Enem

114 14 1
                                    

Hai!
Annyeong Teume-Deull.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment.
Teubaaaaaaaaaa 💎💙💙💙💙💙









































Berita di keluarkan nya Bondan dari sekolah langsung cepat menyebar ke seluruh penjuru sekolah.

Ini adalah kabar bahagia.
Yaa bagaimana pun biang onarnya sekolah sudah tidak ada lagi.

Jadi mereka yang menjadi korban bully Bondan merasa aman.

Saat ini jam istirahat sudah tiba.
Trio Acoustic dan juga kedua sahabat nya Dimas dan Damar tengah menikmati santapan mereka.

"Gue seneng akhirnya tuh bocah satu udah di D.O!" ucap Dimas.

"Apalagi gue Dim.Guw paling bahagia.Karena nggak akan ada lagi yang ganggu Langit sama Senja." ucap Lintang.

"Tapi gue agak kasihan sih sama Bondan." ucap Senja.

"Ngapain Loe kasihan sama orang kek diaa, Loe lupa kalau dia selalu bully kita sama anak-anak yang lain juga?" Langit tak terima.

"Iyaa gue tahuu, tapi gue yakin ada satu alasan yang bikin dia kayak gitu." lanjut nya.

"Gue juga ngrasa gitu sih Sen, soalnya tiap orang tuanya dapet panggilan pasti nggak dateng gitu dan dia malah kek sedih gitu nggak sihh?" ucap Damar.

"Maksud Loe Dam?" tanya Dimas.

"Jadii gue kadang suka lihat dia di roftoop sekolah lagi ngliatin kayak foto gitu.Dan kadang sambil nangis juga." jelasnya.

"Foto siapa Dam?" Langit kepo.

"Gue juga nggak tahu.Mungkim foto keluarga nya dia kali." acuhnya.

"Bisa jadi juga sihh.Mungkin dia korban broken home atau apa lah ituu." imbuh Senja.

Yang lain hanya mengangguk mengerti.Mereka kembali makan dengan lahap.

"Uhukk...uhukk...uhuk..." Senja terbatuk karena tersedak kuah pedas bakso miliknya.

Dan dengan refleks Langit dan Lintang memberikan air mereka secara bersamaan.

Dan Senja selalu mengambil punya Lintang.Padahal di sebelahnya juga ada Langit yang melakukan hal yang sama.

Itu biasa terjadi pada ketiganya.Dan fine fine saja.Tapi entah mengapa Langit menjadi sedikit cemburu?

"Makanya makan tuh pelan-pelan.Nggak bakal ada yang minta bakso Loe Sen." ucap Lintang.

"Heheheh," cengirnya watados.

Lintang hanya geleng-geleng kepala.Kembali melahap mie ayam miliknya.

Sementara Langit hanya mengaduk-aduk ketoprak nya.Entahlah nafsu makannya jadi hilang begitu saja.

"Hehh makanan tuh jangan di mainin.Pamalih Lang." ucap Senja menepuk lengan Langit.

"Mendadak kenyang gue." ucapnya.

"Loe cemburu Lang, gara-gara Senja ngambil minum nya Lintang?" tebak Dimas tepat sasaran.Yang langsung di elak oleh Langit.

"Ngawur koen.Ora lahh.Sapa sing cemburu." kesalnya.(Ngawur Loe.Enggak lahh.Siapa yang cemburu.)

"Ahhhh masakkk, keliatan tahu Lang," Damar ikutan meledek.

"Bacot ahhhh." Langit makin kesal.

Dimas dan Damar terkikik puas.Meledek Langit itu sangat asyikk.Padahal mereka berdua tak menyadari sorot mata Lintang yang sudah seperti mengeluarkan leser.

Eternal Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang