Younger : 02

4.3K 74 0
                                    

perhatikan lagi warning nya :

boy pussy, age-gap, mpreg

Jeongguk menatap pada telapak tangannya yang terdapat satu tablet obat kecil yang ia tidak tau obat apa itu sebenarnya.

Malam hari saat pemuda itu baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kembalinya sang kekasih dengan membawa tablet obat yang sekarang tengah ia teliti dengan bingung.

"Ini obat apa, abang?" Pemuda itu menatap pria yang tengah duduk disebelahnya.

Taehyung serius mengenai perkataannya, pria itu benar-benar kembali dan memberikan pill pencegah kehamilan itu di tengah malam begini saat kekasihnya bahkan sudah siap untuk tidur. Masa bodo dengan tubuhnya yang sudah kelelahan, ia tidak peduli jika harus bolak-balik ke rumah Jeongguk hanya untuk memberikan pill itu karena yang terpenting ia harus mencegah pemuda itu hamil. Setidaknya jangan sekarang.

Lama Taehyung terdiam membuat Jeongguk semakin menuntut penjelasan. "Ih, jawab."

Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mencoba mencari alasan yang masuk akal agar kekasihnya ini mau meminum pill itu.

"Itu vitamin, dek." Sepertinya jawaban Taehyung memancing pertanyaan lain muncul.

Alis Jeongguk bertaut curiga. "Betulan?"

Taehyung menganggukkan kepalanya, sebisa mungkin terlihat biasa saja meskipun sebenarnya ia merasa sangat bersalah. Ia bisa saja berkata jujur bahwa obat itu adalah pill pencegah kehamilan, tapi ia juga tau seperti apa kekasihnya ini. Mungkin, jika Taehyung berkata jujur Jeongguk akan berpikir yang tidak-tidak, mengatakan bahwa Taehyung tidak ingin memiliki anak dengannya atau kemungkinan buruk adalah Taehyung tidak mau bertanggung jawab.

Sial.

Membayangkannya saja membuat Taehyung mengumpat dalam hati. Mana mungkin ia tega membiarkan Jeongguk hidup sendiri dengan anaknya.

Dan Jeongguk pun mengalah, ia berjalan ke dapur untuk mengambil minum kemudian kembali ke sisi Taehyung berada. Pemuda itu langsung meminum satu pill tanpa mengatakan apapun, tapi tak lama kemudian rasa mual datang berbondong-bondong. Terasa begitu memukul perutnya.

Jeongguk memuntahkan air yang belum lama ia minum. Pemuda itu tidak bisa menahan rasa mualnya sampai harus memuntahkannya dilantai, di depan kekasihnya.

Tangannya mengatup mulut saat mual itu kembali ia rasa, bahkan lebih mual dari yang sebelumnya. Jeongguk lari ke kamar mandi, kembali memuntahkan hal yang sama. Tiba-tiba saja ia merasa lemas, tenaganya seolah dikuras habis hanya karena rasa mual itu.

"Ugh," lenguhannya terdengar saat ia merasakan tangan Taehyung memijat tengkuknya. "Kayaknya adek ga cocok sama vitaminnya."

Taehyung menegang mendengarnya. Tubuh Jeongguk menolak mengonsumsi pill pencegah kehamilan itu.

"Maaf, sayang, gara-gara abang kamu jadi mual-mual." Taehyung benar-benar merasa bersalah, bukan hanya karena sudah berbohong, tapi juga karena tidak mau mengerti kalau mungkin saja Jeongguk memang punya alergi dengan beberapa obat.

Atau mungkin karena hal lain?

YoungerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang