Chapter 3

7K 31 1
                                    


Hufp kembali ke realita ini ,aku harus siap menjalaninya.

Berjalanlah aku menuju keluar kamar.Bagaimana bisa aku terjebak dalam situasi ini.

Dengan heelnya yang lumayan tinggi tersebut aku sangat sulit melangkah normal,perasaan ku campur aduk,tapi aku harus menghadapinya.

Ku mulai membuka pintu dan kulihat Tono sudah berdiri dihadapanku.Mukaku memerah menahan malu.Kulihat Tono pun tersenyum seperti merasa puas melihat kondisiku saat ini.

Ayo kak sini ucap Tono.Aku bergerak mendekati Tono dengan penuh rasa malu.Lebih dekat lagi dan lagi.

"Aku belum bilang berhenti" ucap tono

Aku melangkah maju semakin dekat dan dekat hingga kurang dari 5cm dadaku menyentuh Tono.

Tono kemudian memegang pundakku dan sangat membuatku benar-benar risih.

"Diam ya kak" kata tono

Kemudian jarinya mulai berjalan kearah puting payudara ,perasaanku rasanya campur aduk

 Apa yang akan dilanjutkan setelah ini.Tangannya tepat di putingku dan dia mulai menjepit putingku dengan 2 jari

Hmmm... 

Tidak terlalu sakit tapi saat ini aku benar benar kondisi sangat malu.

Dia melihat ke arah wajahku dan aku memalingkan muka dengan wajah memerah.

Hmmmm.... ahh dia memijat putingku dengan pelan.

Aku hanya bisa berdiri diam sambil terus menghidari tatapan tono.

Ahh..... dia mencubit putingku lagi 1 dengan lumayan agak keras

Dan aku menghindarinya

Tono terlihat marah karena aku menjauh.

"Ow kaka tidak menuruti perintahku yaaa..." kata tono

Kemudian tono pergi ke arah laci meja dan sepertinya mengambil sesuatu.

Dia mengeluarkan sebuah kalung anjing.

"Aku ingin memberi hadiah buat kaka" ucap tono

Dia lalu memasangkan kalung anjing dileherku.

Dia rapikan rambutku dan mulai memasang.

Klik ,klik ,klik kalung anjing itu di eratkan dipasang ke leherku.

Hufpp sepertinya dia memasangkan cukup kencang dan erat sehingga aku merasa sangat tercekik

Sulit bernapas rasanya

Kemudian tono menyambungnya dengan rantai,dibagian belakangnya.

Sambil menariknya kebelakang membuat kepalaku mendongak dan semakit tercekik rasanya.

Dia menyentuhku punggungku dengan pelan pelan.

Aku berusaha supaya tidak terperngaruh ataupun terangsang dengan tindakan tono

Dan tiba tiba...


Pekerjaan Baru Fiona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang