PROLOG

226 27 6
                                    

Keduanya pernah bersama. Menggenggam sebuah rasa dengan penuh suka cita. Jemari itu selalu tertaut apabila tidak ada pandangan mata ke arah mereka.

"Naleya Ashezly, aku udah nulis bab 2 nya, mau baca?" Seorang lelaki dengan pakaian putih biru yang sudah lusuh oleh keringat itu berjalan menghampiri pacarnya yang tengah duduk dibangku depan kelas.

Naleya menoleh, gadis itu menggunakan cardigan berwarna pink dengan rambut tergerai sepinggang. Senyumnya selalu mengembang kala dihampiri sosok yang kini sudah duduk disampingnya.

"Nih, kemarin aku lagi rajin nulisnya," ujar sang lelaki dengan senyum tersungging dibibir. Menatap tepat di bola mata Naleya yang terhalang kacamata.

"Okey, bakal aku baca dirumah," balas Naleya sambil mendekap buku milik cowok itu didepan dada. Saat ini, sekolah sudah sepi karena 10 menit yang lalu bel pulang berbunyi. Dan Naleya sengaja menunggu cowok disampingnya yang tadi sedang melaksanakan piket kelas.

Percintaan SMP bisa dibilang cinta monyet, namun entah kenapa Naleya menyangkalnya. Dia pikir rasa yang di punya untuk pacarnya ini lebih dari sekedar cinta monyet yang menjadi sebutan di jaman dulu.

Gadis yang menginjak kelas 8 SMP itu suka ketika membaca deretan tulisan milik cowok disampingnya. Ya, cowok Naleya suka menulis cerita, yang kebanyakan didalamnya menceritakan tentang gadis itu.

Hubungan sepasang remaja ini sudah menginjak 1 tahun, namun ternyata harus kandas karena suatu hal. Hal indah itu hanya bisa menjadi kenangan semata. Dan saat itulah Naleya mengungkapkan kalau dia lebih suka dipanggil Nala. Sejak saat itu Naleya membenci namanya sendiri.

🌷🌷🌷

"Let's break-up."

"Oke."

🌷🌷🌷

Hi all.. I hope you enjoy it 😘

My Pink DimplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang