Chapter 29

18 10 1
                                    

[TANDAIN KALAU ADA TYPO]

°°_°° hello readers 👋🏻salam kenal aku lily,yang belum kenal aku bisa panggil aku lily aja yaaa,selamat membaca chapter ini,jangan lupa luangkan waktu untuk vote, komentar,follow,and share yaa🙌🏻😻

∆ Jangan jadi readers silent guys🤫

🍒Happy reading guys🍒

__________

She will always be the best in my life, even if it's only in the past

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She will always be the best in my life, even if it's only in the past


Perjalan menempuh 3 jam perjalanan,sampai lokasi mereka langsung beranjak naik ke puncak gunung bersama pendaki lain, walaupun ini adalah pengalaman pertama mereka,mereka harus tetap yakin untuk bisa dan berhasil naik pada puncak gunung tersebut

lagi pula pendaki lain pun ternyata amat ramah dan bersedia untuk menemani mereka,tidak hanya itu ternyata kekasih khalisa pun telah berpengalaman dalam mendaki gunung,karena sebab itu gadis itu membawa lelakinya

Kadita berjalan didepan Alvin,lelaki itu mengatakan agar ia saja yang di belakang,ia akan berjaga dengan teman-teman baru mereka dari pendaki lain

beberapa kali berhenti untuk sekedar istirahat "beh dari kapan lu ngerokok?"tanya Astra sedikit kaget lalu menatap pada Alvin ketika lelaki itu mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya "kenapa?? stres gue ngantor terus,pahit juga ini dari tadi nahan"jawab Alvin,lelaki itu banyak berubah teman-teman Kadita yang lain pun banyak berubah

ada yang lebih baik,ada pula yang memang memilih jalur yang salah,bahasa mereka pun kian berganti sejalur dengan perkembangan jaman "jangan banyak ngerokok mas,nanti kalau udah sampe di pucuk baru kerasa itu paru-paru sama jantungnya kerja lebih keras"ucap salah satu pendaki

Alvin mengagguk "sekali aja ini,habis ini engga,kasihan yang cewe,maaf ya"ucap Alvin lembut ketika mengatakan maaf pada Kadita,menatap penuh kelembutan lalu tersenyum,dan itu semua di lihat oleh Nakula

Kadita hanya menatap polos pada lelaki di sampingnya,Alvin lelaki itu sempat menawari nya permen,dan ia ambil permen rasa stroberi pemberian lelaki itu

"ayo ges?!"ajak Khalisa ia berdiri lagi dengan semangat,gadis itu terlihat tidak lelah sama sekali,mungkin karna efek sering olahraga,begitu juga dengan Nakula,Sadewa dan Haekal yang masih terlihat biasa-biasa saja, berbeda dengan Netta yang menggerutu karena istirahat hanya sebentar

"pin! minta permen!"teriak Netta,Alvin hanya menoleh lalu kembali membuang muka "anjing!!,sombong banget!!"kesal Netta

"gak punya permen!"jawab Alvin santai lalu membantu Kadita berdiri "lah tadi yang lu kasih ke Kadita apa lagi kalau bukan permen kampret!!!"jawabnya kesal

Camera [SUDAH TERBIT UNTUK KALANGAN TERBATAS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang