berusaha dengan sebaik mungkin maka hasilnya pun pasti terwujud dengan baik. Keep fighting and focus untuk solusi dari hasil yang akan kita dapatkan hari ini. Selamat bekerja semua.”

"Selamat bekerja, Pak."

Breafing pagi tak membutuhkan waktu lama seperti halnya meeting. Cukup lima belas menit saja, agenda wajib itu sudah dapat diselesaikan.

Seperti apa yang disampaikan dalam breafing tadi, para karyawan segera kembali ke ruangan dan mengerjakan apa yang telah menjadi tugas mereka masing-masing. Begitu pula dengan kepala devisi yang kembali berkutat dengan berbagai laporan dan komputer di meja kerjanya.

Semua berjalan lancar hingga waktu makan siang tiba. Tak ada kendala sama sekali. Di luar sana, matahari telah mencapai titik kulminasinya--- pada pukul 12.00---siang hari.

Para pekerja berhenti sejenak. Otot-otot yang kaku diregangkan perlahan sebelum beranjak meninggalkan meja kerja menuju kantin karyawan yang terletak di lantai tiga guna mengisi kekosongan yang mendera perut.

Akan tetapi, suasana kantin kali ini terasa berbeda dibandingkan hari-hari biasanya. Ini memang  masih ramai mengingat jam telah menunjukkan waktu makan siang tapi anehnya, kenapa banyak karyawan yang lebih memilih berdiri di depan pintu alih-alih masuk dan mengambil makanan

Apakah gerangan yang terjadi?

"Hei, ada apa ini? Kenapa kalian semua berdiri di sini?"

Seorang pegawai wanita menoleh dan menjawab pertanyaan rekan kerjanya, "Bos dan istrinya ada di dalam."

"Apa? Kau tidak bercanda ‘kan?"

Pegawai wanita tadi mengangguk. Ia lantas mendorong rekan di sampingnya kemudian menunjuk ke arah kanan depan, tepat di mana Xiao Zhan makan dengan lahap di atas pangkuan Wang Yibo.

"Woah, istri bos memang berbeda. Bisa-bisanya dia makan di kantin karyawan."

"Kau benar. Lihat itu, dia terlihat nyaman-nyaman saja mengunyah semua makanannya. Memang, sih, makanan di kantin enak tapi kalau ingin dibandingkan dengan kantin petinggi di lantai atas, ini jelas sangat sederhana, kan?"

Badass Wife (Mafia's Husband 2) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang