Nglanggeran

10 1 0
                                    

Tiga hari setelah pengembaraan mereka di Gunung Nglanggeran, semua kembali beraktivitas seperti biasa. Alifia sibuk dengan penemuannya. Ia mengurung diri di laboratoriumnya selama 3 hari penuh. Sedangkan Kayle, ia kembali ke kampus seperti biasa. Menjalani hari dengan normal, hanya saja kejadian di dalam gua tak lepas dari pikirannya.

Kayle menyusuri jalanan Yogyakarta dengan mobilnya. Mencoba menenangkan pikirannya yang sedang gelisah. Desahan berat keluar dari mulutnya. Kayle memarkir mobilnya di tempat parkir yang tersedia. Tepatnya di depan mini market, ia turun dari mobilnya dan masuk ke dalam mini market. Kayle menuju ke bagian minuman dan makanan ringan, ia mengambil sebotol kopi instan dan juga mie instan. Dan pergi ke kasir untuk membayar dan menyeduh mie instan tersebut. Kayle pun keluar dari mini market dan duduk di bangku yang sudah disediakan, ia melamun sambil menunggu mie instannya matang.

Setelah 4 menit, Kayle kemudian menyantap mie instan dengan lahap. Tidak masalah jika dia makan mie instan di sore hari, bukan? Itu tidak akan membuatnya kenyang untuk makan malam nanti.

"AKHIRNYA SELESAI!!!"

Teriakan penuh semangat itu bukan berasal dari Kayle. Tapi itu berasal dari Alifia yang telah menyelesaikan penelitiannya. Ia menatap tabletnya dengan ekspresi puas. Hasil kerja lemburnya selama tiga hari tiga malam ternyata berbuah manis. Senyum kepuasan tak bisa hilang dari wajah cantiknya.

Brukk!!!

Alifia jatuh pingsan ke lantai. Tenang, dia tidak mati. Dia hanya tertidur karena bekerja terlalu lama tanpa henti.

Terdengar suara dengkuran pelan yang menandakan bahwa ia tertidur pulas. Tangannya masih memegang tablet yang berisi informasi yang dicari Ben.

Kringggggg!!!

Suara alarm yang berbunyi membuat Alifia terbangun dari tidurnya. Ia menguap dan mengucek-ngucek matanya.

"Hoaamm, hmm jam berapa sekarang?" Dalam keadaan setengah sadar, Alifia mengecek jam tangannya. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Urgh!" Ia meregangkan otot-ototnya yang kaku. "Waktunya mandi."

Kruyukkk

"Dan makan."

Setelah selesai mandi, Alifia langsung menuju ke dapur dan membuka kulkas. Mencari-cari apakah ada sesuatu yang bisa ia makan. Ia mengambil telur dan sosis dan berencana untuk membuat telur sosis goreng dengan saus asam.

Alifia menyiapkan bahan-bahan tambahan, 3 siung bawang putih, 4 buah bawang merah, saus tomat, kecap manis, dan cabai. Ia memotong semua bahan yang perlu dicincang, seperti bawang merah dan putih serta cabai. Selanjutnya ia menggoreng 2 butir telur dalam minyak panas hingga setengah matang dan hal yang sama ia lakukan pada sosis yang sudah dipotong kecil-kecil. Kemudian di wajan lain ia memanaskan sedikit minyak lalu menumis bumbu yang sudah dipotong-potong, ditumis hingga harum lalu ditambahkan segelas air. Setelah itu, ia menambahkan 6 sendok makan saus tomat dan 4 sendok makan kecap manis, lalu sedikit garam. Kemudian ia memasukkan telur dan sosis yang sudah digoreng tadi.

"Hmm tunggu, apa aku punya nasi?" Dia bertanya pada dirinya sendiri dan kemudian cehk di penanak nasi jika dia memiliki nasi.

"Untungnya masih punya nasi." Katanya dengan sangat lega.

Alifia kemudian mengambil mangkuk untuk menaruh nasi. Ia beranjak ke arah kompor dan mematikan api lalu mengangkat panci ke atas meja dapur dan menaruh masakannya diatas nasinya tadi. Dia berjalan menuju ke meja tv dan duduk dilantai, dengan menggenggam sendok Alifia mulai menicum aroma makanannya.

"Ini kelihatannya enak!!" serunya pada masakannya sendiri. Kemudian dia memakan makanan di depannya dengan lahap sampai habis.

Setelah menghabiskan makanannya Alifia segera mencuci alat makannya dan kembali duduk di ruang tamu. Dia melihat tablet, dan membacanya dengan seksama.

"Hmm ada rumor tentang alien atau hantu yang menghantui Gunung Nglanggeran?" katanya dengan alis terangkat sambil tersenyum kecil.

"Waktunya menelepon Kayle dan mengajaknya!" Alifia mengambil ponselnya dan menelepon Kayle.

"Sesibuk apa dia sampai tidak bisa mengangkat telepon?" Alifia terheran-heran karena setelah mencoba menelepon temannya beberapa kali masih tidak diangkat, ini tidak seperti Kayle. Meskipun kadang telponnya diabaikan tapi tidak sampai 20 misscall.

"Hmm mungkin dia sedang ada acara penting."

Alifia akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri, ia mengambil jaket dan kunci motornya. Ia berjalan menuju garasi dan mengeluarkan motornya, menyalakan motornya dan melaju ke arah Gunung Nglanggeran. Perjalanan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya, namun dengan menggunakan sepeda motor waktu tempuhnya akan lebih singkat.

Sesampainya di sana, tanpa membuang banyak waktu Alifia langsung masuk ke kawasan Nglanggeran dengan bantuan tabletnya ia mencari spot-spot yang dikabarkan memiliki cerita-cerita yang viral, mulai dari hantu, alien, atau bahkan pasar hantu yang fenomenal. Alifia tidak begitu percaya sebelum dia menemukannya sendiri.

"Mumpung matahari masih bersinar terang, aku harus segera sampai di sana."

"Aku harap aku akan mendapatkan sesuatu dalam ekspedisi ini"

Alifia memulai pencariannya. Ia berjalan melewati medan yang cukup sulit, mulai dari medan yang berlumpur dan licin hingga medan berbatu yang sedikit terjal. Saat melihat tab-nya Alifia tersenyum karena ia sudah hampir sampai. Alifia duduk sejenak untuk beristirahat setelah 30 menit berjalan melewati medan yang terjal.

"Hmm wow ini pemandangan yang bagus," Alifia begitu takjub ketika melihat pemandangan di depannya, wah Gunung Nglanggeran memang memiliki pemandangan yang indah. Namun Alifia tidak pernah bosan untuk takjub, suara air sungai yang mengalir, angin sepoi-sepoi, suara alam yang indah, dan sayup-sayup suara mesin.

Tunggu, suara apa?!

"Mengapa makhluk-makhluk itu mencoba menangkapku!!" Kayle sedang berlari dengan nyawanya menuju sebuah robot raksasa yang berusaha menangkapnya. Tidak hanya satu tapi ada 4 robot yang mencoba memburunya.

Oh Tuhan, tolonglah, aku tidak ingin hidupku menjadi lebih sulit!!!

TBC.

Transfomers Fan Series : Between the Two WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang