3. Kenyataan Pahit

300 24 0
                                    

Jakarta, 13 Maret 2016

Tahun kembali terus berganti. Tak disangka si gadis cilik itu sudah mulai tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik.

Hari ini tepat pergantian usia si gadis memasuki usia lima belas tahun. Dan setelah dia mengerti akan arti sebuah keluarga, setiap tahun tepat di hari pertambahan usianya dia selalu berharap akan bisa tahu siapa dia sebenarnya. Selama ini dia selalu bertanya kepada Tuhan apakah dia memiliki orang tua? Bagaimana rupa keduanya? Apa dia punya saudara? Kenapa mereka pergi meninggalkan dia sendirian sedari kecil? Apakah kehadirannya adalah sebuah kesalahan sehingga dia harus ditinggalkan seorang diri?

Pertanyaan-pertanyaan seputar itulah yang selalu ada di dalam benak dan otak kecil si gadis cilik yang bertumbuh remaja ini.

Ya gadis cilik yang telah memasuki usia remaja itu adalah Beomgyumi Alleanna Putri D. Gadis cilik atau sekarang bisa kita sebut remaja ini dikenal dengan nama Beomgyu.

Setelah sang pengasuh menghadap sang pencipta, dia tinggal dengan keluarga Dirgantara. Sampai saat sebelum hari ini dia selalu beranggapan bahwa keluarga Dirgantara adalah malaikat yang dikirim Tuhan untuknya agar dia tidak perlu tinggal di sebuah panti asuhan atau bahkan di jalanan.

Baginya keluarga Dirgantara adalah segalanya, dia bahkan rela memberikan apapun yang diinginkan oleh keluarga inti Dirgantara terutama untuk si bungsu Dirgantara yakni Chenlena Agatha Putri Dirgantara.

Sampai hari dimana dia secara tidak sengaja mendengar sebuah kenyataan pahit yang selama ini ditutupi dengan sangat rapi oleh keluarga Dirgantara.

***

Flashback on

Dengan penuh semangat yang menggebu Beomgyu berniat meminta ijin kepada Jaehyun untuk pergi keluar rumah. Tekadnya untuk memperoleh ijin keluar rumah hari ini harus terwujud. Karena sedari kemarin dia selalu lupa untuk membeli hadiah bagi si kembar Dirgantara yang akan berulang tahun di hari yang sama dengan nya esok hari.

Namun, sebelum dia mengetuk pintu ruang kerja Jaehyun dia mendengar sesuatu yang mungkin tidak seharusnya dia dengar.

"Apalagi mau ayah sekarang? Bukankah aku dan istriku sudah melakukan apa yang ayah minta?" tanya Jaehyun.

"Ya tentu saja, tapi itu sebelum ayah tahu kalau di dalam namanya mengandung nama keluarga kita" jelas Siwon.

"Astaga ayah, lantas apa yang salah.  Beomgyu itu anak bungsuku yang sesungguhnya. Dia adik kembarnya Sungchan dan Chenlena" terang Jaehyun.

"Hahaha apa kamu bercanda dengan ayah Jaehyun Dirgantara. Dia bukan lagi putri bungsumu setelah kamu memilih untuk meninggalkan salah satu diantara kedua putri kembarmu itu dibandingkan menceraikan istrimu dan tentunya hak asuh ketiga cucu laki-laki ayah seperti perjanjian awal kita disaat kamu memilih tuk menikah dengan wanita pilihan mu bukan pilihan ayah yakni hanya ayah izinkan untuk memiliki seorang anak perempuan di dalam kehidupan keluarga kecilmu nanti" jelas Siwon panjang lebar

Deg

Pernyataan dari tuan besar Dirgantara bukan hanya menampar Jaehyun akan kenyataan yang telah dia pilih dulu. Namun hal tersebut juga menjadi tamparan keras bagi Beomgyu si gadis cilik ini.

'Jadi aku putri bungsu keluarga Dirgantara yang asli. Tapi kenapa tuan Siwon harus meminta om Jaehyun dan tante Taeyong untuk meninggalkan aku sendirian' batin nya penuh dengan kesedihan dan dia dengan segera memilih meninggalkan tempat tersebut. Tentunya dengan benak dan batin yang terus berperang memikirkan alasan kenapa harus dia yang ditinggalkan dan bukan Chenle saudara kembar perempuannya.

Flashback off

****

Kenyataan yang mungkin tidak seharusnya dia dengar dan ketahui itu, membuat Beomgyu gadis cilik yang beranjak remaja ini mulai merasakan sebuah perasaan iri terhadap Chenle saudara kembar perempuannya. Bahkan dia juga mulai iri terhadap ketiga saudara laki-lakinya.

Bagaimana dia tidak merasakan perasaan iri dalam hatinya? Disaat semua saudaranya menerima banyak cinta dan kasih sayang dari seluruh anggota keluarga. Sedangkan dia tidak pernah merasakan hal tersebut.

Jangankan sebuah kasih sayang, sebuah pelukkan hangat dari salah satu anggota keluarganya saja mungkin akan sangat sulit untuk dia dapatkan.

'Sadarlah Alle, harusnya kamu bersyukur pada Tuhan karena atas ijinnya kamu bisa tahu siapa keluarga kandungmu sebagaimana yang kamu mau selama ini. Tapi Tuhan bolehkah Alle lebih kepadaMu. Bahwa suatu saat nanti Alle bisa merayakan hari bertambahnya usia Alle bersama dengan daddy, bubu, saudara kembar dan kedua saudara laki-laki Alle yang lain' batin Beomgyu sedih sembari memandang kebahagiaan saudara-saudaranya ketika merayakan ulang tahun si kembar.

Semoga saja Tuhan akan segera mewujudkan impian sederhana gadis cilik yang beranjak remaja ini. Ya semoga saja...

***



See you in next chapter guys

Please Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang