Bab 1 : forgotten

25 1 0
                                    

Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggal lah seorang anak laki-laki bernama Nathan Mahendra. Ia adalah anak terakhir dari dua saudara.

Pada Senin siang, saat kantuk sudah mulai menyergap mata di kelas, lonceng berbunyi menyatakan jam pulang sekolah. Nathan beranjak dari bangkunya, tersenyum lebar, dan bergegas keluar menuju area bermain sekolah.

Namun, saat jam menunjukkan pukul 2 siang, Nathan tetap saja tidak melihat kedatangan ayahnya. Waktu terus berjalan, tapi mobil ayahnya belum juga muncul. Nathan mulai merasa tidak begitu cemas, sambil bermain dengan temannya yang belum di jemput.

Ternyata, di rumah sakit, ibunda Nathan tengah melahirkan adiknya yang baru. Kedatangan sang adik membuat waktu terasa begitu cepat berlalu bagi orang tua Nathan. Sayangnya, dalam kebahagiaan itu, mereka sama sekali lupa bahwa Nathan harus dijemput.

Ayah Nathan, yang sedang sibuk membantu ibunya, tak menyadari bahwa waktu telah berlalu begitu cepat. Tidak sengaja, dia lupa bahwa Nathan masih menunggu di sekolah

Nathan yang polos dan tulus hati memutuskan untuk tetap bermain di area bermain sekolah. Ia bermain dengan senyum di wajahnya, tidak benar-benar sadar bahwa dia telah terlupakan di sekolah.

Saat matahari semakin meredup, satpam sekolah memperhatikan Nathan yang tetap bermain sendirian. Dengan keprihatinan, sang satpam mendekati Nathan dan bertanya, "Dek Nathan, masih disini toh. kenapa dek?"

Nathan menceritakan dengan polos bahwa ia belum dijemput oleh ayahnya. Sang satpam tersenyum dan merasa iba. Ia mengerti bahwa Nathan perlu bantuan, Lalu satpam menanyakam alamat rumah nya.Maka dengan penuh kebaikan hati, sang satpam menawarkan untuk mengantarkan Nathan pulang.

Perjalanan pulang Nathan dengan sang satpam penuh petualangan dan cerita. Itu kali pertama Nathan menaiki motor. Mereka tertawa dan berbicara tentang berbagai hal. Nathan merasa senang dan nyaman, seperti memiliki seorang teman baru.

Saat tiba di depan rumah Nathan merasa sedikit sedih karena perjalanan yang menyenangkan akan berakhir. Namun, dia sangat bersyukur kepada sang satpam yang telah membantunya. Pada saat di gerbang Nathan berusaha membuka gerbang namun pintu masuk terkunci. Satpam masih sabar mendampingi Nathan hingga ia benar2 berada di dalam rumahnya. Nathan mencari dimana letak kunci serep rumah. "oh yah biasanya mbak cus naro kunci di bawah keset" dengan sergap Nathan mengambil kunci dan membuka pintu rumah. "Terimakasih ya pak satpam" dengan senyum tipis dari Nathan," iya dek sama-sama saya pamit dulu balik kesekolah". Nathan melambaikan tangannya dengan lembut.

MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang