⚠️ TW // Suicide Attempt
Cuaca ekstrem sedang melanda Kota Malang dan sekitarnya. Ketika siang, panasnya tidak tertahankan. Kemudian, panas bisa tiba-tiba menjadi mendung dan berakhir hujan. Hingga, dingin menyerang ketika malam. Begitu juga pada Sabtu malam ini.
Udara di dalam rumah saja sangat dingin, apalagi ketika di dalam rumah. Dari perkiraan cuaca, suhu malam ini mencapai 19 derajat celcius. Namun, dinginnya udara itu tidak berlaku bagi gadis berambut pendek yang kini sedang berjalan dengan lemah di Jalan Soekarno-Hatta atau akrab disebut Suhat.
Tangan mungilnya dia masukkan ke saku celana training panjang. Tudung jaket abu-abu petangnya menutup kepala. Wajahnya pun tertutup masker hitam. Hanya mata dengan sorot kesedihan yang terlihat. Sekilas, dia memang seperti penjahat yang mencari mangsa. Meski demikian, siapa yang peduli dengan keadaannya? Semua orang tetap beraktivitas. Berlalu-lalang di jalan raya tanpa memperhatikannya.
Entah sudah berapa langkah ditempuhnya dari rumahnya. Gadis mungil itu juga tidak memiliki tujuan. Dia terus membiarkan kakinya melangkah di trotoar. "Ck," decaknya dengan kesal ketika ada pengendara motor yang hampir menyerempetnya. Tidak perlu heran, trotoar di sana memang sering dilintasi oleh pengendara motor nakal. Terlebih ketika jalan padat merayap.
Langkah kecilnya berhenti di minimarket dekat Apartemen Suhat. Bukannya berbelanja, dia hanya duduk termenung di depan minimarket itu. Pekerjaannya tidak berjalan baik, kekasihnya selingkuh dan memutuskan hubungan, hutang-hutang ayahnya kepada rentenir pun belum lunas. Ditambah lagi, semalam, ibunya yang berperan sebagai satu-satunya tempat bersandar telah berpulang. "Hidupku kenapa begini banget," gumam gadis itu sambil mengacak kasar rambutnya.
Air matanya mulai menetes. Semakin dipikirkan, semakin kencang pula tangisannya. Bahkan, sampai punggungnya bergetar. Di saat seperti itu, tiba-tiba saja hujan mengguyur dengan deras. Seolah ingin menyamarkan suara tangisannya. Setelah beberapa menit menangis, bukannya merasa tenang, pikiran buruk malah muncul di otaknya.
Di tengah guyuran hujan, dia beranjak kembali ke trotoar. Mata sembabnya menatap kosong ke tepi Jembatan Suhat. Perlahan, kakinya mulai melangkah maju ke arah penghubung Jalan Suhat dan Mayjend Panjaitan itu. Begitu tiba di tengah jembatan, matanya menatap sungai yang mengalir deras di bawah sana. Dengan ragu-ragu, kakinya memanjat pembatas jembatan.
Begitu akan melompat, dia merasa ada yang menarik tangannya. Namun, kemudian, gadis itu tidak sadarkan diri.
***
Halo, teman-teman. Selamat membaca cerita ini. Semoga terhibur dan bisa membuat teman-teman lebih semangat menjalani hari. Kalau ada kritik dan saran, minta tolong disampaikan aja, yaa. Terima kasih 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle Of Youth
General FictionMasih banyak mahasiswa di Indonesia yang tidak terserap dunia kerja. Termasuk Viola, alumni Pendidikan Matematika yang masih berjuang mendapatkan pekerjaan. Tabungannya juga sudah semakin menipis setelah enam bulan menjadi pengangguran. Ketika sedan...