⚠️ Warning: explicit sex scenes.
★★★★★
Because this is where I want to be
Where it's so sweet and heavenly
I'm giving you all my, giving you all my
Giving you all my love★★★★★
Aku dan tom sudah berpacaran selama 3 tahun. Kita bertemu di kampusku. Saat itu dia diundang oleh para petinggi kampus sebagai salah satu guest di acara ulang tahun kampus. Waktu itu aku sedang mencoba untuk membeli minuman dari sebuah vending machine, tapi minuman tersebut terjebak. Aku memukul-mukul mesinnya, dan Tom yang kebetulan ada di sekitar area itu melihatku kesusahan datang menawarkan pertolongan. Sejak saat itu kita mulai dekat dan beberapa bulan kemudian kita sudah pacaran.
Selama berpacaran dengan Tom, aku benar-benar diberikan princess treatment.
Tetapi bukan berarti kita tidak pernah beradu argumen. Kadang-kadang pendapat kita tidak sejalan dan pertengkaranpun terjadi. Tapi tidak lama kemudian, sekitar beberapa jam, Tom selalu meminta maaf. Kita tidak betah berlama-lama mengabaikan satu sama lain.
Hari ini dia melamarku beberapa jam yang lalu, tepatnya pada anniversary kita. Kita makan malam di sebuah restoran mahal yang tak jauh dari rumah dia. Tom memesan private dining room khusus untuk sebuah pasangan.
Tepat beberapa detik setelah aku mengelap bibirku, dia keluar dari kursinya dan berlutut di depanku dengan tangannya yang memegang sebuah kotak kecil berwarna merah. Dia membuka isinya dan melamarku disaat itu juga.
Kita pulang beberapa menit setelah dia melamarku.
Sekarang, aku sudah berada di kamarnya, lebih tepatnya di pangkuan dia.
Tom melumat bibirku dengan lembut. Tangannya berada di pinggangku, menariknya, menghapus jarak yang tersisa diantara tubuh kita. Kakiku melingkar di pinggangnya dan kedua tanganku mengalung sempurna di lehernya.
Tom memperdalam ciuman. Kedua tangan dia yang semula memegang pinggangku kini bergerak menuju bagian belakang tubuhku, melepaskan seleting dressku dan menuntunku untuk melepaskannya. Aku hanya menggunakan bra dan celana dalam merahku sekarang.
"Fuck...i love seeing you in red"
Tom melanjutkan aksinya. Dia mulai mencium leherku, bibir dan lidahnya bermain dengan lihai. Aku menutup mata dan mengangkat kepalaku, memberikan akses lebih kepada tom atas leherku, "hnnghh, tom"
Dia tersenyum diantara ciumannya saat dia mendengar aku mendesah.
"That's it verena, moan my name"
Bibir tom perlahan mulai turun ke dadaku, bermain diantara kedua belahan dadaku, meninggalkan jejak disana.
"Stay with me here tonight" Tom menghentikan permainannya dan menatapku dengan lembut.
Aku memainkan rambutnya, menatapnya dengan lembut dan penuh cinta, "Tapi aku harus masuk kerja besok.."
Tom tertawa kecil, "Ver, besok tanggal merah, semua kantor pasti libur juga"
"Eh..iya ya.."
"Ehemm..." dengan hati-hati tom membaringkan tubuhku dengan posisi dia yang berada di atasku. Kepalanya tenggelam di leherku, menghirup aroma tubuhku.
"You always smell like jasmine"
Tom kemudian mendekatkan bibirnya pada telingaku dan berbisik, "and it always drives me crazy"
Perkataan tom barusan berhasil membuatku merinding. Dia kemudian menatapku dan berkata "I love you Verena. You're mine now. I can't wait to spend the rest of my life with you. My woman, my everything"
His woman. His everything.
Tom Riddle, pria yang selalu membuatku bahagia dan kehilangan akal atas perbuatan dan perkataannya. Is this what people call 'right person in the right time'?.
Tom melumat bibirku kembali. Tangan kirinya menangkup wajahku, sedangkan tangan kanannya memegang pinggangku. Kakiku melingkar sempurna di pinggangnya dan kedua tanganku berada di pundaknya.
Bibir tom mulai turun ke perutku, meninggalkan ciuman-ciuman ringan disana.
Turun dan turun lagi, sekarang dia berada diantara kedua pahaku. Dia menaruh pahaku di bahunya dan mulai menenggelamkan kepalanya disana. Mencium dan menjilat area kewanitaanku dengan lihai.
"Oh god, yes..." aku meremas rambut Tom dan mendesah tak karuan, tenggelam dalam rasa nikmat. Tom mengangkat kepalanya sesaat dengan bibir dan lidah yang masih berada diantara kedua pahaku, menatapku dengan sensual.
Tak lama kemudian tubuhku mulai bergetar dan erangan lirih keluar dari bibirku. Tom tertawa kecil.
Tom melanjutkan aksinya. Lidah dan bibirnya masih betah menjilati dan menghisap tonjolan kecil dengan berjuta ujung syaraf nikmat itu, tubuhku bergetar kembali, mencapai orgasmeku untuk kedua kalinya.
"Oh god, Tom. That's enough, please stop..." aku merengek, kewarasanku sudah mulai hilang sedikit.
"You taste so good, princess"
Tom melepaskanku, menuntun kakiku untuk melingkar lagi di pinggangnya. Sedangkan aku masih mengatur nafasku, menaruh kedua telapak tangan di dada dia dan menatapnya dengan sayu.
"You're ready for me now"
★★★★★
709 kata, alias onsehot pendek.
Vote dan saran dari kalian sangat penting🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Riddles Oneshot(s) [18+]
FanfictionTom Riddle x OC and Mattheo Riddle x OC oneshot(s)