∆Ch. 2

52 6 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di hari yang telah ditetapkan, Ayano pergi ke tempat yang dicantumkan seperti di dalam surat yang ia dapat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di hari yang telah ditetapkan, Ayano pergi ke tempat yang dicantumkan seperti di dalam surat yang ia dapat. Ayano sudah membulatkan tekadnya dan tidak mau membuang kesempatan yang tidak akan datang dua kali.

Awalnya, ayah Ayano dan Shuuya tidak setuju Ayano berpartisipasi setelah tahu pelatihan sepak bola tersebut berisikan laki-laki seluruhnya kecuali Ayano.

Kenjirou pada dasarnya kelewatan sayang kepada Ayano, sedangkan Shuuya adalah siscon. Mereka cukup over protektif terhadap si sulung Tateyama kalau soal lawan jenisnya, tapi yang lain tidak seburuk sang ayah dan Shuuya.

Tapi berkat sang ibu yang terus membujuk dan mungkin beberapa omelan yang ditujukan kepada yang menentang Ayano berpartisipasi, membuat Ayano akhirnya diizinkan untuk ikut. Keluarganya menyetujui pilihannya, meski Kenjirou dan Shuuya masih tak terima, tapi mereka lebih takut kena amukan sang ibu jika membantah.

Maka dari itu, Ayano punya sebuah rencana. Karena pelatihan sepak bola berisikan lelaki, akan cukup berbahaya untuknya karena dia perempuan sendiri.

Ayano memutuskan untuk menyamar menjadi laki-laki. Sehari sebelumnya ia sudah memotong rambutnya pendek dan datang dengan seragam sekolah laki-laki juga, yang tetap ia pakai sehari-hari adalah jepit rambut dan syal merah kesukaannya. Ayano merasa gugup bila tak ada syal merah yang sudah ia pakai sejak kecil.

'Aku tidak percaya akan melakukan ini. Benar-benar gila. Tapi sudah terlambat untuk berubah pikiran, kalau aku sudah memutuskan melakukan ini, maka lakukan saja! Tapi yang penting dulu adalah....jangan sampai mencolok.'-Ayano.

Ayano memasuki ruangan yang berisikan peserta lainnya. Begitu pintu dibuka, benar saja, isinya siswa-siswa dari berbagai SMA yang berbadan besar dan tinggi. Kalau itu tidak cukup membuatnya gugup, mata para lelaki tertuju padanya.

Di bandingkan dengan mereka, tubuhnya sangat kecil dan membuatnya mencolok. Seakan seperti seekor kelinci kecil diantara kawanan singa yang besar dan buas.

Ayano => 155 cm.

"Gila, kecil banget!"

"Dia beneran peserta?"

Dua Orang Satu Dunia | BLUE LOCK × KAGEROU PROJECT 🄱🄻🅄🄴 🄴🄳🄸🅃🄸🄾🄽Where stories live. Discover now