Tok tok
"Yang namanya Nabila yang mana?".
Lalu semua mata tertuju ke arah pintu kelas 12 IPA 2. Salma celingak-celinguk mencari orang yang akan mengacungkan tangannya.
"Aku,". Nabila menjawab, "Ada apa ya?". Tanya Nabila bingung.
Salma tersenyum dan nyelonong masuk ke dalam kelas menghampiri Nabila, "Kenalin, gue Salma anak IPS 4!". Salma menjulurkan tangannya.
"Nabila,". Jawab Nabila seraya menjabat tangan Salma.
"Nabila, pokoknya sekarang Lo temen gue, karena kita udah jabat tangan jadi udah deal deal an. OKE!!". Ucap Salma dengan nada tidak ingin ditolak
"O oke, Salma,". Jawab Nabila canggung.
"Sipp, yaudah gue balik ke kelas ya, ntar istirahat ngantin bareng ya Nab!". Ucap Salma sambil melengos meninggalkan kelas Nabila tanpa mau mendengar jawaban Nabila.
"Ih Nab, Lo harus ati-ati sama si Salma, dia red flag tauk!". Celetuk Adya teman sekelas Nabila.
"Red flag kayak gimana maksudnya Ad?". Tanya Nabila.
Adya menghela nafas, "Ya gitu, tukang mabal dia, langganan BK juga, saran dari gue sih ya, jangan deket deket sama dia, ntar Lo ketularan!". Ucap Adya mewanti-wanti.
Nabila hanya manggut-manggut bingung merespon Adya.
***
"Ntar gue kasih tau Nabila yang mana,". Bisik Paul agar tak didengar oleh guru.
"Kagak usah! gue udah tau dia yang mana!". Jawab Salma yang juga berbisik.
"Kok udah tau sih Lo, kan gue pengen Lo taunya dari gue!! ahh payah!". Paul bersolek.
"Lebay ah Lo!". Ucap Salma kemudian fokus pada papan tulis.
"Eh Pol, ntar pulang sekolah anterin gue belanja ya!". Salma menyikut lengan Paul.
"Baik Nyai,". Jawab Paul menundukkan kepalanya pada Salma.
Salma tertawa pelan melihat Paul, "Nah gitu dong, ini baru namanya babu gue!". Ejek Salma.
Paul melotot lalu mencubit pipi Salma, "Enak aja Lo!".
"Aww, sakit gila!". Seru Salma seraya mencubit cubit perut Paul.
"Ampun ampun Ma, ampun!!". Ucap Paul sambil tertawa tawa.
"PAUL SALMA, BEDIRI KALIAN BERDUA!". semua mata tertuju pada Pak Yusuf dan kedua sahabat itu secara bergantian.
Paul dan Salma seketika berdiri dan terdiam menunduk saling menyikut dan menyalakan.
"Dari tadi bapak perhatiin kalian ini ribuutt aja terus! kalau mau ribut sana diluar jangan di pelajaran bapak!". Pak Yusuf berkacak pinggang dengan memasang wajah garang.
Pak Yusuf dengan postur tubuh yang terbilang kecil dengan setelan batik agak nyentrik itu cukup disegani oleh murid, meskipun wajah Pak Yusuf sangat lucu tapi kalau sudah pasang muka garang, itu artinya dia nggak lagi main main.
"Ini Pak, Paul nyubit saya! sakit tau Pak,". Adu Salma mengusap pipinya.
"Salmanya nih Pak, ngajak main saya terus!". Paul mengadu tak ingin kalah.
"CUKUP!!". Pak Yusuf menunjuk nunjuk kedua sahabat itu, "Sekarang kalian berdua keluar dari kelas saya! Berdiri di lorong sambil angkat satu kaki kalian dan jewer kuping satu sama lain SAMPAI ISTIRAHAT!!!". Lanjunya.
.
Disinilah mereka berdua dihukum sesuai keinginan Pak Yusuf, sambil menjewer telinga satu sama lain.
"Lo sih!". Salma menyalahkan.
"Kok gue sih! Lo juga Ma!". Timpal Paul.
Dengan keisengan Salma, ia menekan jewerannya pada Paul sehingga Paul terkikik kesakitan.
"Ah ah aww lahh! sakit Cok!". Paul mengaduh.
"Wakakakakak,". Salma tertawa lebar, "Pegel ah anjirr!". Ucap Salma sambil menurunkan kakinya.
"Iya bjirr, lapar gue Ma,". Paul ikut menurunkan kakinya sambil mengelus perutnya, "Kantin yuk ah!". Ajak Paul pada akhirnya.
"Gass lah!". Salma setuju.
Dua sahabat itu pun beranjak ke kantin tanpa mau menunggu jam istirahat.
_tbc
yorobun annyeongazzeooo
seperti biasa...
maap maap kalo ada salah kata, penempatan titik koma tanda kutip atau apapun itu.mohon dikoreksi ya yorobun minasang barudak sadayana welll
pokoknya mah tengkyuu udah pada baca
lopyu pulll perimachhhbabayy yorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
FEBRUARY
Teen Fiction"Ayolah Ma, bantuin gue!" - Paul "Paul juga tipe ku kok!" - Nabila "Nggak lagi lagi deh Pol, gua gedek tau sama cewek cewek yang lo deketin itu!" - Salma "Kita itu sebenernya apa sih, Ma?" - Mirvian