PART 3

106 3 0
                                    

Alia bersama dengan sang Bibi datang mengunjungi Makam Ibu Alia.

"Kak, aku datang lagi mengunjungimu tapi kali ini aku nggak sendiri. Aku datang bersama dengan Putrimu kak. Kau tau kak, putrimu ini semakin besar semakin membuatku pusing, tolong datanglah ke mimpinya kak, pukul kepalahnya pake palu kak supaya Putrimu kembali waras kak." Ucap sang bibi Aqila dimakam Ibu Alia.

"Ihh apa sih Bi, aku masib waras tau nggak. Bibi itu yang rada-rada. Jangan dengarin Bibi deh bu. Alia selama dibelanda jadi anak yang baik kok bu. Alia baru saja tahun ini lulus kuliah. Bu, seharusnya Ibu tuh datang ke mimpi bibi Aqila, suruh cepat kawin bu. Apa nggak takut karatan... Lama banget kawin. Aliakan pingin punya sepupu bu."

Pluk... Aqila menoyor kepalah ponakan kurang ajarnya itu.

"Aduh bi, sakit tau. Main noyor aja. Nohh Bu bibi ini noyor kepala Alia. Didatengin beneran tar bibi loh sama Ibuku"

"Dasar ponakan kurang asem, kalau nggak mikir anaknya kak Alisyah uda gue lipet-lipet nih bocah"

"Uda gede kali, yakan bu. Ibu, maafin Alia ya bu, baru bisa datang jenguk Ibu. Bukannya kami tidak mau mengunjungi ibu, tapi beberapa tahun yang lalu perusahan Ayah dalam masa sulit bu. Bahkan untuk ongkos pulang ke Indonesia saja kami tidak punya uang bu. Bersyukur bu sekarang Perusahaan Ayah sudah stabil makanya Alia memilih untuk tinggal di Jakarta bu. Kami semua sangat merindukanmu Bu, apa di sana lebih menyenangkan dari pada berkumpul dengan kami,bu? Ibu tau, Aku iri sekali melihat suamimu bu, dalam diam keheningan Ayah selalu memandang foto Ibu. Sampai saat ini Ayah belum juga mencari penggantimu bu. Aku dan Adith sudah sering menyuruhnya mencari pengganti Ibu tapi Ayah selalu bilang tidak ada yang sebaik Ibu. Ibu sebenarnya dapat darimana sih bule seperti Ayah? Kali aja bu, bibi Aqila bisa mendapatkan pasangan seperti Ayah bu. Kasian Jomblo terus"

Aqila yang awalnya merasa sedih dengan perkataan Alia dimakam Kakaknya membelalakan kedua matanya. "Dasar ponakan kurang ajar, aku pasti akan menjewer kupingmu itu nanti" gumam Aqila bibi dari Alia.

Sementara itu Alia masih meneruskan perkataannya dimakam sang Ibu.

"Bu, Alia sudah minta Izin sama Ayah untuk menetap di Jakarta bu. Alia ingin sekali bekerja di toko roti ibu. Alia ingin menjadi seperti Ibu yang pintar membuat berbagai menu roti yang sangat enak. Walaupun suami Ibu menentangnya, Ibu taulah Ayah kalau uda menyangkut nama Ibu, Ayah tidak akan bisa menolaknya. Alia kangen sama Ibu, kangen banget bu. Ibu yang tenang ya disana, Alia janji akan menjaga Ayah dan Adith untuk Ibu. Kami pamit ya Bu. Alia sayang Ibu."

Setelah berpamitan Alia bersama Bibi Aqila pergi meninggalkan makan Ibu Alia lalu pergi menuju toko Roti Ibu Alia.

Setelah sampai di toko roti.
Alia mencicipi beberapa roti kesukaannya rasanya tidak jauh berbeda dari dulu. Ia begitu sangat menyukai Roti yang dibuat di toko roti milik ibunya.

"Jadi, kapan kamu mulai ambil alih toko roti ini, Alia?" Tanya Aqila bibi Alia.

"Bi, untuk sementara ini aku hanya ingin bekerja di toko roti ibu. Aku belum bisa mengambil alih ini. Aku takut gagal bi, jadi aku mau belajar dan bekerja lebih dulu"

"Kamu yakin?"

"Yakin bi. Dan aku harap sebagai pekerja,  bibi akan menggajiku tiap bulannya."

"Gaji diJakarta hanya secuil uang jajan yang diberikan oleh Jason padamu Alia."

"Aku tau, bi. Tapi akan berbeda rasanya jika uang itu aku hasilkan dari kerja kerasku sendiri. Gimana? Oke?"

"Baik, baiklah terserah kamu saja. Bibi ke dalam dulu. Lakukanlah sesukamu asal jangan membuat pelangganku kabur"

"Asyaaap bosssqu"

"Astaga, belajar dari mana bahasa anak alay seperti itu Alia... Apa di belanda adq juga bahasa begitu? Hedehh" gumam Aqila melihat tingkah konyol ponakannya itu.

-----

Hari ini adalah hari pertama Alia bekerja di toko roti Ibunya. Seluruh karyawan tidak ada yang mengetahui status Alia. Yang mereka tau Alia hanyalah karyawan baru di toko roti.

"Hei, lo karyawan baru disini?" Tanya salah satu karyawan yang bekerja di toko roti milik ibunya.

"Iya, Kak. Kenapa ya kak?" Jawab Alia.

"Nih, bersihkan ruangan ini. Gue mau kebelakang sebentar" salah satu karyawan itu menyerahkan Sapu pada Alia dengan angkuh.

Alia yang diperlakukan seperti itu menatapnya heran. "Baru aja jadi karyawan uda sombong, gimana jadi anak pejabat tuh orang" gumam tidak suka Alia.

"Hallo, lo karyawan baru ya disini? Kenalin nama gue Naura, gue juga karyawan kok disini. Jangan tersinggung sama Kak Yura ya, dia memang begitu orangnya sedikit sombong." Ucap salah satu karyawan Toko roti juga.

"Hallo, kak. Saya Alia. Saya baru disini. Mohon bimbingannya ya kak" ucap Alia memperkenalkan diri.

"Baiklah, Alia. Kalau begitu semoga kamu betah ya. Saya ke dapur dulu."

"Baik, kak"

"Ayo Alia, semangat!!!! Tapi, gimana cara nyapunya? Astaga aku bahkan tidak perna menyapu dirumah" gumam Alia kebingungan.

Dibesarkan dengan keluarga berkecukupan membuat Alia harus putar otak untuk melakukan pekerjannya. Ia saat ini kebingungan  bagaimana menggunakan sapu yang berada di genggamannua saat ini..
"Aduhh, bodoh kali kau Alia. Buka Youtubemu, liat di Youtube cara menggunakan Sapu" gumam Alia meruntuki kebodohannya.

Setelah berulang-ulang kali menonton Youtube cara membersihkan ruangan menggunakan sapu. Akhirnya Alia selesai membersihkan Ruangan itu. Hasil nya benar-benar bersih dan kinclong. Alia sangat puas dengan hasil pekerjaanya yang menguras banyak tenaga. Ia tak perna merasa selelah ini hanya untuk membersihkan satu ruangan saja. Pada saat Ia ingin duduk di kursi, Karyawan yang bernama Yura itu kembali datang mengusik Alia. Yura bahkan membentaknya dan menghinanya kalau Alia hanya seorang pemalas. Padahal Alia sudah melakukan pekerjaan yang tadinya itu adalah pekerjaan Yura.

"Ngapain Lo duduk disitu? Itukan untuk pelanggan toko roti. Manja amat sih lo, baru bersihkan ruangan ini saja uda berasa mau mati!" Ucap Yura

"Aku cuma numpang duduk kak"  jawab Alia pelan.

"Bukan disini kalau Lo mau duduk! Nanti kotor lagi. Noh disana kalau mau duduk lagian ini masih terlalu cepat untuk jam istirahat. Pergi sana beresin roti yang di meja. Lelet banget jadi orang" ucap Yura dengan angkuh.

"Gilak kali tuh orang ya, berapa sih gajinya di toko roti ibuku? Gimana bisa sih dia kerja di toko roti ibu? Ini pasti bibi nggak kompeten seleksi penerimaan karyawan baru. Cewek modelan ondel-ondel bisa kerja di toko roti ibuku"  Gumam Alia dalam hati dengan penuh kekesalan.

JANDA INDEPENDENT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang