Part 27

31 6 0
                                        

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
GIVE ME 💙💙💙 IN HERE!!

~HAPPY READING~

Ckling

Notif handphone Alya berbunyi, ia menghentikan aktivitasnya dari berdandan, membuka notifikasi yang ternyata dari seorang lelaki yang semalam ia masih kesal dengannya-sebut saja dia, Rey.

Gue jemput pagi ini, lo siap²

Jemput tuan putri lo sana lah, gue bisa sendiri

Kira kira begitu isi percakapan pagi itu. Alya masih merasa kesal, rasanya diterbangkan jauh tinggi ke angkasa lalu dijatuhkan, meskipun semalam ia sempat sedikit tidak sengaja menguping pembicaraan Rey dan Mbak Angel, tapi tetap saja. Baginya lelaki itu seperti buaya darat, meski ia tau Rey bukan orang yang seperti itu.

Setelah berdandannya dirasa selesai, ia berkaca sebentar sambil berkata "lo cantik daripada dia, good attitude? Good value? Better than anything in goodlooking." Kemudian ia mencangklongkan tasnya dan turun tanpa ia berniat untuk sarapan, ia bisa sarapan saat istirahat tiba, karna pagi ini rasanya tidak selera makan.

Mbak Angel yang melihat Alya pergi tanpa sarapan terlebih dahulu pun memanggilnya.

"Alyaa, kamu gak sarapan dulu?" Tanyanya setengah berteriak

"Gak usah mbak, aku bisa sarapan di sekolah, lagi gak selera." Jawabnya juga dengan setengah berteriak karna jaraknya lumayan jauh antara dapur dan ruang depan. Tetapi, meski begitu Mbak Angel mendengar derap langkah kaki gadis itu, sebab dirumah ini terbilang sepi walaupun cuman berisi 5 orang.

Mobil (nama merk) melaju di jalan raya pada pagi ini, pada saat itulah ia mendapat banyak notifikasi yang pastinya dari Reynald. Namun Alya memutuskan untuk tidak membukanya.

Sesampainya di sekolah setelah memakirkan mobilnya di tempat parkir mobil, Alya langsung berjalan memasuki koridor.
Meski saat berjalan ada beberapa anak, terutama adik kelas maupun kakak kelas menyapanya, selain terkenal karena ia mantan ketua osis, ia juga pribadi yang ramah-catat ramah kepada orang yang telah ia kenal.

Pernah saat ia disapa kakak kelas yang tidak ia kenal, awalnya tidak bersikap sopan kepadanya lalu Alya pun bertindak seakan akan terancam, tetapi di sisi lain tanpa diduga orang itu ternyata hanya ingin berkenalan dengannya. Lalu orang itu menjelaskan jika cara seperti itu yang biasa ia gunakan saat bertemu orang baru, biar gak canggung amat-katanya.

Tapi hal tersebut menurutnya lumayan aneh? Sebab ia tak terbiasa seperti itu.

"Alya!" Seseorang mengejutkannya dari belakang.

"Astaga elo ya, untung jantung gue gak copot." Katanya dengan melotot sedikit kesal.

"Gue siap memasang jantung lo lagi kok Al." Jawab Rey dengan cengiran khasnya.

"Btw Al, lo kemarin marah-marahnya kek mak lampir, ih serem, bedanya yang ini cantik." Gombal Rey sambil mengerlingkan matanya, membuat Alya mencak-mencak kesal "Rey!"

"Iya tuan putri?" Godanya lagi. Alya yang bersiap meninju mukanya langsung kabur, hendak Alya kejar namun beberapa pasang mata melihatnya pun urung.

Lalu ketika ia berjalan beberapa langkah lagi, tiba-tiba ada siswi yang berkata tidak mengenakkan meskipun dia sendiri tidak perduli

"Ih, udah mantan ketua osis mantan si anak geng lagi."

"Pantesan Seira putus, orang dia gatel."

"Sok cantik banget sih jadi orang."

Beberapa kalimat itu lewat, meskipun Alya tak perduli tetap saja ia berjalan, bagaikan angin lalu.

Kemudian dari arah berlawanan ada anak IPA yang tatapannya seakan-akan Alya remahan rempeyek yang bisa di injak begitu saja.

Alya Mission [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang