Kisah tentang Niskala Senja, si merah merona yang secara tiba-tiba harus hidup bersama Langit Senja
"Seluruh duniaku juga akan kuberikan kok, tapi ada nggak aku di sana? Di hatimu? Atau sekedar di kepalamu, ada nggak?"
#Jaehyun
#Doyoung
#Mingyu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... .. .
Malam memeluk hingga dingin. Semilir angin pantai bergoyang-goyang bak berdansa bersama daun pepohonan kelapa, musik roh dari ombak yang datang mencumbui bibir pantai berkali-kali, Doyoung dan Jaehyun di sana bahkan sampai pada malam kian larut dan untuk kali pertamanya Doyoung begitu merasa menang digenggam oleh tangan suaminya, meskipun ia belum tau sejujurnya ia menang atau tidak.
Dramatis, sebagian dari bayang Doyoung ia berangan berlari ke bibir pantai bersama Jaehyun saling berbagi peluk tuk obati pelik, menari dibawah rembulan yang untuk kali pertamanya jadikannya pemeran utama, Doyoung terkekeh kecil bayangkan keinginan anehnya.
"Kenapa?" Tanya Jaehyun, ia masih genggam jemari Doyoung.
"Enggak" Jawabnya singkat padahal banyak kata-kata berlebian bak pujangga yang ingin Doyoung bagikan.
"Senang?" Kembali Jaehyun bertanya, nadanya cukup tinggi sebab deburan ombak begitu memekakkan telinga.
"Eum... Senang"
Lalu waktu matanya kian berat, waktu ia di buai mimpi yang rasanya indah, tubuhnya terasa ringan, diantara sadar dan tidaknya Jaehyun menggendongnya, hangat aromanya menguar bak memeluknya.Ia nyaman berada di dalam rengkuhan Jaehyun lagi, seprti ketika ia masih kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jalanan sunyi dan dingin pesisir kian sunyi sebab ditinggalkan penghuninya yang sudah berbondong pergi ke hotel, vila atau bahkan pulang. Beberapa kali Jaehyun usap telapak tangannya hadapi suhu dini hari. Ia tak pulang, ia dan Doyoung hanya hangatkan diri di mobil ditemani satu cup kopi pahit jaga Jaehyun dari rasa kantuk. Di sebelahnya Doyoung tertidur dengan pulas, mata melengkung cantiknya bersembunyi di balik kelopak mata yang tertutup, bibirnya terkatup lucu entah sedang bermimpi apa. Jaehyun sunggingkan senyuman tipis lalu usap pipi yang memerah karena dingin milik Doyoung.
Ia masih mengingat sisa hari yang ia lewati dan sanggup rubah semua yang tertanam di dalam otaknya. Selepas Doyoung pergi ke kampus ia sempat telfon Daisy untuk datang mampir namun perempuan tersebut menolak dengan dalih ada kelas pengganti. Lalu tak lama pintu apartemennya diketuk begitu keras dengan tempo yang cepat.
