Pagi itu hari yang menyenangkan tapi hanya untuk Taufan, karena entah mengapa yang lain merasa suram.
Maybe karena Halilintar
Kenapa halilintar?
Baca aja dewek
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Taufan malam ini Ayah tidur dikamarmu ya?"
Ucap sang Ayah
"Kenapa?"
Tanya Taufan yang cukup bingung
"Emangnya harus ada alasannya? Kan ini Ayah"
Taufan baru pengen membuka suara tapi sayangnya Sang sulung udah duluan membuka suara
"Butuh"
Ucapnya dingin tanpa melihat lawan bicaranya
"Dasar posesif"
Ucap sang Ayah
Ayahnya itu cukup lelah dengan sikap posesif anak sulungnya itu
"Pelupa"
"Posesif
"Pelupa"
"Posesif"
Dan itu terus berlangsung tanpa ada yang mau mengalah
Jadi itulah mengapa pagi ini menjadi menyenangkan hanya untuk Taufan, menurut dia ini itu adalah nonton bioskop gratis.
.
.
Skip
.
."Ayah"
"Hn"
Taufan sekarang tau darimana sifat dingin kakaknya itu
"Kenapa penyakit Leukimia itu belum ada obatnya yah?"
Tanya Taufan
Sang Ayah yang tadinya sedang membuat obat obatan untuk dibawa kerumah sakit pun berhenti lalu menatap dalam kearah anak itu
Kenapa?
Karena tumben banget dia bertanya kaya gitu, biasa kalo bertanya berarti.....
"Eits... Ayah jangan negatif thinking, upan cuma nanya"
Sang ayah hanya ber oh ria tanpa memutar badannya lagi obat yang hampir jadi
"Jadi kenapa?"
Sang Ayah mencoba berpikir sejenak dan mengingat sedikit demi sedikit tentang penyakit itu
Ingat!! Ayah Taufan itu bukan seorang Dokter, dia hanya seorang pengusaha dan Presiden di 3 perusahaan serta presiden juga di 5 negara, jadi dia mana tau...
"Ayah!!"
Panggil Taufan sedikit teriak
"Hn"
"Jadi kenapa?"
"Ayah gatau"
Taufan milih oke in aja karena Ayahnya keliatan cape.
TBC~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta pertama dan terakhir
FanfictionCinta pertama belum tentu sampai akhir hayat kita nanti, tapi cinta pertama adalah cinta yang harus kita pelajari dan mengerti. Kali ini gw bakal membawakan sebuah cerita tentang 2 orang adik dan kakak yang berpasangan entah itu dari kapan awal mula...