Vote+komen
Happy reading guys ❤️❤️
TANDAI TYPO!!
***
Bugh
Regan jatuh tersungkur saat kepalan tangan raja langsung menghantam rahangnya membuatnya meringis. Tapi, ia tidak membalas, ia membiarkan karna ia merasa ia membutuhkan ini.
Raja hampir saja kembali menyerang Regan tetapi, Ray terlebih dahulu menahannya bersama Randy yang juga menahannya.
"Lun, bawa Sydney sama bara dulu, ya. " Pinta Randy pada Luna yang menggendong bara sekaligus mengandeng Sydney yang merupakan anak Randy dan Freya.
"Iya," Luna pasrah walaupun ia khawatir pada suaminya. Tapi, ia tidak tega pada dua anak ini yang harus menyaksikan kekerasan di depan mereka.
Setelah kepergian Luna Randy segera menyeret Regan ikut bersamanya. Sedangkan Ray juga melakukan hal yang sama pad raja yang mengamuk tidak jelas.
Pria itu tidak segan-segan memukul adiknya sendiri. Ray menahan sakit pada perutnya yang juga kena sasaran tinjuan raja.
"Bang, sadar ini kuburan. Jangan rusuh," ujar Ray.
Raja menghempaskan tangan Ray lalu menoleh kekanan kiri. Mencari istrinya. "Mana bini, gue?"
"Ke mobil duluan, lebih baik kita pulang. Jangan kayak gitu lagi," peringatan Ray tidak raja dengarkan sama sekali. Laki-laki itu malah berjalan kembali mendekati pusara sang ibu, mencium lalu berpamitan.
Ray menghela nafas ia juga melakukan hal yang sama. "Ray, pergi dulu, ma. Ray janji akan sering-sering kunjungin mama, "
Setelah kepergian Ray hujan langsung mengguyur begitu saja dengan derasnya, membasahi area pemakaman.
***
"Makasih, lun. Yaudah kalau gitu gue sama Regan duluan ya," ujar Randy pada Luna.
"Titip salam buat mbak Freya," ujar Luna di angguki Randy.
"Entar di sampein salamnya, kalau gitu duluan, ya Luna."
Setelah itu Randy melangkah meninggalkan nya sendiri, laki-laki itu membawa Sydney dan bara berjalan menuju mobil yang sudah ada Regan di dalamnya.
Saat asik melihat sekitar nya, Luna tersentak saat melihat seseorang di balik pohon dengan pakain serba hitam nampak mengawasinya. Laki-laki itu melambai ke arahnya.
"Yang, liatin apa. Serius banget," Luna langsung menoleh saat raja menepuk pundaknya. Tapi, tatapannya kembali menatap tempat tadi dan pria ber pakaian hitam tadi menghilang entah kemana.
"Yang, kenapa sih?" Tanya raja penasaran ia menatap objek yang di tatap istrinya.
"Kenapa ngeliatin pohon?" Tanya raja Luna menggeleng.
"Ah, enggak apa-apa mas,"
"Yaudah, yu balik. Aku kangen sama heera." Ajak raja lalu menggandeng tangan istrinya dan membuka pintu mobil untuk istrinya.
"Makasih, mas,"
"Hm, anything for you honey,"
***
Tengah malam raja bangun karna mimpi buruk, ia bergerak dengan tidak tenang membuat sang istri di sampingnya ikut terbangun.
Luna mengernyit heran melirik jam di nakas masih jam tiga dini hari tapi raja sudah bangun.
"Mas, kamu kenapa?" Tanya Luna dengan suara seraknya karna bangun tidur.
Raja menoleh, Luna terkejut saat melihat ekspresi wajah suaminya. Wajah panik, takut dan keringat yang membasahi area pelipis pria itu.
"Mas, kamu kenapa?" Tanya Luna panik. Perempuan itu menarik suaminya kedalam pelukannya.
"Mimpi buruk ya?" Tanya Luna lagi saat raja tidak menjawabnya.
Kali ini raja mengangguk. "Mimpi apa emangnya?"
Raja menatap istrinya teduh. "Lun, kamu gak akan ninggalin aku kan?" Lirihnya.
Luna mengusap belakang suaminya. "Kenapa mikirnya gitu?"
"Karna dulu aku jahat, lun. Aku takut kamu dan heera ninggalin aku, aku gak bisa bayangin hidup tanpa kamu. Aku bisa mati." Lirih raja dengan suara yang menahan tangis. Ia tidak mau terlihat lemah di depan wanitanya.
"Mas, aku gak bisa janji sama kamu, karna kita gak pernah Tahu kehidupan kita kedepannya gimana, kan? Tapi, kalau ada kesempatan aku bisa sama kamu terus aku bakal manfaatin kesempatan itu sebaik-baik mungkin." Ujar Luna panjang lebar berharap laki-laki di dekapannya tenang.
"Makasih, sayang, mau bertahan sama laki-laki bodoh dan brengsek ini,"
"Kok ngomongnya gitu, sih. Udah ah, lebih baik tidur lagi, besok kamu kerja kan? Entar di Omelin papa lagi, kalau telat."
"Peluk ya?"
"Hm, yaudah sini." Raja lalu berbaring dan masuk ke dekapannya wanitanya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul satu siang tetapi, raja masih asik berkutat dengan berkas yang menumpuk di meja kerjanya. Ayah muda itu memijat kepalanya pusing mendapati laporan yang membuat pusing bukan main.
Segera ia menghubungi sekertarisnya.
"Keruangan saya sekarang," tanpa menunggu jawaban raja segera mematikan Panggilan secara sepihak.
Tok tok tok.
"Masuk," Seorang laki-laki berwajah kental Asia segera masuk dan menunduk hormat. Namanya ion sekertaris raja.
Raja segera menyerahkan berkas tadi. "Perhatikan pekerjaan mu," lalu ia mengibaskan tangannya menyuruh bawahannya itu untuk keluar dari ruangannya.
Ion yang mengerti segera menuruti.
Raja menghela nafas. Ia menatap figura yang ada di atas mejanya. Wajah istrinya. Ia jadi merindukan wanita itu. Segeralah ia rogoh ponselnya dan mulai mengirimi pesan untuknya.
***
spam here for the next
Tim happy end atau sad end??
Kalau aku pencinta sad end🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA (End)
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW! Tinggalkan vote dan komen Deskripsi Luna athayya gadis pecinta senja yang terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang telah merebut kehormatannya hingga ia harus hamil anak pria yang telah memiliki kekasih itu. Dan Luna juga k...