78|| Diluar dugaan

10.2K 814 144
                                    



Rakha berjalan terseok, dengan dibantu Afan memecah kerumunan. 

"Mala" Rakha mencoba mencari tapi tak menemukannya "Mana Mala?" Rakha mulai panik.

"MANA MALA??" teriaknya sekali lagi pada semua orang yang berdiri di situ tapi tak ada yang menjawab. Tiba-tiba...

"RAKHA!!!" suara yang sangat dikenalinya, Rakha mencari sumber suara tersebut, dia melihat Mala yang sedang bediri di pembatas yang berada di lantai dua. Sambil memegang busurnya. Di belakangnya ada Ares yang bediri memberi arahan.

"it's for you" meski tak terdengar tapi Rakha dapat membaca gerakan bibirnya. Bertepatan dengan itu Mala melepaskan anak panahnya dari busur. Melesat ke seberang gedung, tepat sasaran. Anak panahnya berhasil memutus tali yang mengikat kain, yang seketika terbuka. Dan terdapat tulisan. 

"Happy Birthday Rakha" diiringi teiakan dan sorak sorai anak-anak yang memang sudahmenunggu. Tak hanya itu Mala kembali  mengambil anak panah dan mulai membidik sesuatu. 

Wuss

Anak panah melesat dan merobek sebuah kain, dan mengeluarkan puluhan, bukan tapi ratusan balon yang terbang menghiasi langit saat itu.

Yeaay 

Sorak sorai terdengar semakin riuh. tapi tidak dengan Rakha, dia berlari ke lantai dua. Menghampiri Mala yang masih berdiri di pembatas. Rakha  menarik tubuh Mala dan memeluknya erat. Tubuh mereka sampai terjatuh di lantai dengan posisi saling berpelukan.

Rakha memeluknya tanpa suara, entah mengapa dia merasa sangat bahagia. Tadi beberapa saat dia sempat putus asa, berpikir dia akan kehilangan Mala untuk selama-lamanya. Tanpa dia sadari airmatanya menetes. 

Melihat Rakha menangis, Mala  segera menghapus air mata Rakha,

"Maaf, sudah buat kamu khawatir" Rakha tak menjawab. Mala menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Rakha.

"ayo kita pergi kata Rayen" ucapnya sambil mengajak teman-temannya di situ. "buat kalian semua , kalian boleh beli apa saja di kantin, GRATIS" teriak Rayen  yang di balas teriakan sorak sorai dari para siswa . Mereka segera berhamburan ke kantin.

Kini tinggal Mala yang sedang berdebar-debar menunggu reaksi Rakha. Pasti akan ada hukuman yang menanti.

----

Rakha mendorong pelan tubuh Mala. Kedua tangannya berada di pundak Mala. Mencengkeram erat bahunya.

"Kamu keterlaluan La" tampak kecewa di wajah Rakha.

"Maaf"cicit Mala, Ia tak berani menatap wajah belahan jiwanya itu.

"Kamu tahu betapa takutnya aku tadi HAAH!!" bentak Rakha, dia mulai meninggikan suaranya.

"Aku kira tadi kamu benar-benar jatuh, kamu tega mempermainkan perasaanku La" Rakha berjalan mundur, mengalihkan pandangannya, ia menyugar rambutnya ke belakang, berlalu melewati Mala menuju rooftop.

"Rakha tunggu" teriak Mala sambil mengejar Rakha

"maafin aku "cicitnya, Ia memeluk Rakha dari belakang.

"sekarang jelaskan" Rakha menepis tangan Mala. Dia berjalan menuju sofa. Sebenarnya dia tidak tega. Dipandanginya wajah istrinya yang masih setia menunduk dengan rasa bersalahnya.

"Sebenarnya" Mala memulai ceritanya.

Fashback On

Mala melajukannya motornya dengan kecepatan sedang, dia tahu Rakha mengikutinya. Saat Rakha berhenti untuk meminta Eby berpindah ke motor Afan, Mala mulai melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dia bersembunyi di balik pepohonan bersama Rayen.

My Bad Boy Rakha   (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang