Chapter 4

6.6K 31 2
                                    

Kali ini aku benar-benar panik dan takut .Aku berusaha untuk tetap tenang sambil mengatur terus nafasku.Aku mencoba mengapai tono ,berusaha untuk meraih tangan Tono untuk mencegahnya.

Tono dengan siku kanannya menahan tubuhku ,sembari dia dengan cepat memegang kedua tanganku.

Kaka klo tidak mau diam , tono akan berbuat lebih dari ini " ucap Tono

Aku mulai untuk tidak melawan dan sepertinya tono pun ikut meregangkan tarikannya.

Rasanya begitu lega,aku mulai bisa bernafas lagi.Sembari itu tono mengambil tanganku dan memasangkan seperti sabuk dipergelangan tanganku.

Dia pun melakukan hal yang serupa ke yang satunya.Sambil melipat kedua tanganku dibelakang punggungku ,tono kembali menarik rantai yang ada di leherku.

Kembali rasanya tercekik dan mendongak kepalaku untuk mengikuti arah tarikannya.

Tono pun sepertinya menyambungkan rantai tersebut ketanganku,tidak berselang lama rantai itu tersambung dengan tanganku.Ketika aku mencoba untuk menurunkan tanganku ,rantai tersebut terkoneksi dengan collar yang ada dileherku.

Rasanya sungguh pegal dengan posisi yang mengharuskanku untuk tegap ,Aku berusaha untuk mengatur nafasku.Panik ,takut ,malu dan binggung apa yang harus kulakukan.

 Dadaku juga terekspos dengan puting yang menegang dan menjulang.

Tono berada di hadapanku saat ini dengan senyum puas.

Wajahku langsung memerah seketika,menahan rasa malu karena kondisi saat ini dimana aku memakai pakaian yang seksi sambil memperlihatkan payudaraku seperti menantang untuk dipegang.

Tono kemudian meraba vaginaku,walaupun tertutup kain ,itu sangat terasa sekali.Dia mengelus-elusnya.Dan Aku sangat risih dengan perlakuannya.

Sebagai kaka yang baik aku tidak boleh terangsang dengan perlakuan adikku.

"Ingat Tidak boleh basah yaa kak,Klo basah berarti kaka yang minta artinya ke tono hehehe" Ucap tono mengodaku

Aku berusaha untuk tidak fokus dengan perlakuan tono,karena takut dengan ucapannya tersebut.Kemudian Tono pergi ke arah dapur dan meninggalkan ku sendiri berdiri didepan kamar.

Pegal dari kaki dan punggungku kurasakan,kemudian aku mendengar tono kembali.Dia mendekatiku dan tangannya mencubit putingku.

Ahhh.... sakit banget rasanya karena puting termasuk bagian yang sensitif.

Dia kemudian menariknya dan tubuhku otomatis mengikuti arah tarikannya.Tono mengajakku ke arah meja makan

"Berlutut kak" Perintah Tono

Aku kemudian berlutut dan berusaha merilekskan badanku ,dan putingku yang sebenarnya ingin kuelus karena sakit yang masih terasa.

Kulihat ada beberapa potong kecil roti di atas piring dan air di mangkok di lantai.Tono kemudian melepas rantai yang ada ditangan.

Begitu lega saat ini  kurasakan.Dengan posisi berlutut aku mengerakan tubuhkan untuk merilekannya.

Sekarang kaka makan roti tersebut dan minum airnya tanap menggunakkan tangan" ucap tono

Aku segera membungkuk dan memakan roti tersebut layaknya anjing.

Tono mengelus kepalaku,meraba punggungku

Dan 

Ahhhhh......

Tono menarik pakaian di  bagian pantat ke vagina.Lumayan keras dan masuk ke vaginaku.

Aku merasakannya masuk begitu dalam di bagian vagina ku.Kali ini benar2 rasanya aku malu dan perih di vaginaku akibat gesekan tersebut

Lanjutkan makannya dong kak" ucap Tono

Dengan menahan rasa sakit tersebut aku terus melanjutkan makan sembari Tono terus memainkan kain tersebut

Sesekali aku mendesah dan mengeluarkan roti yang telah kumakan.

Kenapa kaK? kok berhenti makan ,makan itu ngak boleh bersuara loh." Ucap tono

Lalu tiba-tiba.....


Pekerjaan Baru Fiona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang