Dengan wajah kusam dan pakaian kotor Kayle memasuki rumah kediamannya.
"Assalamualaikum," sapaan yang terdengar lesu terdengar ketelinga seorang abdi dalem yang tengah berada di ruang dapur.
"Walaikumssalam, eh Den Ayu sampun kondur? pripun muncakipun kaliyan Nduk Alifia?" Seorang wanita berusia 50-an menyapa Kayle.
Kayle tersenyum hangat pada Si Mbok, seorang abdi dalem (punggawa) di kediamannya.
"Nggeh ngonteniki Mbok, wakkipun kula dadi teng krenyes." Dia menjawab dengan sedikit senyum lembut. Rasanya begitu melegakan bagi Kayle untuk sampai di rumah setelah seharian penuh dengan kejadian gila dengan temannya.
"Badhe siram riyen? Toya ne badhe Mbok siappipun." Mbok Ijah menawarkan kepada Kayle dengan sopan.
"Nggih mbok matur nuwun." Kayle menjawab dengan senyuman penuh terimakasih atas kepekaan Mbok Ijah. Dirinya memeang memerlukan mandi sekarang, badannya terasa pegal dan gatal. Setelah mendengar itu Mbok Ijah segera pergi menyiapkan air hangat untuk Kayle mandi.
Kemudian Kayle pergi ke kamarnya dan melepas pakaian kotornya lalu pergi ke kamar mandi. Air panas penuh di bak mandi. Kayle segera membersihkan dirinya dan mandi untuk menghilangkan rasa lelah dan pegal setelah mendaki bersama Alifia.
"Hah... ini benar-benar nyaman dan hangat." Kayle berendam disebuah bak mandi yang cukup luas, sambil menghela nafas dan kemudian tersenyum dengan nyaman.
Sepertinya Mbok Ijah menyiapkan air berbumbu khusus untuk menghilangkan pegal-pegal, itu sudah diketahui saat ia mencium aroma air mandinya. Kayle merasa sangat santai sekarang. Badannya yang kaku dan pegal kini terasa rileks, otot-ototnya mengendur. Kotoran yang menempel pada tubuhnya sudab bersih.
"Ak!"
Suara ringisan kesakitan terucap oleh Kayle. Dia merasakan sakit di lengan kanannya. Ketika dia memeriksa lengannya, dia sedikit terkejut karena ada memar ungu di sana. Ini pasti karena jatuh dari tebing yang keras. Kayle mengabaikan memar itu karena dia mengira itu akan hilang dalam beberapa hari. Ini sudah biasa terjadi, tubuhnya memang sering memunculkan memar entah darimana, padahal ada kalanya Kayle hanya terpentok sedikit tetapi badannya malah jadi membiru-ungu.
Kurang lebih 45 menit Kayle berendam di bak. Saat sudah merasa cukup Kayle segera keluar dari bak mandi dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan berganti pakaian, karena sudah agak Kayle memakai pakaian yang nyaman dan simple. Kaos lengan panjang longgar dan rok kain selutut. Kayle menuju ke tempat tidurnya dan berbaring diatas kasur empuk miliknya, dia mengambil guling dan memeluknya.
"Hah...nyamannya." Gumam Kayle sembari mengusap matanya sedikit dan menguap.
Hari ini cukup panjang dan melelahkan apalagi dengan segala keanehan yang terjadi. Kayle tertidur setelah 15 menit berusaha memejamkan mata, ia tertidur seperti biasa dan terbangun dengan perasaan yang jauh lebih segar.
Kayls bangun dan mempersiapkan diri, mandi dan sarapan. Dia harus segera pergi ke kampus sekarang. Kayle belajar di sebuah perguruan tinggi terkenal di daerah tersebut. Kayle pergi ke garasi dan mengambil kunci mobilnya. Dia menyalakan mesin mobilnya dan menuju ke kampus, dan menjalani hari-harinya yang biasa sebagai mahasiswa.
Sepanjang hari Kayle merasa tubuhnya sedang tidak enak badan, rasa sakit di tubuhnya mulai semakin sakit. Kayle merasakan suhu tubuhnya juga sedikit lebih panas dari biasanya. Rasanya badannya begitu berat dan lelah. Kayle bahkan sempat tertidur disalah satu kelas mata lelajaran favoritnya. Nafsu makannya juga jadi kurang.
Apakah aku sakit karena kelelahan? tebak Kayle di dalam hatinya.
Ketika jam kuliah sudah selesai Kayle segera pergi menuju ke mobilnya dengan kepala yang pusing dan badan yang lemas. Kayke menyetir dengan pelan dan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transfomers Fan Series : Between the Two World
Fanfictionketika dua dunia yang dulu terhubung kini kembali berhadapan, apa yang akan terjadi? WARNING: OOC, skow update, cringe, typo bertebaran.