2

7 0 0
                                    

*Selamat Membaca*






"Azeus School," Beby membaca papan nama sekolah yang akan ia tempati selama 1 tahun mendatang.

"Bev Azeus itu apa sih? Kaya ga asing deh."

Beva mengehela nafas panjang, ia lupa jika kembarannya ini sangat pelupa.

"Azeus Group, lo lupa sama perusahaan itu?"

Beby sedikit berpikir, ia berusaha mengingat nama perusahaan yang sangat tidak asing di kupingngya. "shitt!! Tunggu, bukannya itu perusahaan besar yg dulunya seluruh saham perusahaan opa jatuh ke sana kan?"

"Seperti yang lo tau,"

"Terus kenapa kita sekolah di sini? bukannya Azeus sama Arlando musuhan?" Tanya beby

"Ga tau, papi yang ngurus seluruh pendaftaran gue dan lo."

"Bevv, Ngomong ngomong lo ga penasaran kenapa tiba tiba saham opa bisa balik lagi ke Arlando?"

"Ga tau dan ga pengen tau."

"Fuck!" Kesel beby.

Yapp,,,, Azeus Group salah satu perusahaan terbesar dengan bisnis yg bermacam macam, merupakan saingan dari Perusahaan Arlando Group. Dari turun temurun mereka sudah bersaing semenjak perusahaan itu di dirikan.

Opa Beva, Purgazo Antonius Erlando (Bapak Edgard/kakek Beva dan Beby) seorang pebisnis yang sangat di takuti dan di hormati oleh semua perusahaan perusahaan di Asia kecuali Azeus Group. Purgazo terkenal dengan kekejamannya serta kedisiplinan nya yang sangat tinggi. Dulunya, Ia merupakan pebisnis muda yang sudah bisa mendirikan puluhan cabang perusahaan nya di negara Asia. So, Arlando Group bisa sesukses itu karena kerja keras Purgazo. Tapi, ada satu kejadian yang membuat perusahaan itu hampir jatuh ke tangan Azeus group.

"Turun lo, udah nyampe," Suruh Beva saat sudah berada di parkiran.

"Iya iya,"

Saat beby keluar dari mobil Beva, ia di kejutkan dengan tatapan kagum dan beberapa tatapan tidak suka dari murid murid yg berada di area parkiran.

"Gila anjir itu ayang gue sama siapa? Cantik banget mana bening lagi."

"Masyallah itu udah di atas kata cantik."

"B aja sih masih cantikan gue."

"Hmm kalah saiang mah gue modelan gitu."

"Cihh,,palingan juga dia yang godain kak beva biar bisa bareng."

"Btw muka nya kok mirip beva sih."

"Makkk minta satu yg kaya gituuu."

Komentar komentar yang terdengar hanya di balas sesenggukan oleh Beby, Ia sudah sering mendengar pujian pujian seperti itu di Indonesia Maupun di Belanda. Yapp, dengan paras seperti beby siapa sih yang gak mau.
(Author aja pengennya gitu wkwk)

"Bevv, langsung anterin dong ke ruang kepsek, risih Gue disini!"

Saat beby akan menarik tangan Beva, Ia dikejutkan dengan Beva yg sudah menghilang sejak tadi.

BEBYZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang